Rusia Kembali Umumkan Gencatan Senjata Baru dan Hal Yang Harus Dilakukan Pemerintah Ukraina

Rusia kembali mengumumkan gencatan senjata namun dada hal yang harus dilakukan Ukraina pada hari ini Rabu 9 Maret 2022.

Editor: Rizky Zulham
DOMINIKA ZARZYCKA / NURPHOTO / NURPHOTO VIA AFP
Sebuah keluarga Ukraina tiba di perbatasan Polandia di Kroscienko dan dibantu oleh petugas pemadam kebakaran sukarela saat invasi Rusia memaksa banyak warga Ukraina melarikan diri - 4 Maret 2022. Saat tentara Federasi Rusia melintasi perbatasan Ukraina, konflik antara Ukraina dan Rusia diperkirakan akan terjadi. hingga 4 juta orang Ukraina melarikan diri, sekitar setengah juta orang sudah memasuki Polandia. Para pelarian ini sebagian besar adalah wanita dan anak-anak. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Rusia kembali mengumumkan gencatan senjata namun dada hal yang harus dilakukan Ukraina pada hari ini Rabu 9 Maret 2022.

Rusia telah mengumumkan akan memberlakukan gencatan senjata kemanusiaan di Ukraina pada Rabu 9 Maret 2022 pagi waktu setempat untuk melakukan evakuasi penduduk sipil.

Hal itu diungkap oleh Sel Kementerian Pertahanan Rusia yang bertanggung jawab atas operasi kemanusiaan di Ukraina pada Selasa 8 Maret 2022, lapor kantor berita Rusia.

"Mulai pukul 10.00 waktu Moskwa (07.00 GMT) pada 9 Maret 2022, Federasi Rusia menyatakan 'rezim diam' dan siap untuk menyediakan koridor kemanusiaan," katanya.

Dikutip dari AFP, Sel Kementerian Pertahanan Rusia menambahkan bahwa Moskwa mengusulkan untuk menyetujui rute.

Akhirnya Rusia Umumkan Gencatan Senjata - Warga Dua Kota Ukraina Kini Diizinkan Pergi

Dan waktu mulai koridor kemanusiaan dengan Ukraina sebelum pukul 03.00 waktu Moskwa pada 9 Maret.

Evakuasi warga sipil di Ukraina sempat dilakukan juga pada Selasa 8 Maret 2022 pagi waktu setempat, khususnya dari Kota Sumy, di mana dua konvoi kendaraan penduduk bisa pergi pada siang harinya.

Evakuasi warga sipil juga dapat dilakukan di luar ibu kota Ukraina, Kyiv.

Akan tetapi, upaya evakuasi dari Kota Mariupol telah gagal pada beberapa kesempatan dalam beberapa hari terakhir, dengan Kyiv dan Moskwa saling menyalahkan atas kegagalan tersebut.

Kota pelabuhan Mariupol, yang telah dikepung oleh pasukan Rusia selama berhari-hari, adalah pusat populasi besar terakhir yang masih dipegang oleh pasukan Ukraina di Laut Azov.

Setelah beberapa hari penembakan tanpa henti, kota berpenduduk 441.000 orang ini dibiarkan tanpa listrik, air, dan pemanas di pertengahan musim dingin.

Rusia pada Sabtu (5/3/2022) mengumumkan gencatan senjata untuk memungkinkan warga sipil melarikan diri.

Apa itu Resimen Azov Ukraina yang Diperangi Rusia ?

Namun, pejabat setempat menuduh Rusia terus membombardir kota dan mengatakan bahwa rencana untuk mengevakuasi penduduk sebagai akibatnya telah ditunda.

Mengambil Mariupol, yang terletak 55 kilometer (34 mil) dari perbatasan Rusia, dianggap akan menjadi terobosan strategis bagi Presiden Rusia Vladimir Putin.

Mariupol adalah kota yang terletak di antara wilayah yang dikuasai oleh separatis yang didukung Rusia di wilayah Donbas dan semenanjung Crimea.

Yang dianeksasi oleh Moskwa pada 2014 dan dari mana ia melancarkan serangannya ke kota-kota utama di selatan.

Sejauh ini, pasukan tersebut telah merebut pelabuhan Berdiansk, di sebelah timur Crimea di Laut Azov, dan pelabuhan Kherson di Laut Hitam di sebelah barat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rusia Umumkan Gencatan Senjata Baru, Persilakan Ukraina Evakuasi Warga"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved