Resmi jadi Vaksinasi Booster Dosis Ketiga Sesuai Izin BPOM, Kenali Efek Semua Jenis Vaksin Covid-19

Resmi inilah daftar jenis Booster yang dizinkan oleh BPOM sebagai bahan vaksinasi dosis ketiga.

Editor: Rizky Zulham
ARTUR WIDAK / NURPHOTO / NURPHOTO VIA AFP
Ilustrasi vaksin. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Resmi inilah daftar jenis Booster yang dizinkan oleh BPOM sebagai bahan vaksinasi dosis ketiga.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) terhadap lima jenis vaksin Covid-19 sebagai vaksin dosis ketiga atau vaksin booster pada Senin 10 Januari 2022.

Kelima vaksin tersebut adalah CoronaVac PT Bio Farma, Pfizer, AstraZeneca, Moderna dan Zifivax.

Sama seperti penyuntikan vaksin primer atau dosis pertama dan dosis kedua, vaksin booster juga memiliki efek samping pada penerimanya.

Selain Gaji dan Tunjangan Menggiurkan, PNS Ternyata Juga Susah Dipecat hingga Masa Pensiun ASN

Berikut ini efek samping dari kelima vaksin Covid-19 sebagai vaksin booster:

1. Coronavac

PT Bio Farma Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan, hasil uji klinik dari Coronavac PT Bio Farma menunjukkan bahwa pemberian vaksin ini sebagai booster menimbulkan reaksi lokal atau efek samping seperti nyeri pada lokasi suntikan.

"Umumnya tingkat keparahannya grade satu dan dua," kata Penny dalam konferensi pers secara virtual, Senin.

Vaksin Coronavac diberikan sebagai vaksin booster yang bersifat homologus atau sejenis dengan vaksin primer atau dosis pertama dan kedua.

Penggunaan vaksin ini diberikan sebanyak satu dosis untuk usia 18 tahun ke atas.

"Imunogesitas menunjukkan peningkatan titer antibodi netralisasi hingga 21 sampai 35 kali setelah 28 hari pemberian vaksin booster ini pada dewasa," ujarnya.

2. Pfizer

Penny mengatakan, hasil uji klinik dari vaksin Pfizer menunjukkan bahwa penyuntikan vaksin tersebut menimbulkan efek samping bersifat lokal seperti nyeri di tempat suntikan, nyeri otot, demam, dan nyeri sendi.

"Imunogesitas menunjukkan peningkatan nilai rata-rata titer antibodi netralisasi setelah 1 bulan sebesar 3,3 kali," ucapnya.

Adapun sebagai vaksin booster, vaksin Pfizer bersifat homologus atau pemberiannya untuk vaksin sejenis pada dosis pertama dan kedua.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved