Doa Katolik

Renungan Katolik Jumat 18 Maret 2022 Lengkap Bacaan 1 Bacaan Injil dan Mazmur Tanggapan

Renungan Katolik 18 Maret 2022 pekan Prapaskah 2. Bacaan pertama Kejadian 37:3-4.12.13a.17b-28 dan bacaan injil Matius 21:33-43.45-46.

ANGELA WEISS / AFP
Seorang wanita berdoa di Gereja Katolik Roma Malaikat Pelindung, dihiasi dengan bendera Ukraina, di Pantai Brighton, juga dikenal sebagai "Odessa Kecil" karena komunitas Rusia dan Eropa Timurnya yang erat, pada 11 Maret 2022 di New York. Pada hari ke-16 invasi Rusia ke Ukraina, pasukan Rusia mengepung setidaknya empat kota besar dan beringsut lebih dekat ke batas kota Kyiv. 

Kata imam-imam kepala dan tua-tua itu kepada Yesus, “Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu, dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada penggarap-penggarap lain yang akan menyerahkan hasil kepadanya pada waktunya.”

Kata Yesus kepada mereka, “Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru?

Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.

Sebab itu Aku berkata kepadamu, Kerajaan Allah akan diambil dari padamu, dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.”

Mendengar perumpamaan Yesus itu, imam-imam kepala dan orang-orang Farisi mengerti bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya.

Maka mereka berusaha menangkap Dia, tetapi mereka takut kepada orang banyak, karena orang banyak itu menganggap Yesus nabi.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Orang Kudus Katolik 18 Maret Santo Anselmus Lucca

Renungan Katolik

Kebencian dan iri hati dari saudara-saudara Yusuf menyebabkan mereka berniat menyingkirkan Yusuf tanpa memperhitungkan hubungan darah antara mereka atau cinta ayah mereka kepada Yusuf.

Karena itu, mereka menyingkirkan Yusuf, dan akhirnya mereka menjual Yusuf sebagai budak.

Karena penyelenggaraan ilahi, Yusuf berakhir menjadi pembantu Firaun dan melalui jabatannya ini, Yusuf menyelamatkan seluruh bangsanya, keluarga Yakub (Kej. 37:3-4.12.13a.17b-28).

Nasib Yesus mirip dengan nasib Yusuf. Karena iri hati dan kebencian, para pemimpin umat tidak memperhitungkan segala kebaikan yang dilakukan Yesus, tetapi berusaha menyingkirkan-Nya.

Tetapi Allah Yang Mahakuasa justru melakukan melampaui perbuatan jahat manusia.

Melalui peristiwa-peristiwa itu Allah menunjukkan keberpihakan dan keinginan-Nya untuk menyelamatkan manusia.

“Batu yang dibuang oleh para pembangun, telah menjadi batu penjuru” (Mat. 21:33-43.45-46).

Yusuf yang dijual karena kebencian justru menjadi pembantu Firaun yang kemudian menyelamatkan keluarganya.

Yesus yang disalibkan karena kebencian justru menjadi. Penyelamat manusia melalui ketaatan dalam sengsara dan wafat-Nya.

Ya Bapa, jangan biarkan kebencian dan iri hati meracuni pikiran dan hati kami.

Bantulah kami untuk meletakkan semua keburukan kami pada tangan-Mu, agar Engkau mengubahnya menjadi berkat. Amin.

Sumber: adiutami.com

(*)

[Update informasi seputar Katolik]

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved