Ramadhan Kareem

Apa Itu Hisab dan Rukyat, Metode untuk Menentukan Awal Puasa Ramadhan 1443 Hijriyah

Seperti tahun-tahun sebelumnya, sidang isbat menggabungkan hasil perhitungan hisan dan pengamatan rukyatul hilal.

Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
lustrasi Pemantauan Hilal 1 Ramadhan. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Dalam menentukan awal Ramadhan 1443 Hijriyah tahun 2022 ditentukan melalui dua metode yang dapat digunakan, yaitu hisab dan rukyat.

Sidang isbat awal Ramadhan 1443 H/2022 M akan segera digelar Kementerian Agama (Kemenag).

Seperti tahun-tahun sebelumnya, sidang isbat menggabungkan hasil perhitungan hisan dan pengamatan rukyatul hilal.

Penentuan awal bulan Ramadhan menjadi saat yang dinantikan umat muslim di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia.

Penentuan hilal awal Ramadhan 1443 Hijriah akan dilaksanakan pada 1 April 2022.

Pada bulan Ramadhan, umat Muslim akan menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh.

Di Indonesia sendiri, penentuan awal bulan puasa pernah beberapa kali mengalami perbedaan.

Lantaran ada dua metode yang digunakan dalam penentuan awal Ramadhan, yakni metode hisab dan metode rukyat.

Kapan Penentuan Hilal Ramadhan 1443 H? Prediksi Hasil Rukyat Hilal Penentu Awal Puasa

Perbedaan metode hisab dan metode rukyat

Metode hisab dan metode rukyat untuk menentukan awal Ramadhan Kasubdit Hisab dan Rukyat Direktorat Jenderal Bina Masyarakat (Ditjen Bimas) Islam Kementerian Agama (Kemenag), Ismail Fahmi, dalam berita Kompas.com 15 Maret 2022 menjelaskan dua perbedaan metode ini.

Hisab merupakan metode menghitung posisi benda langit, khususnya matahari dan bulan.

Sementara, rukyat adalah observasi benda-benda langit untuk memverifikasi hasil hisab.

Menurut Ismail, kedua metode tersebut saling menguatkan.

"Bahkan seperti dua sisi mata uang," tutur Ismail.

Mengutip Kompas.com 14 Februari 2022, berikut ini adalah pengertian metode hisab dan metode rukyat.

Bolehkan Lanjutkan Sahur Ketika Imsak Tiba ? Berikut Penjelasan Kapan Harus Berhenti Makan dan Minum

Hisab

Hisab dapat diartikan dengan penghitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender Hijriah.

Ada beberapa rujukan atau kitab yang digunakan untuk metode hisab di Indonesia. Metode hisab juga ada yang menggunakan metode kontemporer.

Caranya yakni menggunakan rumus-rumus yang ada pada kitab tersebut, seperti bagaimana cara untuk menghitung awal bulan dengan data astronomis yang ada.

Rukyat

Sementara, Rukyat adalah aktivitas pengamatan visibilitas hilal (bulan sabit) saat Matahari terbenam menjelang awal bulan di Kalender Hijriah.

Umumnya, metode Rukyat digunakan guna menentukan awal bulan Zulhijah, Ramadhan, dan Syawal.

Dalam melakukan pemantauan hilal, Kemenag bekerja sama dengan organisasi masyarakat Islam, pakar BMKG, pakar Lapan, dan pondok pesantren yang telah melakukan penghitungan di wilayahnya. Penghitungan tersebut dilakukan untuk menghindari terjadinya "salah lihat".

Sebab, jika tinggi hilal berada di bawah 2 atau 4 derajat, maka kemungkinan obyek yang dilihat bukan hilal, melainkan bintang, lampu kapal, atau obyek lainnya.

Hilal bisa dilihat dengan ketinggian minimal 2 derajat, elongasi (jarak sudut matahari-bulan) 3 derajat, dan umur minimal 8 jam saat ijtimak.

Penetapan awal Ramadhan oleh Kemenag, NU, dan Muhammadiyah Kemenag Dalam menentukan awal Ramadhan dan awal Syawal.

Kapan Pengumuman Hasil Sidang Isbat Awal Ramadhan 2022?

Kemenag

Kemenag biasanya akan menggelar sidang isbat penentuan awal Ramadhan.

Untuk penentuan awal Ramadhan 1443 Hijriah, sidang isbat dijadwalkan akan digelar pada Jumat, 1 April 2022.

Selain itu, sesuai fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 2 Tahun 2004, penentuan awal Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah adalah dengan mekanisme sidang isbat.

Sejak 1972, Kemenag telah membentuk Badan Hisab Rukyat (BHR) yang bertugas melakukan hisab dan rukyatul hilal untuk menetapkan awal Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah.

Dalam rangkaian sidang isbat Kemenag, terdapat tiga tahap, yakni: Pemaparan posisi hilal awal Ramadhan 1443 H oleh anggota Rim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag. Sidang isbat awal Ramadhan yang akan digelar setelah Salat Maghrib.

Konferensi pers hasil sidang isbat oleh Menteri Agama.

Nahdlatul Ulama (NU)

NU menentukan awal Ramadhan dengan cara pengamatan atau rukyatul hilal. Pada penentuan Ramadhan 1442 Hijriah atau tahun 2021 lalu, NU menentukan melakukan pengamatan rukyatul hilal di 35 titik di seluruh Indonesia, dikutip dari Kompas.com 11 April 2022.

Lembaga Falakiyah Pengurus Besar NU (LF PBNU) telah melakukan perhitungan terhadap hilal Ramadhan 1442 H.

NU menggunakan metode penghitungan hisab jama’i di Kantor PBNU di Jalan Kramat Raya 164 Jakarta dengan koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT.

Dari hisab tersebut diperoleh data ketinggian hilal sudah mencapai 3 derajat 37 menit 01 detik. Sementara, durasi kemunculannya mencapai 17 menit 11 detik, sedangkan ijtimak atau konjungsi terjadi pada Senin, 12 April 2021 pukul 09:29:29 WIB.

Hal ini mengartikan, tinggi hilal sudah memenuhi kriteria imkanur rukyah dan kemungkinan hilal terlihat, yakni sebesar 2 derajat.

Sementara itu, tinggi hilal di wilayah lain juga masih di atas tiga derajat.

Muhammadiyah

Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan awal Ramadhan 1443 Hijriah jatuh pada 1 April 2022.

Keputusan ini tertuang dalam Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1443 H.

Kemudian untuk 1 Syawal 1443 H ditetapkan jatuh pada Senin, 2 Mei 2022

"Umur bulan Ramadhan 1443 H 30 hari dan tanggal 1 Syawal 1443 H jatuh pada hari Senin Pon, 2 Mei 2022 M," tulis maklumat tersebut.

Sedangkan, untuk 1 Zulhijah 1443 H jatuh pada Kamis, 30 Juni 2022 M, sehingga warga Muhammadiyah melaksanakan ibadah salat Idul Adha (10 Zulhijah) pada Sabtu Legi, 9 Juli 2022.

Dalam menentukan awal Ramadhan, Muhammadiyah menggunakan metode hisab atau lebih tepatnya metode hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Memahami Apa Itu Hisab dan Rukyat, Dua Metode untuk Menentukan Awal Ramadhan"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved