Pembatasan Aktivitas Saat Imlek, Yandi Ajak Masyarakat Hormati Kebijakan Pemerintah
Meskipun demikian, kata Yandi, bukan berarti tidak boleh melaksanakan kegiatan ataupun ibadah, hanya saja dibatasi dan sesuai protokol kesehatan.
Penulis: Faisal Ilham Muzaqi | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Anggota DPRD Kota Pontianak Yandi menyampaikan, bahwa masyarakat harus ikut serta mendukung kebijakan pemerintah terhadap pembatasan-pembatasan aktivitas masyarakat, terkhusus Imlek tahun 2022 ini.
Menurutnya kebijakan yang diambil oleh pemerintah tentu merupakan langkah yang terbaik untuk mengantisipasi lonjakan kasus covid-19.
Untuk itu, kebijakan tersebut diperlukan support atau dukungan dari semua pihak karena hal itu, kata dia, merupakan untuk kebaikan dan kepentingan bersama.
"Karena pada intinya covid-19 ini tidak cuti dan tidak anti hari besar, jadi apapun momennya harus waspada karena virus ini mengincar kita. Maka untuk aktivitas yang dibatasi maupun dilarang, kita hormati," ujar Yandi yang juga sebagai Tokoh Tionghoa Kalbar ini.
Ia menilai, pada era new normal yang terlihat kasus covid-19 mulai melandai, maka harus dijadikan sebagai kesempatan bersama untuk melawan covid-19 agar tidak meningkat lagi.
• Jelang Imlek, Wako Edi Imbau Warga Pontianak Terapkan Prokes Ketat
"Kita hampir selesai melawan covid-19, tinggal sedikit, tapi jagan sampai diakhir ini justru kita merusaknya. Maka kita bersama-sama melakukan upaya pencegahan agar aktivitas cepat kembali pulih," jelasnya.
Meskipun demikian, kata Yandi, bukan berarti tidak boleh melaksanakan kegiatan ataupun ibadah, hanya saja dibatasi dan sesuai protokol kesehatan.
"Rayakan imlek ini dengan baik dan tetap menjaga prokes dengan baik," katanya.
Jika dilihat dari antusias masyarakat dalam menyambut imlek, Yandi menilai, bahwa mulai terlihat nuansanya, hanya saja memang tidak seperti tahun sebelum adanya pandemi covid-19.
"Artinya dengan adanya nuansa ini aktivitas masyarakat mulai berjalan, baik secara ekonomi dan lainnya mulai bangkit. Maka dari itu, kita harus waspada, karena tinggal sedikit lagi kita lalui pandemi ini," ujarnya.
Ia juga meminta agar semua pihak bersabar dengan kondisi seperti saat ini.
"Kalaupun ada kegiatan yang tidak bisa dihindari seperti kegiatan keagamaan, misalnya doa dan lainnya, maka terapkanlah protokol kesehatan dan batasi jumlah orangnya," katanya.
Beraktivitas boleh-boleh saja, akan tetapi yang perlu diingat, kata politisi Hanura ini ialah orang-orang di sekeliling kita. (*)
(Simak berita terbaru dari Pontianak)