Keuletan Naweri Sukses Kelola Pertanian Hortikultura, BI Bidik Jadi Klaster Pengendali Inflasi

Masalah di Kalbar ini kan produktivitas. Seperti cabai itu masih minim produktivitasnya.Makanya kami mendorong peningkatan produktivitas.

Penulis: Nina Soraya | Editor: Nina Soraya
Tribun Pontianak/Nina Soraya
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalbar Agus Chusaini bersama Wakil Wali Kota Singkawang Irwan menyerahkan simbolis bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) untuk menunjuang produktivitas pertanian kepada Ketua Poktan JAS-B Naweri di Kelurahan Sedau Kecamatan Singkawang Selatan Kota Singkawang, Sabtu 5 Februari 2022. 

Poktan JAS-B juga bergabung dengan poktan lainnya ke dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dengan total lahan yang mereka kelola mencapai 250 hektare di Singkawang.

Untuk cabai, JAS-B sebenarnya sudah mulai menanam sejak 2017 lalu. Naweri menuturkan, dari kebun tersebut bisa menghasilkan 100 kg cabai per hari. Namun karena harganya sangat murah malah membuat petani terpuruk.

“Nanti akan kita alokasikan sekitar 3 Ha untuk cabai. Apalagi kita dibantu siswa-siswa magang jadi akan kami efektifkan lahan yang ada untuk menanam cabai. Tapi harapan kita untuk cabai harganya bagus di tingkat petani,” kata Naweri.

Apalagi pasca dibantu Bank Indonesia Kalbar berupa peralatan pertanian seperti cultivator, segera ia dan petani sekitar pakai untuk mengolah tanah yang akan dibikin bedengan menanam cabai.

Mengelola Poktan JAS-B lebih dari satu dekade, membuat jumlah anggotanya juga terus bertambah. Saat ini sudah menjadi 120 orang. Hal ini pun sejalan dengan tingkat kesejahteraan anggota yang ikut membaik ditopang dengan meningkatnya hasil pertanian yang didapatkan.

Naweri pun mengaku tak segan memberikan pinjaman modal usaha bagi anggotanya dalam hal mengelola pertanian.

“Berapapun yang mereka ingin pinjam untuk bertani akan saya berikan dan itu tanpa bunga. Karena saya ingin membantu agar usaha tani mereka juga berhasil,” kata Naweri.

Dirinya pun mengakui mampu mengembangkan lahan pertanian seluas ini karena dibantu permodalan usaha dari Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Dalam mengelola ladang pertanian ini, Naweri melibatkan para ibu-ibu paruh baya. Mereka adalah para janda. Hal ini dilakukan untuk membantu perekonomian keluarga masing-masing.

“Ada sekitar 20 orang yang bekerja setiap harinya di sini. Mereka kita bayar harian. Para ibu-ibu yang mau bekerja ya kami persilakan, jadi bisa membantu ekonomi keluarga juga,” ujarnya.

Memasuki Awal Tahun 2022, Menteri Airlangga: Tercatat Inflasi 2,18% di Januari 2022

Naweri pun menerapkan sistem pertanian terintegrasi. Selain ada tanaman jagung, ada sayuran gantung bahkan ada tambak ikan nila dan paten. Dari tambak ini juga Naweri mampu panen sebanyak 2 ton ikan.

Semua hasil pertanian JAS-B bisa terpakai. Batang jagung, talas bisa menjadi pakan ikan.

Karena konsep tersebut pula, JAS-B sudah memiliki rumah kompos untuk memproduksi pupuk yang bersumber dari dalam kebun pula.

Sebelumnya anggota Poktan JAS-B pun diajarkan mengelola briket dari sisa hasil panen dan pengolahan jagung.

Bicara kendala, kata Naweri, akses jalan yang masih terbilang kecil untuk menuju lokasi pertanian.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved