Konflik Ukraina vs Rusia
Mata Uang Rusia Rontok Imbas Invasi Rusia ke Ukraina 2022 , Rubel Terjun! Antrean Panjang di Bank
Diblokirnya perbankan Rusia dari akses ke sistem pembayara Internasional tersebut, membuatnya kini terputus hubungan sekitar 11.000 lembaga keuangan d
Sejauh ini, sistem perbankan Rusia berada di bawah tekanan berat menyusul sanksi keuangan keras yang diumumkan oleh negara-negara Barat, termasuk Inggris, selama akhir pekan.
"BREAKING: Russia's ruble falls back to 106 per US Dollar, a fall of 27% for the trading day so far,"
(BREAKING: Rubel Rusia jatuh kembali ke 106 per Dolar AS, penurunan sebesar 27% untuk hari perdagangan sejauh ini)
Demikian keterangan dalam laporan The Spectator Index terkait kondisi terkini rontoknya mata uang Rusia, Rubel tersebut.
Upaya Rusia Selamatkan Ekonomi
Menghadapi situasi itu, Bank Sentral Rusia pun menerapkan sejumlah kebijakan baru.
Satu di antaranya yakni dengan menaikkan suku bunga utama menjadi 20%.
Tepat setelah rubel merosot ke rekor terendah.
Bank sentral Rusia telah menaikkan suku bunga utamanya secara signifikan.
Dari semula 9,5%, kini menjadi 20% !
• Update Invasi Rusia ke Ukraina Terbaru, Polandia dan Lithuania Rancang Bantuan Militer untuk Ukraina
Anjloknya nilai tukar Rubel ditengarai terjadi setelah negara-negara Barat memberlakukan sanksi baru terhadap Rusia lantaran tetap melanjutkan invasi Rusia ke Ukraina 2022 .
Kebijakan lain yang diterapkan juga soal jam operasional pasar uang dan valas di Rusia.
Bursa Moskow mengatakan perdagangan valuta asing dan pasar uang akan dibuka pada pukul 10 pagi waktu setempat.
Jadwal itu tiga jam lebih lambat dari biasanya.
• Kabar Terkini Rusia Vs Ukraina Hari ke-4 Pertempuran, Rusia Kehilangan 4.300 Prajurit ?
"Kondisi eksternal untuk ekonomi Rusia telah berubah secara drastis," demikian keterangan bank sentral Rusia dalam sebuah pernyataan dirangkum dari sumber tersebut.