Hasil Sidak, Harga Cabai Melonjak, TPID Pontianak Ajak Masyarakat Tanam Cabai di Pekarangan
"Harga cabai rawit lokal melonjak hingga Rp120 ribu perkilogram. Sedangkan harga termurah di kisaran Rp78 ribu per kilogram," ujarnya.
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak menggelar inspeksi mendadak (sidak) untuk monitoring harga pangan di sejumlah pasar tradisional di Kota Pontianak Kalimantan Barat pada Rabu 8 Desember 2022 kemarin.
Selain menyarasar ke pasar tradisional, sidak yang dilakukan oleh TPID ini juga menyasar ke sejumlah distributor yang ada di Kota Pontianak.
Ketua Harian TPID Kota Pontianak, Mulyadi menyampaikan, sidak tersebut dilakukan untuk memastikan ketersediaan stok bahan pangan menjelang perayaan Hari Raya Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
Satu diantara pasar tradisional yang menjadi tujuan sidak TPID Kota Pontianak adalah Pasar Flamboyan.
Mulyadi menyampaikan, hasil dari pemantauan tim TPID terdapat komoditas yang mengalami kenaikan, seperti cabai dan minyak goreng.
• Tips Menyimpan Cabai Hingga Berbulan - bulan, Cara Mudah Agar Cabai Tak Cepat Busuk
"Harga cabai rawit lokal melonjak hingga Rp120 ribu perkilogram. Sedangkan harga termurah di kisaran Rp78 ribu per kilogram," ujarnya.
"Maka untuk mengantisipasi kenaikan harga cabai, kami mengajak masyarakat untuk menanam cabai di pekarangan rumah masing-masing, setidaknya bisa untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga," imbuhnya.
Selain cabai rawit, Mulyadi menerangkan, bahwa minyak goreng curah yang normalnya kisaran Rp15 ribu per kilogram, kini sudah berada dikisaran Rp19 ribu hingga Rp20 ribu perkilogram.
Begitu juga minyak goreng kemasan, kata dia, juga mengalami kenaikan dengan harga antara Rp20 ribu hingga Rp40 ribu.
"Maka selanjutnya hasil monitoring ini, kami dari TPID akan mengamati dan menganalisa apa yang menjadi penyebab kenaikan harga beberapa komoditas pangan tersebut," kata Mulyadi yang juga menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak.
Mulyadi mengatakan, bahwa pihaknya akan merancang berbagai program dan pola pengendalian harga agar tidak terlalu memberatkan para konsumen.
"Jalur distribusi komoditas itu juga akan kita telusuri, karena ada beberapa ketergantungan atau keterkaitan antara satu sama lainnya. Bahkan tidak menutup kemungkinan kami akan melakukan operasi pasar kalau harga cabai terus melambung tinggi," ungkapnya.
Ke depan Program TPID, lanjut dia, akan melakukan operasi pasar di beberapa lokasi yang mudah dijangkau oleh masyarakat sehingga titik-titik lokasi tersebut akan disebar di seluruh kecamatan, seperti program pasar tani yang telah dilaksanakan di jalan Letkol Sugiono.
"Sekarang kita sudah punya program pasar tani. Artinya petani lokal kita bisa langsung jual dagangannya yang berlokasi di Jalan Letkol Sugiyono," ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa dari hasil pemantauan TPID Kota Pontianak di beberapa pasar tradisional harga kebutuhan pokok lainnya masih cukup stabil, seperti harga ikan tenggiri, tongkol dan ikan kakap.