Pola Hidup Sehat

Molnupiravir dan Favipiravir Obat Apa? Terdeteksi Sembuhkan Gejala Ringan Covid Omicron

Dalam daftar obat yang diberikan, pasien isoman bergejala ringan akan diberikan multivitamin, parasetamol, dan obat favipiravir atau molnupiravir.

KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ YOUTUBE
Dalam daftar obat yang diberikan, pasien isoman bergejala ringan akan diberikan multivitamin, parasetamol, dan obat favipiravir atau molnupiravir. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID-

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan obat gratis bagi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman), melalui fasilitas layanan telemedisin.

Dalam daftar obat yang diberikan, pasien isoman bergejala ringan akan diberikan multivitamin, parasetamol, dan obat favipiravir atau molnupiravir.

Obat ini diberikan untuk pasien berusia 18 tahun ke atas, dengan dosis selama 10 hari.

Apa itu Obat Molnupiravir ? Perusahaan Farmasi Merck Usulkan Pil Oral Ini untuk Mengobati Covid-19

Apa itu favipiravir dan molnupiravir?

Molnupiravir

Hasil penelitian menunjukkan molnupiravir mampu mengurangi gejala parah hingga kematian pada pasien yang terinfeksi corona.

Molnupiravir dikembangkan Merck dan Ridgeback Biotherapeutics untuk mengobati Covid-19 ringan hingga sedang pada orang dewasa yang berisiko terkena penyakit parah.

Pil antivirus oral ini diminum dalam beberapa hari pertama setelah terpapar Covid-19 dan mampu mengurangi risiko rawat inap dan kematian sebesar 30-50 persen.

Obat ini diberikan dalam jumlah 40 tablet, untuk diminum pasien dengan dosis 2x4 tablet per hari, selama lima hari awal terinfeksi.

Pemerintah Indonesia Jajaki Obat Covid-19 Proxalutamide dan AT-527 selain Molnupiravir

Telah ditegaskan, bahwa molnupiravir hanya tersedia dengan resep dokter dan harus dikonsumsi sesegera mungkin, setelah terpapar virus dalam jangka waktu lima hari setelah muncul gejala.

Obat ini tidak diizinkan untuk pasien berusia di bawah 18 tahun, karena dapat berdampak pada pertumbuhan tulang dan tulang rawan.

Selain itu, molnupiravir tidak digunakan bagi seseorang yang belum atau sudah tertular Covid-19, dan pasien yang dirawat karena corona di rumah sakit.

Favipiravir

Favipiravir pertama kali dikembangkan oleh Toyama Chemicals Jepang. Obat ini digunakan sebagai terapi influenza dan terbukti mampu melawan infeksi virus Ebola.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved