Aturan Prokes Puasa Ramadan 2022 - Boleh Bukber tapi Dilarang Ngobrol dan Ceramah Dibatasi 15 Menit

Sesuai ketentuan yang berlaku dalam level PPKM di daerahnya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan menjadi yang utama.

Editor: Rizky Zulham
ALEXANDRA RADU / ANADOLU AGENCY / ANADOLU AGENCY VIA AFP
Ilustrasi - Aturan Prokes Puasa Ramadan 2022 - Boleh Bukber tapi Dilarang Ngobrol dan Ceramah Maksimal 15 Menit. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Aturan Protokol Kesehatan diharapkan tetap dipatuhi selama menjalankan ibadah selama Puasa Ramadan 2022.

Jelang memasuki bulan Ramadan 1443 H/2022, Satgas Covid-19 kembali mengingatkan masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan.

Termasuk dalam  berbagai kegiatan yang kerap digelar selama bulan ramadan.

Juru bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan selama bulan ramadan biasanya selain melaksanakan ibadah, masyarakat juga kerap melakukan beragam aktivitas khas yang ada di bulan tersebut.

Misalnya buka bersama (bukber).

Alasan Pemerintah Arab Saudi Batasi Volume Pengeras Suara Masjid Jelang Ramadan 2022

Pada ramadan tahun lalu saat kasus Covid-19 masih merebak, kegiatan khas seperti bukber itu dilarang.

Namun pada bulan ramadan tahun ini aktivitas itu tidak akan dilarang.

Kendati demikian, Satgas Covid-19 tetap mengingatkan masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan.

Termasuk dengan tetap menjaga jarak dan tidak mengobrol di saat acara bukber dilangsungkan.

"Kalau buka puasa bersama sebaiknya dijaga jarak yang cukup dan tidak usah berbicara pada saat makan," kata Wiku dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9, dikutip Selasa (29/3).

"Jangan lupa cuci tangan sebelum makan supaya kita betul-betul bersih dan sehat. Jadi semua bisa dilakukan asal betul- betul adaptasinya dengan protokol kesehatan," sambungnya.

Wiku juga menjelaskan terkait aktivitas tempat ibadah yang telah diperbolehkan untuk digelar berjamaah.

Sesuai ketentuan yang berlaku dalam level PPKM di daerahnya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan menjadi yang utama.

"Selama beribadah kalau di masjid pastikan masjidnya tidak terlalu penuh, dan terlalu lama di masjid sehingga potensi penularannya menjadi besar, caranya ventilasi masjidnya dibuka lebih baik dan tidak terlalu lama di dalam masjid, interaksi berbicara juga relatif terbatas, yang tidak berbicara menggunakan masker saja," jelasnya.

Wiku meminta agar masyarakat beribadah dengan aman dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved