Berjualan Demi Memenuhi Kebutuhan Hidup, Pedagang di Kawasan Stadion SSA Berharap Pemda Cari Solusi

Abah Barata yang tiap minggunya berjualan bubur meminta kepada pemerintah daerah diberikan kebijakan terbaik, dan diberi kesempatan untuk berjualan

Penulis: Ferryanto | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Ferryanto.
Sejumlah pedagang mingguan di Stadion SSA yang bertemu dengan Ka Satpol PP Provinsi Kalbar mengadukan nasibnya dan meminta solusi saat bertemu di GOR Bulu Tangkis Khatulistiwa, Selasa 25 Januari 2022. Tribun Pontianak Ferryanto. 

TRIBUNPONTIANAK,CO.ID, PONTIANAK - Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Barat berencana mensterilkan kawasan Stadion Sultan Syarif Abdurrahman dari pedagang.

Dalam upaya sterilisasi itu, pihak dinas melakukan mediasi bersama ratusan pedagang mingguan di kawasan Stadion Sultan Syarif Abdurahman, Selasa 25 Januari 2022.

Bertempat di Gelanggang Olah Raga Bulutangkis Khatulistiwa, mediasi tidak menemui titik temu antara dinas yang ingin mensteriikan kawasan dan pihak pedagang yang berharap tetap dapat diizinkan berjualan.

Ketegangan pun sempat terjadi saat mediasi ini dilakukan.

Cerita Pedagang Tanaman Hias di Gelanggang Olahraga Khatulistiwa

Mewakili pedagang mingguan di kawasan Stadion SSA, Abah Barata yang tiap minggunya berjualan bubur meminta kepada pemerintah daerah diberikan kebijakan terbaik, dan diberi kesempatan untuk berjualan demi menyambung hidup.

''kami minta dicarikan solusi, berilah kami tempat, pedagang ini hanya ingin mencari nafkah, kami punya karyawan juga kan membantu pemerintah mengurangi pengangguran, kami tidak melakukan kejahatan, kami tidak mencuri," ujarnya.

Abah Barata mengatakan pihaknya dari pedagang sejak dahulu selalu menjaga keamanan, ketertiban dan kebersihan kawasan, dan pihaknya siap bila hal tersebut akan ditingkatkan.

''kami ada petugas pengelola sampahnya, ditarik retribusi pun kami selalu bayar, jadi kami mohon bantulah kami pedagang kecil ini untuk menghidupkan kuliner Kalbar, tidak mengganggu jalanan didalam gor, olah raga, keluarga yang berdatangan itu juga senang, dan ini kan hanya satu minggu satu kali,'' tuturnya.

Kemudian, Pedagang lain, Kak Rose mengaku sedih bahwa pihaknya tidak diperbolehkan berjualan kembali di Stadion SSA.

''kami sedih, kami jualan hanya satu minggu sekali, itupun hanya 5 jam, sampah kami bersihkan, kalau ada ini itu kami ikut, berjualan disinikan lebih baik, dari pada kami berjualan dijalan, bikin macet, kan lebih baik kami di kawasan luar stadion, dan itu kan hanya beberapa jam saja, tolonglah, kami hanya mencari sedikit rezeki buat nyambung kebutuhan hidup,'' tuturnya berharap. (*)

(Simak berita terbaru dari Pontianak)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved