Pemkot Pontianak Gali Parit dengan Eksavator untuk Siapkan Sumber Air di Areal Rawan Kebakaran

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyebut, bahwa penggalian parit untuk mempermudah Sumber Air itu dimulai pada Jumat 4 Maret 2022 malam  dengan

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/Prokopim Pontianak
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono meninjau sekaligus membantu memadamkan api yang membakar lahan gambut. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pemerintah Kota Pontianak terus berupaya untuk mencegah meluasnya kebakaran lahan, salah satunya dengan membasahi lahan dan mempermudah Sumber Air dengan menggali parit-parit yang ada di kawasan lahan gambut rawan kebakaran, Sabtu 5 Maret 2022.

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyebut, bahwa penggalian parit untuk mempermudah Sumber Air itu dimulai pada Jumat 4 Maret 2022 malam  dengan menggunakan satu alat berat Ekskavator.

Sebelumnya, kondisi cuaca yang panas dan lama tidak turun hujan di Kota Pontianak mengakibatkan sejumlah lahan terbakar.  Menurut Edi, tidak menutup kemungkinan lahan tersebut sengaja dibakar. 

Polres Sanggau Gelar Apel Pengecekan Sarpras dan Kesiapsiagaan dalam Rangka Antisipasi Karhutla

Untuk itu, pihaknya tengah menelusuri hal tersebut. Apakah ada kemungkinan lahan ini sengaja dibakar atau terbakar akibat cuaca panas sebab kondisi lahan bergambut.

"Kita sedang mencari pelaku pembakar, jika ada warga yang melihat orang membakar segera laporkan bahkan kalau dapat difoto itu lebih bagus," tegasnya.

Dari pengamatannya, lahan yang terbakar ini jauh dari permukiman dan kondisinya semak belukar. Dalam kondisi cuaca seperti sekarang ini, lahan gambut sangat rentan terbakar bila terkena panas terik matahari.

Agar tidak meluas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pontianak bersama para relawan pemadam kebakaran berupaya melakukan pemadaman dan membasahi lahan gambut secara merata. Surutnya air mengakibatkan para pemadam kesulitan memperoleh sumber air. Oleh sebab itu pihaknya sedang mengerahkan eskavator untuk membuat tandon-tandon sementara untuk sumber air.

"Kita akan menggunakan eskavator untuk menggali parit yang ada agar ada sumber air, lalu pembuatan sumur bor sebagai sumber air," ungkap Edi

Menurutnya, sudah hampir sepekan kebakaran lahan mulai terjadi. Diawali kebakaran kecil hingga merembet lebih luas lagi. Untuk itu pihaknya melakukan penyekatan agar api tidak meluas ke lahan-lahan di sekitarnya dengan membasahi lahan. 

"Kita minta tidak ada warga yang mencoba-coba membakar sekecil apapun itu," imbaunya.

Kebakaran lahan yang terjadi membuat warga sekitar kuatir karena jaraknya hampir mendekati permukiman, bahkan jaraknya sekitar 100 meter dari permukiman warga. Ia berharap semua pihak bahu-membahu bersama-sama berjibaku memadamkan api agar tidak merembet ke permukiman warga.

"Selama lahan gambut masih luas maka kita harus membuat sekat-sekat jika terjadi kebakaran sehingga tidak akan meluas," terangnya.

Edi mengimbau masyarakat untuk tidak membakar sampah maupun membersihkan atau membuka lahan dengan cara membakar. Apalagi di saat musim  panas seperti sekarang ini api dengan mudah menjalar menghanguskan lahan dan membahayakan bagi penduduk sekitar.

"Pemerintah Kota Pontianak bersama unsur TNI/Polri beserta masyarakat hingga di tingkat RT/RW sudah melakukan upaya monitoring dan koordinasi untuk menjaga lingkungannya dari kebakaran lahan," pungkasnya. (*)

[Update Informasi Seputar Kota Pontianak]

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved