Bolehkah Penderita Diabetes Makan Buah Pepaya ? Cek Manfaat Pepaya untuk Kesehatan
Manfaat Pepaya untuk KesehatanPepaya atau betik adalah tumbuhan yang diperkirakan berasal dari Meksiko bagian selatan dan bagian utara dari Amerika
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jimmi Abraham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Penderita diabetes melitus tidak bisa menghasilkan hormon insulin yang cukup. Akibatnya, terlalu banyak gula darah yang tertinggal di aliran darah.
Tentunya, penderita diabetes harus menjaga konsumsi makanan dan buah yang mengandung kadar gula tinggi.
Ini harus menjadi pertimbangan serius sebagai upaya menjaga kadar gula darah agar stabil.
Apakah penderita diabetes boleh makan pepaya ?
Untuk menjawabnya, anda bisa baca artikel ini sampai tuntas agar paham.
(Update berita kesehatan lainnya disini)
Mengenal Pepaya
Pepaya memiliki nama latin Carica papaya L.).
Pepaya atau betik adalah tumbuhan yang diperkirakan berasal dari Meksiko bagian selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan.
Pepaya kini telah menyebar luas dan banyak ditanam di seluruh daerah tropis untuk diambil buahnya.
Carica papaya adalah satu-satunya jenis dalam genus Carica.
• Manfaat Daun Ceri untuk Diabetes Melitus
Nama pepaya dalam bahasa Indonesia diambil dari bahasa Belanda, "papaja", yang pada gilirannya juga mengambil dari nama bahasa Arawak, "papaya".
Dalam bahasa Jawa pepaya disebut "katès" dan dalam bahasa Sunda "gedang"
Pepaya mengandung berbagai nutrisi yang bermanfaat untuk kesehatan, seperti vitamin A, B1, B3, B5, E, K, serat, kalsium, folat, potasium, hingga magnesium.
Buah pepaya memiliki rasa manis dengan tekstur buah yang lembut dan gurih ketika matang.
Bolehkah Penderita Diabetes Makan Buah Pepaya ?
Meskipun manis dalam segi rasa, pepaya memiliki kandungan gula rendah dan indeks glikemik yang juga rendah, sehingga sangat baik untuk pasien diabetes.
Kaya nutrisi phyto dan vitamin, pepaya juga membantu mengurangi risiko penyakit jantung bagi penderita diabetes dan melindungi hati.
Dikutip dari Hellosehat.com, dalam 100 gram (g) buah pepaya, kira-kira terdapat 7,82 g gula.
Pepaya, atau bahasa latinnya Carica papaya, mengandung gula yang cukup banyak untuk pengidap diabetes. Dalam 100 gram (g) buah pepaya, kira-kira terdapat 7,82 g gula.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menganjurkan konsumsi gula 10% dari total energi (200 kkal) atau setara dengan 4 sendok makan per orang per hari (50 g per orang per hari).
Jika Anda mengidap diabetes, konsumsi gula yang dianjurkan dokter mungkin lebih rendah daripada yang anjuran Kemenkes RI.
• Perbedaan Diabetes Melitus dan Diabetes Insipidus, Penyebab dan Penanganannya Tak Sama
Masih dikutip dari sumber yang sama, berkaitan dengan penyakit diabetes, pepaya berpotensi dapat membantu menurunkan kadar glukosa atau gula darah dalam tubuh.
Ini karena pepaya dinilai memiliki efek hipoglikemik pada tubuh, menurut studi yang tertera pada Journal of Diabetes and Endocrinology.
Selain itu, pepaya mengandung senyawa flavonoid yang mampu memperbaiki metabolisme glukosa hingga mengatur hormon dan enzim dalam tubuh manusia.
Hal itu disebutkan dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nutrition & Metabolism pada tahun 2015.
Menurut penelitian tersebut, temuan manfaat flavonoid itu mungkin mampu melindungi manusia dari sejumlah penyakit, seperti obesitas dan diabetes serta berbagai komplikasinya.
Namun, penelitian tambahan tetap perlu dilakukan karena studi tersebut dilakukan pada hewan percobaan, bukan manusia.

• Rebusan Daun untuk Diabetes Pakai Kelor ! Cek Manfaat Daun Kelor untuk Diabetes
Manfaat Buah Pepaya untuk Kesehatan
Selain baik untuk penderita diabetes, berikut ini manfaat buah pepaya untuk kesehatan dilansir laman resmi Kemenkes RI P2PTM :
1. Baik Untuk Pencernaan dan menurunkan berat badan
Sering menjadi bahan bercanda dengan disebut sebagai makanan burung, buah yang satu ini terbukti amat baik untuk pencernaan dan membantu menurunkan berat badan, karena papaya mengandung enzim bernama papain dan kandungan seratnya tinggi. Kalorinya pun rendah.
2. Menurunkan Kolesterol
Pepaya merupakan sumber serat, antioksidan serta vitamin C.
Makan buah ini berarti menghindarkan diri dari kolesterol.
Tambahkan semangkuk pepaya dalam diet harian Anda, maka dengan mengunyah buah lezat ini, Anda bisa terhindar dari penyakit jantung.
3. Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Tidak perlu repot-repot beli suplemen vitamin dalam kemasan.
Pepaya kaya vitamin C, dan bahkan menyediakan dua kali lipat asupan vitamin C harian yang direkomendasikan.
Ini berarti sistem kekebalan tubuh dapat terjaga dengan makan buah ini, sehingga mampu bertahan dari semua jenis infeksi.
4. Melindungi Dari Radang Sendi
Pepaya memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat dan kaya vitamin C.
Jadi makan pepaya itu baik sekali untuk memperkuat tulang dan melindungi Anda terhadap arthritis atau radang sendi.
5. Mengurangi Stres
Hadiahi diri Anda dengan buah pepaya dalam mengakhiri hari yang panjang dan melelahkan.
Pepaya membantu mengurangi stres Anda, dengan kadar vitamin C cukup tinggi yang terbukti berkhasiat menjaga produksi hormon stres agar tetap rendah.
• Daftar Makanan Pencegah Diabetes agar Kadar Gula Darah Normal dan Tidak Tinggi
6. Mengurangi Nyeri Haid
Jika Anda seorang perempuan selalu yang berjuang mengatasi nyeri haid setiap bulan, Anda memiliki alasan baru untuk memasukkan pepaya dalam diet Anda.
Enzim dalam pepaya, yang disebut papain membantu mengatur dan melancarkan aliran darah saat menstruasi.
7. Mencegah Kanker Usus & Prostat
Menurut studi yang Harvard School of Public Health, beta karoten dalam pepaya efektif dalam menekan pertumbuhan kanker usus serta kanker prostat.
Juga, antioksidan dan flavonoid dalam pepaya mencegah kerusakan radikal dalam sel dan membantu mengurangi risiko kanker.
8. Mencegah Gejala Penuaan
Makanlah pepaya untuk melawan kerontokan rambut dan seperti yang disebutkan sebelumnya, antioksidan dan flavonoid mencegah kerusakan radikal dalam sel dan membuat kulit terlihat lebih muda.
9. Membuat Mata Lebih Sehat
Mengandung berlimpah cyptoxanthin, zeaxanthin dan lutein serta vitamin A, pepaya mencegah degenerasi makula akibat penuaan dan melindungi mata dari kemungkinan kerusakan.
(*)