Sebanyak 180 Anak Putus Sekolah Jenjang SD dan SMP di Mempawah Sepanjang 2021

Upaya disdik mengadakan monev ke desa-desa untuk menyampaikan alternatif putus sekolah, dengan pendidikan kesetaraan lewat paket A, B dan C

Penulis: Ramadhan | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK/RAMADHAN
Kadisdikporapar Mempawah, El Zuratnam. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Kepala Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disdikporapar) Kabupaten Mempawah, El Zuratnam, menyampaikan ada ratusan anak yang putus sekolah di jenjang SD dan SMP di Kabupaten Mempawah sepanjang tahun 2021.

"Sepanjang tahun 2021 ada sebanyak 180 anak yang putus sekolah. Terdiri dari 106 siswa tingkat SD, dan 74 siswa tingkat SMP," terangnya, Senin 17 Januari 2022.

El Zuratnam mengatakan, ada beberapa penyebab anak putus sekolah.

"Penyebabnya ada yang dibawa oangtuanya pindah, ada yang kawin muda, kemudian ada yang bantu orangtuanya kerja," jelasnya.

Anak Putus Sekolah, Legislator Mempawah Harap Pihak Sekolah Jeli Lihat Permasalahan Peserta Didik

Dirinya mengatakan, pihak Disdik sudah berupaya membantu anak-anak yang putus sekolah dengan mensosialisasikan pendidikan kesetaraan melalui paket.

"Upaya disdik mengadakan monev ke desa-desa untuk menyampaikan alternatif putus sekolah, dengan pendidikan kesetaraan lewat paket A, B dan C," katanya.

Terkait pelayanan kata El Zuratnam, pihak Disdik juga sudah berupaya memberikan pelayanan maksimal agar anak tetap lanjut sekolah.

"Kita juga upayakan sekolah-sekolah memberikan pelayanan yang maksimal, dengan menggratiskan keperluan sekolah. Serta kita juga memberikn bantuan pakaian untuk siswa kurang mampu lewat bansos Pemda Mempawah," katanya.

"Selain itu kita juga melakukan kunjungan rumah bagi siswa yang sering tidak masuk sekolah, untuk diberi pembinaan agar tetap semangat meneruskan sekolah," tutupnya. (*)

(Simak berita terbaru dari Mempawah)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved