Ramadhan Kareem
Jenis - jenis Makanan Terbaik untuk Berbuka Puasa dan Sahur
selama jam-jam puasa ketika tidak ada makanan atau minuman yang dikonsumsi, tubuh menggunakan cadangan karbohidrat
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Bulan suci Ramadhan 1443 Hijriyah tinggal menghitung hari.
Bulan ramadhan adalah bulan kesembilan dalam kalender Islam dan saat di mana banyak umat Islam di seluruh dunia berpuasa pada siang hari selama 29-30 hari.
Sementara puasa wajib bagi semua muslim yang sehat (bukan anak-anak), ada pengecualian bagi mereka yang sakit atau yang kesehatannya dapat terpengaruh oleh puasa, misalnya, wanita hamil atau menyusui dan penderita diabetes.
Saat bulan Ramadan, Muslim di Indonesia menjalani puasa selama kurang lebih 13 jam, yakni mulai menjelang fajar hingga matahari terbenam.
• Bolehkah Ibu Hamil Berpuasa Selama Bulan Ramadhan? Penjelasan Sisi Kesehatan dan Menurut Islam
Bagaimana Puasa Berpengaruh Pada Tubuh?
Dilansir dari nutrition.org.uk, selama jam-jam puasa ketika tidak ada makanan atau minuman yang dikonsumsi, tubuh menggunakan cadangan karbohidrat (disimpan di hati dan otot) dan lemak untuk menyediakan energi setelah semua kalori dari makanan yang dikonsumsi pada malam hari telah habis.
Tubuh tidak dapat menyimpan air sehingga ginjal menghemat air sebanyak mungkin dengan mengurangi jumlah yang hilang dalam urine.
Namun, tubuh tidak dapat menghindari kehilangan air ketika Anda mengeluarkan dalam bentuk urine, melalui kulit Anda dan ketika Anda bernapas dan ketika Anda berkeringat jika hangat.
Tergantung pada cuaca dan lama puasa, kebanyakan orang yang berpuasa selama Ramadhan akan mengalami dehidrasi ringan, yang dapat menyebabkan sakit kepala, kelelahan, dan sulit berkonsentrasi.
• Bolehkan Menunda Haid saat Puasa Ramadhan ? Penjelasan Hukum Mengkonsumsi Obat Penunda Haid
Namun, penelitian menunjukkan bahwa ini tidak berbahaya bagi kesehatan, asalkan cukup cairan yang dikonsumsi setelah berbuka untuk menggantikan yang hilang di siang hari.
Bagi mereka yang biasanya mengonsumsi minuman berkafein seperti teh dan kopi di siang hari, kekurangan kafein selama puasa pada awalnya dapat menyebabkan sakit kepala dan kelelahan. Ini dapat mereda selama Ramadhan karena tubuh menyesuaikan diri untuk tidak mengonsumsi kafein di siang hari.
Setelah berbuka puasa, tubuh dapat merehidrasi dan mendapatkan energi dari makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Setelah tidak makan dalam waktu lama, Anda mungkin merasa terbantu untuk makan perlahan saat berbuka puasa dan memulai dengan banyak cairan dan makanan rendah lemak dan kaya cairan (lihat saran di bawah).
Minum banyak cairan, serta mengonsumsi makanan kaya cairan, seperti buah, sayuran, yogurt, sup dan semur, sangat penting untuk menggantikan cairan yang hilang di siang hari dan untuk memulai puasa keesokan harinya dengan terhidrasi dengan baik.
Garam merangsang rasa haus, jadi sebaiknya hindari mengonsumsi banyak makanan asin. Makan sebelum fajar, sahur, menyediakan cairan dan energi untuk hari puasa yang akan datang, jadi membuat pilihan yang sehat dapat membantu Anda mengatasi puasa dengan lebih baik (lihat saran di bawah).