Zat yang Terdapat Dalam Urine Tidak Sehat, Sebagai Indikator Penyakit Dalam Tubuh

Urine akan mengandung berbagai zat-zat yang ada dalam tubuh yang bisa memberikan ganggguan kesehatan.

Penulis: Madrosid | Editor: Madrosid
kompas.com
Warna Urine 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Urine merupakan hal terpenting dalam bagian sistem pembuangan hasil dari penyaringan orang tubuh dari sejumlah penyakit.

Makanya urine bisa dijadikan sebagai indikator apakah seseorang sehat atau memiliki penyakit.

Sebab urine ini merupakan hasil metabolisme dari tubuh yang melalui proses panjang.

Urine akan mengandung berbagai zat-zat yang ada dalam tubuh yang bisa memberikan ganggguan kesehatan.

Sebaliknya jika urine sehat maka akan bersih murni hanya sebagai urine hasil dari penyaringan yang dilakukan organ tubuh.

Mengapa Penderita Diabetes Insipidus Banyak Mengeluarkan Urine ?

Berikut merupakan zat-zat yang terkandung dalam urine yang tidak sehat.

- Glukosa

- Protein

- Sel Darah.

Apabila zat tersebut terdapat pada urine maka dipastikan terjadi kelainan di ginjal.

Urine melalui sistem ekskresi

Sistem ekskresi merupakan proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh yang dikeluarkan melalui urine.

Sisa-sisa metabolisme ini berupa senyawa-senyawa yang bersifat toksik (racun) sehingga jika tidak dikeluarkan dapat menyebabkan terganggunya fungsi organ-organ di dalam tubuh.

Organ ekskresi meliputi:

- Ginjal

- Paru-paru

- Hati

- Kulit

Ginjal berfungsi untuk menyaring zat-zat sisa metabolisme dari dalam darah dan mempertahankan keseimbangan cairan tubuh, mengeskresikan gula darah yang melebihi kadar normal dan mengatur keseimbangan kadar asam, basa, dan garam di dalam tubuh.

Tahapan pembentukan urine dalam ginjal sebagai berikut:

a. Filtrasi yaitu proses penyaringan darah di glomerolus menghasilkan urin primer.

b. Reabsorbsi yaitu proses penyerapan kembali zat yang masih dibutuhkan tubuh. Terjadi di tubulus kontortus proksimal. Hasil reabsorbsi disebut sebagai urin sekunder.

c. Augmentasi yaitu proses penambahan kembali zat yang tidak dibutuhkan maupun yang berlebihan di dalam tubuh. Terjadi di tubulus kontortus distal. Hasil augmentasi berupa urin sebenarnya.

Penyakit yang muncul akibat kelainan pada sistem ekskresi

1. Diabetes melitus

Urin mengandung gula. Terjadi karena hormon insulin rendah atau proses reabsorbsi di tubulus kontortus proksimal terganggu.

2. Diabetes insipidus

Urin yang dihasilkan banyak. Disebabkan karena kekurangan hormon ADH.

3. Albuminuria

Urin mengandung protein. Disebabkan karena ganggiuan pada filtrasi darah di glomerolus.

4. Nefritis

Radang atau infeksi pada saluran nefron ginjal.

(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved