Harga Tempe dan Tahu Diprediksi Naik Mulai Maret Hingga Mei 2022 ! Apa Penyebabnya ?

Kenaikan harga ini diprediksi bakal terjadi hingga Mei 2022.............................................

Editor: Jimmi Abraham
KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI
Pengrajin membuat tahu di kawasani pabrik tahu dan tempe Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (19/9/2018). Pengrajin tempe dan tahu mengadu terkait kenaikan dolar yang hampir menyentuh angka Rp 15.000 ke hadapan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kedelai merupakan bahan utama dalam pembuatan tahu dan tempe.

Jika harga kedelai mengalami kenaikan, maka harga tahu dan tempe pun bakal naik.

Direktur Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Pedagangan (Kemendag) Oke Nurwan mengatakan pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan lonjakan harga kedelai di dalam negeri mulai bulan Maret 2022.

Kenaikan harga ini diprediksi bakal terjadi hingga Mei 2022.

Apa penyebab harga kedelai naik ?

(Update berita nasional, internasional dan regional menarik lainnya disini)

Aturan BPJS TK Terbaru 2022 Tuai Petisi JHT di Change.org ! Apa Isi Permenaker Nomor 2 Tahun 2022 ?

Penurunan suplai kedelai dunia

Oke menjelaskan, penyebab kenaikan harga kedelai disebabkan oleh tiga hal. Pertama, terjadinya gangguan suplai kedelai dunia.

Mengutip Kompas.com, Jumat (11/2/2022), gangguan suplai ini dikarenakan target produksi kedelai meleset dari perkiraan awal.

Brasil mengalami penurunan produksi kedelai. Diprediksi pada Januari 2022 bisa mencapai 140 juta ton, justru menurun menjadi 125 juta ton per Februari 2022.

"Penurunan produksi ini berdampak pada kenaikan harga kedelai dunia," kata Oke.

Inflasi mencapai 7 persen

Penyebab kedua yakni adanya inflasi di AS mencapai 7 persen. Hal ini yang kemudian berdampak pada harga produksi kedelai.

Aplikasi Neo Bank Aman atau Tidak ? Apakah Bank Neo Terdaftar di OJK ? Buka Rekening Bank BNC Online

Pengurangan tenaga kerja

Kemudian penyebab ketiga, yakni terdapat pengurangan tenaga kerja, kenaikan biaya sewa lahan, serta ketidakpastian cuaca di negara produsen kedelai.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved