Harga Masih Mahal, Warga Kalbar harus Merogoh Kocek lebih Dalam untuk Dapatkan Minyak Goreng
Warga Jalan Ampera, Kota Pontianak, Ulan, mengaku terpaksa harus membeli migor dengan harga lebih mahal.
“Jangan sampai terjadi kelangkaan untuk menghadapi hari besar keagamaan. Persoalan kita adalah banyak yang mencari migor curah, padahal migor ada tiga kelas,” ujarnya.
Selain itu, terkait dengan stok migor di Kalbar, dikatakannya bahwa pabrik setiap hari melakukan produksi. Namun, produsen tidak bisa sekaligus mengirim ke-14 kabupaten kota di Kalbar, tapi mengirim per hari untuk per kabupaten. “Jadi giliran, dan itu juga menjadi kendala karena belum jatuh tempo di sana sudah panik,” jelasnya.
Jadi terkait stok migor, ditegaskannya tidak menumpuk di provinsi, melainkan distributor langsung mengirim ke kabupaten kota masing-masing di Kalbar.
“Kami hanya mengawal, melakukan evaluasi dan koordinasi terkait bagaimana pola pasokan, distribusi. Sehingga data lengkap ada di daerah, kita hanya bisa menghitung dan koordinasi dengan pihak terkait,” ujarnya
Namun, di sisi lain, dikatakannya Provinsi Kalbar masih terbilang tidak sulit karena punya pabrik Wilmar. “Sebenarnya kita tidak susah, jadi jangan terlalu risau dan Wilmar juga mampu, masalahnya dia tidak boleh monopoli. Kemasan premium juga datang dari luar wilayah suplai dan Wilmar juga mengirim keluar. Lalu untuk di dalam daerah dia tetap menjaga konsistensi di daerah,” pungkasnya.