Keuletan Naweri Sukses Kelola Pertanian Hortikultura, BI Bidik Jadi Klaster Pengendali Inflasi

Masalah di Kalbar ini kan produktivitas. Seperti cabai itu masih minim produktivitasnya.Makanya kami mendorong peningkatan produktivitas.

Penulis: Nina Soraya | Editor: Nina Soraya
Tribun Pontianak/Nina Soraya
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalbar Agus Chusaini bersama Wakil Wali Kota Singkawang Irwan menyerahkan simbolis bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) untuk menunjuang produktivitas pertanian kepada Ketua Poktan JAS-B Naweri di Kelurahan Sedau Kecamatan Singkawang Selatan Kota Singkawang, Sabtu 5 Februari 2022. 

“Jalan usaha tani masih kecil. Untuk kendaraan seperti mobil masih sulit masuk untuk mengangkut hasil pertanian tadi,” katanya.

Sayuran seperti mentimun, tomat, cabai serta jagung manis dan talas merupakan hasil pertanian yang dikelola Poktan JAS-B di Singkawang Selatan.
Sayuran seperti mentimun, tomat, cabai serta jagung manis dan talas merupakan hasil pertanian yang dikelola Poktan JAS-B di Singkawang Selatan. (Tribun Pontianak/Nina Soraya)

Ikut Andil Jaga Inflasi

Komoditas bahan pangan memiliki kontribusi besar dalam angka inflasi. Makanya, pengendalian harga bahan makanan menjadi pekerjaan rumah bersama.

Pasalnya, tingginya inflasi bahan makanan akan menurunkan daya beli masyarakat dan dapat menghambat program pengentasan kemiskinan.

Bank Indonesia (BI) pun terlibat dalam pengendalian inflasi. Di Kalimantan Barat (Kalbar), BI Kalbar melakukan upaya pengendalian inflasi dengan membuat program klaster pengendali inflasi.

Program dilaksanakan melalui pengembangan komoditas pertanian penyumbang inflasi utama dengan bersinergi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

BI Kalbar memilih Poktan JAS-B sebagai penerima Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) di Singkawang untuk pengembangan komoditas hortikultura.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat, Agus Chusaini mengatakan Singkawang menjadi penyuplai kebutuhan produk hortikultura atau sayuran untuk kabupaten kota di Kalbar.

Tingginya permintaan terhadap hortikultura tersebut menyebabkan produk-produk hortikultura kerap menyumbang inflasi di Kalbar. Seperti cabai rawit, kacang panjang, dan sawi.

“Masalah di Kalbar ini kan produktivitas. Seperti cabai itu masih minim produktivitasnya.

Makanya kami mendorong peningkatan produktivitas di kelompok tani.

Dengan memberikan bantuan alat dan mesin pertanian yang akan mendukung untuk menggenjot produktivitas di Poktan JAS-B,” ungkap Agus Chusaini usai simbolis menyerahkan bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) kepada Poktan JAS-B Singkawang Selatan, Sabtu 5 Februari 2022.

Gubernur Kalbar Terima Piala TPID Terbaik, Tim Pengendalian Inflasi Pusat Harapkan Terus Berinovasi

Bantuan yang diberikan berupa sarana dan prasarana serta teknologi pertanian yang tepat, antara lain cultivator, pompa air, dan mesin pemotong rumput.

“Kami berpesan kepada kelompok untuk mengoptimalkan penggunaan alat-alat pertanian dimaksud untuk peningkatan kualitas budidaya hortikultura dan efisiensi biaya produksi, serta merawatnya, sehingga manfaatnya dapat terus dirasakan di masa yang akan datang.

Agus Chusaini meyakini Poktan JAS-B dapat menjadi role model bagi poktan lainnya dalam meningkatkan produktivitas hasil pertanian.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved