Konflik Ukraina vs Rusia

Mata Uang Rusia Rontok Imbas Invasi Rusia ke Ukraina 2022 , Rubel Terjun! Antrean Panjang di Bank

Diblokirnya perbankan Rusia dari akses ke sistem pembayara Internasional tersebut, membuatnya kini terputus hubungan sekitar 11.000 lembaga keuangan d

Penulis: Ishak | Editor: Ishak
NATALIA KOLESNIKOVA / AFP
Suasana di bank sentral Rusia belum lama ini. Perekonomian Rusia terguncang imbas sanksi-sanksi baru yang diterapkan Amerika Serikat dan negara Barat imbas Invasi Rusia ke Ukraina 2022. Mata uang Rusia, Rubel terjun bebas terhadap Dolar Amerika Serikat. 

"Kenaikan suku bunga utama akan memastikan kenaikan suku bunga deposito ke tingkat yang diperlukan untuk mengimbangi kenaikan risiko depresiasi dan inflasi,'

"Ini diperlukan untuk mendukung stabilitas keuangan dan harga dan melindungi tabungan warga dari depresiasi." lanjut keterangan tersebut

Inggris Terus Tekan Rusia

Sementara itu, Inggris bertekad terus menekan Rusia soal isu invasi Rusia ke Ukraina 2022 ini.

Termasuk dalam menerapkan sanksi-sanksi ekonomi baru terhadap negara yang dipimpin Vladimir Putin tersebut. 

Kanselir Inggris Rishi Sunak mengatakan pada hari Senin bahwa langkah-langkah itu "menunjukkan tekad kami untuk menerapkan".

Waduh! Vladimir Putin Aktifkan Satuan Perang Nuklir Hadapi Ukraina ? Respon Sanksi Eropa ke Rusia

Sementara itu, dalam laporan Sky News disebutkan bahwa Pemerintah Inggris mengatakan akan "segera mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memberlakukan pembatasan untuk melarang setiap badan hukum atau badan hukum Inggris melakukan transaksi keuangan yang melibatkan CBR [bank sentral Rusia], Dana Kekayaan Nasional Rusia, dan Kementerian Keuangan Federasi Rusia".

Dalam sebuah catatan kepada kliennya, JP Morgan mengatakan pihaknya memperkirakan ekonomi Rusia akan menyusut 20% pada kuartal kedua setelah sanksi yang semakin intensif.

"Jika sanksi baru ini memang diberlakukan, dampaknya terhadap ekonomi Rusia akan parah," kata analis Jahangir Aziz.

"Dua pilar ekonomi bahkan di tengah pertumbuhan yang melambat, inflasi yang meningkat, dan suku bunga yang tinggi adalah 'benteng' cadangan devisa CBR dan surplus transaksi berjalan Rusia. Tidak lagi." lanjutnya. 

Panic Rush Terjadi di Rusia

Imbas rontoknya mata uang Rusia, Rubel akibat sanksi-sanksi baru Barat tersebut membuat panic rush atau penarikan uang besar-besaran tampaknya tengah terjadi di Rusia. 

Sejumlah foto-foto menunjukkan orang-orang Rusia mengantri untuk menarik uang di beberapa kota.

Nasabah perbankan Rusia disebutkan khawatir tentang kekurangan uang tunai.

Meskipun Bank Sentral Rusia menyerukan untuk tenang, publik tampaknya lebih memilih mengamankan dananya. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved