CARA Sembuhkan OCD! Kenali Lebih Jauh Seputar Penyakit OCD Agar Anda Tidak Gagal Paham
Informasi lengkap seputar OCD. Bagaimana OCD bisa terjadi, ciri-cirinya dan seperti apa pola penyembuhannya.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Apa itu Obsessive Compulsive Disorder (OCD) atau gangguan mental?
Berikut informasi lengkap seputar OCD. Bagaimana OCD bisa terjadi, ciri-cirinya dan seperti apa pola penyembuhannya.
Melansir Mayoclinic, OCD menampilkan pola pikiran dan ketakutan yang tidak diinginkan (obsesi), yang membuat penderitanya melakukan perilaku berulang (kompulsif).
Obsesi dan kompulsi mengganggu aktivitas sehari-hari dan menyebabkan penderitaan yang signifikan.
Pengidap gangguan mental OCD mungkin mencoba untuk mengabaikan atau menghentikan obsesi, tapi ini hanya meningkatkan tekanan dan kecemasan.
• Apa itu OCD yang Diderita Aliando Syarief ? Ketahui OCD Penyakit Apa , Penyebab OCD dan Gejala OCD
Pada akhirnya, penderita merasa terdorong melakukan tindakan kompulsif untuk mencoba meredakan stres.
Dilansir dari laman Psychiatry, Jumat 28 Januari 2022 penyakit OCD adalah penyakit gangguan mental yang menyebabkan seseorang memiliki pikiran, ide, atau sensasi berulang yang tidak diinginkan (obsesif), hingga membuat mereka melakukan sesuatu secara berulang (kompulsif).
Apa penyebab OCD?
Meskipun belum dipahami seutuhnya, teori utama penyebab gangguan OCD dapat berupa:
Biologi
Penyakit OCD mungkin merupakan hasil dari perubahan kimia alami tubuh atau fungsi otak.
Beberapa bukti menunjukkan OCD kemungkinan berhubungan dengan cara otak merespons setoronin, yaitu neurotransmitter yang membantu mengatur suasana hati dan tidur, serta mempunyai banyak fungsi penting lainnya di seluruh tubuh.
Genetika
OCD mungkin memiliki komponen genetik, tapi gen spesifik belum diidentifikasi.
Keluarga
Ketakutan obsesif dan perilaku kompulsif dapat dipelajari dari melihat anggota keluarga atau secara bertahap dipelajari dari waktu ke waktu.
Seseorang yang mempunyai anggota keluarga dekat dengan OCD, mempunyai peluang lebih tinggi untuk juga mengalami kondisi tersebut.
Penderita gangguan obsesif kompulsif atau OCD, biasanya akan melakukan suatu pekerjaan secara berulang, misalnya mencuci tangan, memeriksa barang-barang ataupun membersihkannya.
• Apa itu OCD yang Diderita Aliando Syarief ? Ketahui OCD Penyakit Apa , Penyebab OCD dan Gejala OCD
Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko mengembangkan atau memicu penyakit ini, di antaranya seperti:
Riwayat keluarga
Mempunyai orang tua atau anggota keluarga dengan gangguan ini dapat meningkatkan risiko terkena OCD.
Stress atau trauma
Jika pernah mengalami peristiwa traumatis atau stres, risiko terkena OCD dapat meningkat.
Reaksi ini mungkin memicu pikiran yang mengganggu dan tekanan emosional yang menjadi ciri OCD.
Kepribadian
Ciri-ciri kepribadian tertentu seperti sulit menangani ketidakpastian, perasaan tanggung jawab yang tinggi, atau perfeksionisme dapat menjadi faktor OCD.
Gangguan kesehatan mental lain
OCD mungkin terkait dengan gangguan kesehatan mental lainnya seperti gangguan kecemasan, depresi, hingga penyalahgunaan zat.
Terapi penyembuhan OCD
Melansir Healthline, terhubung dengan terapis yang mempunyai pengalaman mengobati OCD menjadi langkah pertama yang baik untuk mengeksplorasi pilihan pengobatan yang bermanfaat.
Umumnya pengobatan untuk OCD akan mencakup psikoterapi dan pengobatan.
Pengobatan
Beberapa obat psikotropika yang berbeda dapat membantu mengurangi gejala OCD.
Seorang psikiater atau dokter mungkin akan meresepkan:
* Inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI), seperti fluoxetine (Prozac) atau sertraline (Zoloft).
* Clomipramine antidepresan trisiklik (Anafranil), meskipun obat ini umumnya tidak akan diresepkan sebagai pengobatan lini pertama
* Antipsikotik seperti aripiprazole (Abilify) atau risperidone (Risperdal), yang dapat meningkatkan efek SSRI.
* Memantine (Namenda), antagonis reseptor NMDA, yang juga dapat meningkatkan efek SSRI.
• Terungkap! Penyebab OCD Ekstrem Pada Aliando Syarief, Gelisah Tak Menentu
Terkadang diperlukan waktu 8 hingga 12 minggu sebelum SSRI berlaku, untuk itu tetaplah minum obat sesuai petunjuk dokter walaupun tidak segera melihat perbaikan.
Lebih lanjut, beberapa efek samping mungkin terjadi, sehingga harus tetap berkonsultasi dengan tim perawatan mengenai gejala-gejala yang muncul dari mengonsumsi obat.
Jika efek samping lebih besar dibandingkan manfaatnya, psikiater dapat merekomendasikan pendekatan pengobatan lain.
Terapi
Tenaga profesional kesehatan mental biasanya merekomendasikan terapi sebagai bagian dari pendekatan gabungan untuk pengobatan.
Obat seringkali dapat membantu meredakan gejala, tapi dengan bekerja sama dengan terapis.
Seseorang juga dapat mempelajari pengelolaan pikiran yang tidak diinginkan dan mengubah pola perilaku yang tidak membantu, serta strategi untuk meningkatkan relaksasi dan mengatasi tekanan emosional.
Pendekatan terapi yang direkomendasikan untuk OCD meliputi:
1. Terapi perilaku kognitif (CBT)
CBT dapat membantu seseorang belajar mengidentifikasi dan membingkai ulang pola pikiran dan perilaku yang tidak diinginkan atau negatif.
2. Pencegahan paparan dan respons (ERP)
Ini merupakan jenis CBT yang melibatkan paparan bertahap terhadap situasi yang ditakuti, atau kekhawatiran pada akar obsesi atau kompulsi.
Tujuannya untuk belajar mengelola penyebab obsesi tertekan tanpa terlibat dalam perilaku kompulsif.
3. Terapi kognitif berbasis kesadaran
Ini melibatkan belajar keterampilan perhatian untuk mengatasi kesusahan yang dipicu oleh pikiran obsesif.
• Ciri Penderita OCD Ekstrem Seperti Dialami Aliando Syarief! Apa Penyebab OCD dan Apa Risikonya
Pendekatan lain
Beberapa bukti terbatas juga mendukung stimulasi otak untuk gejala OCD, seperti:
Stimulasi otak dalam
Ini melibatkan pengiriman tegangan listrik langsung ke area otak yang terkait dengan OCD, melalui elektroda tipis.
Prosedur ini memerlukan pembedahan, sehingga tim perawatan kemungkinan hanya akan merekomendasikannya untuk gejala yang sangat parah dan tidak membaik dengan perawatan lain.
Stimulasi magnetik transkranial (TMS)
TMS melibatkan tegangan magnetik, dikirim ke otak melalui kumparan magnet.
Para ahli percaya bahwa pulsa magnetik membantu meringankan gejala OCD dengan merangsang area otak yang terkait.
Prosedur non-invasif ini tidak memerlukan pembedahan dan sering digunakan bersamaan dengan pengobatan dan terapi. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Aliando Syarief Derita Gangguan OCD, Ini Penyebab, Risiko hingga Terapi Penyembuhan"