Omicron Masuk Kalbar
Kasus Omicron di Kalbar, Ahli Epidemiologi Sebut Perlu Upaya Menyeluruh Pemeritah dan Masyarakat
Imbauan juga bagi masyarakat untuk pemaksimalan kegiatan di luar ruangan, pembatasan aktivitas dan kapasitas, termasuk work from home (WFH).
Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
Kedua, Cegah kasus impor. Pemberlakuan kembali syarat penerbangan dengan dilakukan dengan tes RT-PCR dalam kurun waktu 24 jam sebelum terbang dan saat kedatangan, termasuk RT-PCR ulang ketika melakukan karantina.
Ketiga, Meredam penyebaran domestik.
Mengurangi tingkat resiko penyebaran domestik, selain dilakukan 3T dan surveilans.
Imbauan juga bagi masyarakat untuk pemaksimalan kegiatan di luar ruangan, pembatasan aktivitas dan kapasitas, termasuk work from home (WFH).
Keempat Perkuat perlindungan diri.
Memperkuat perlindungan diri dilakukan dengan vaksinasi dan booster, masker N95, tes dan karantina jika kontak atau bergajala. Jaga kebersihan diri dan lingkungan, pola hidup sehat, ventilasi, dan sirkulasi.
Beberapa cara dapat dilakukan untuk mencegah terpapar Omicron, seperti vaksinasi, memakai masker tiga lapis atau N95, membatasi mobilitas, dan membatasi kontak fisik.
Selain itu, dapat diprioritaskan kegiatan daring, aktivitas luar ruangan, meningkatkan sirkulasi udara, menambah ventilasi ruangan, dan memanfaatkan pesan antar makanan.
Tetap konsumsi makanan gizi seimbang dan minum air yang cukup, menjaga kebugaran, dan menjauhi hoaks.
Semoga pemerinrah Provinsi, Kabupaten dan Kota Se-Kalbar, lebih giat melakukan sosialisasi dan edukasi prokes ketat kepada Masyarakat untuk lembali melakukan prokes ketat, dan melakukan T3, Sekrining dengan masif dan benar.
Selain itu pemenuhan dan percpatan target vaksinasi reguler dan boster mencapai >70 pereen, dengan begitu semoga penyebaran dan peningkatan transmisi Lokal dapat dikurangi. (*)
(Simak berita terbaru dari Pontianak)