Breaking News

Ramadhan Kareem

Siapa Saja Orang Yang Boleh Tidak Puasa Ramadhan dan Apakah Wajib Ganti

Meskipun puasa Ramadhan diwajibkan atas semua umat Islam yang mampu dan sudah akil baligh.

Penulis: Madrosid | Editor: Madrosid
TAUSEEF MUSTAFA / AFP
Umat Islam berdoa saat melaksanakan ibadah di bulan Puasa 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Bulan puasa Ramadhan sudah tinggal 2 minggu lagi, semua umat Islam wajib melaksanakan puasa laki-laki ataupun perempuan bagi yang sudah baligh.

1 Ramadha 1443 H yang sudah ditentukan dalam Maklumat PP Muhammadiyah jatuh pada tanggal 2 April 2022.

Namun secara nasional masih akan ditentukan menurut melalui pengumuman dari menteri agama yang didasarkan dari rukyatul hilal.

Meskipun puasa Ramadhan diwajibkan atas semua umat Islam yang mampu dan sudah akil baligh.

Namun ada beberapa golongan yang diperbolehkan meninggalkan puasa Ramadan bagi orang-orang yang tidak mampu.

Sebagaimana disampaikan Allah SWT dalam firmannya dalam QS. Al-Baqarah ayat 184 yang artinya:

“(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barang siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barang siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."

Golongan yang boleh meninggalkan puasa Ramadan terdiri dari orang-orang yang memang tidak kuat dan tidak mampu berpuasa.

Tapi diantaranya wajib menggantinya di waktu lain.

Hukum Ziarah Kubur Tradisi Umat Islam Jelang Puasa Ramadhan dan Bacaan Doa Ziarah Kubur

Golongan orang yang boleh meninggalkan puasa Ramadhan dan Wajib Ganti

1. Musafir atau orang yang dalam perjalanan jauh sesuai ketentuan syar'i, namun diwajibkan untuk menggantinya nanti.

2. Orang sakit masuk dalam golongan orang yang diperbolehkan secara hukum untuk tidak berpuasa dulu lantaran tidak mampu akibat sakit yang diderita.

Tapi setelah sembuh nanti, diwajibkan untuk mengganti puasa yang ditinggalkan.

3. Ibu hamil atau menyusui yang tidak mampu untuk melaksanakan puasa diperbolehkan untuk tidak berpuasa tapi nanti harus menggantinya di kemudian hari.

4. Perempuan haid atau nifas memang dilarang untuk berpuasa sesuai syariat Islam tapi mereka nantinya diwajibkan menggantinya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved