Rangkul UMKM, Pemprov Kalbar Akan Bangun Gedung Dekranasda Provinsi yang Refresentatif

Usai membuka acara tersebut Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menyampaikan bahwa selama ini yang masih jadi kelemahan UMKM di Kalbar yakni pada ta

Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/ANGGITA PUTRI
Gubernur Sutarmidji membuka acara Dialog Interaktif dengan tema “UMKM Kalbar Tangguh di Masa Pandemi Covid-19 dan Tumbuh untuk Kalbar Sejahtera”, bertempat di Hotel Mahkota Pontianak, Rabu 9 Februari 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat terus berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi salah satunya melalui sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Sebab ditengah pandemi Covid-19, UMKM juga salah satu usaha yang sangat terdampak. Maka dari itu perlu adanya inovasi yang dilakukan agar bisa terus bertahan.

Dalam hal ini upaya Pemprov Kalbar terus dilakukan, diantaranya melakukan kegiatan Dialog Interaktif mengangkat tema “UMKM Kalbar Tangguh di Masa Pandemi Covid-19 dan Tumbuh untuk Kalbar Sejahtera” dengan mendatangkan beberapa narasumber bertempat di Hotel Mahkota Pontianak, Rabu 9 Februari 2022.

Usai membuka acara tersebut Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menyampaikan bahwa selama ini yang masih jadi kelemahan UMKM di Kalbar yakni pada tampilan produknya.

Kemudian inovasi, dan model pemasarannya yang dilihatnya masih tampak masih lemah.

“Sehingga kedepannya harus ada seperti misalnya untuk kerajinan harus ada showroom yang bagus untuk display produk-produk,”ujarnya.

Maka dari itu, Pemprov Kalbar akan membangun tempat yakni Gedung Dekranasda yang representatif yang akan dibangun di gedung KPU yang lama.

Junaidi Sebut Perlu Kolaborasi Bersama Dalam Meningkatkan Ekonomi UMKM

“Jadi nanti akan ada tempat pelatihan dan diskusi para pelaku UMKM, tempat pemasaran secara online, mini market untuk produk-produk UMKM,” jelasnya.

Kemudian Sutarmidji meminta jangan hanya terfokus pada satu jenis produk. Misalnya kalau kopi, jangan semuanya berjualan kopi. Begitu juga kalau ada yang jualan teh, jangan produk teh semua.

Akan tetapi bagaimana bisa melihat peluang. peluang itu banyak, contoh misalnya Kapuas Hulu dengan daerah penghasil madu hutan yang paling bagus. kemudian jahe merah juga ada di sana. Nah bagaimana menangkap peluang itu.

Pemprov Kalbar sudah mengajukan ke Kementrian Koperasi untuk membuat rumah produksi bersama.

Sehingga produk-produk seperti misalnya jahe dan sebagainya bisa dikemas dalam bentuk sachet dan sebagainya.

“Itu yang harus kita lakukan. Kemudian misalnya stik talas, orang selama ini bilang talas bogor. Padahal talas yang bagus itu talas Kalbar. Hanya ketika jadi stik talas modelnya itu-itu saja kurang inovasi, kemasannya kurang. Sehingga nilai tambahnya juga kurang. Coba dibuat packagingnya bagus,”jelasnya.

Ia mencontohakan kemasan buatan pabrikan yang bagus. Jika sudah punya produk dengan isiannya banyak dan enak, tapi packagingnya kurang, modelnya pun begitu-begitu saja yakni memanjang. Sehingga tak ada daya tarik.

“Coba dibuat model bulat, segitiga atau sebagainya sehingga ada kreativitas di situ,”ucapnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved