Pemerintah Cabut HET Minyak Goreng, Pengamat Ekonomi Untan Eddy Suratman Sebut Keputusan Tepat

“Kemudian kita juga mesti ingat bahwa investor untuk perkebunan sawit kita yang sedemikian luas itu sudah didominasi oleh orang asing. Sehingga pemeri

Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANGGITA PUTRI
Prof Eddy Suratman 

Dikatakannya hampir semua komoditi atau barang makan lainnya berhubungan dengan migor. Apapun dimulai dengan migor. Sehingga jajanan pun banyak tergantung pada ketersediaan migor .

“Jadi tidak mudah kita mengatakan tidak usah pakai minyak goreng pindah ke rebus-rebus. Ngomong nyaman tapi praktek susah ,”tegasnya.

Karena itu subsidi penting untuk menjaga stabilitas harga dipasar. Karena asumsi makro ekonomi APBN inflasi 3 persen +- 1 . Artinya 2 sampai 4 persen.

“Saya meilihat berapa kajian dari berapa lembaga internasional yang memperkirakan memang kecenderungan inflasi 2022 akan meningkat,” ujarnya.

Supaya angka inflasi itu tidak meningkat cepat di Indonesia masih dalam asumsi APBN. Maka perlu memberikan subsidi, tapi kalau mencabut HET berarti untuk masyarakat miskin harus disertai subsidi supaya stabilitas harga terjamin karena migor sudah brkaitan dengan banyak barang lain. (*)

(Simak berita terbaru dari Pontianak)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved