Kadiskes Mempawah Sebut Stunting Merupakan Masalah Kurang Gizi Kronis yang Cukup Lama
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mempawah, Jamiril, menyebutkan dalam kegiatan kali ini diikuti oleh dua Kecamatan yakni Kecamatan Mempawah Hilir dan
Penulis: Ramadhan | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Bupati Mempawah, Erlina membuka langsung Kegiatan Orientasi Kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) Untuk Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Mempawah, Senin 29 November 2021.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Wisma Chandramidi, dan dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Kalimantan Barat (Kaper BKKBN Prov Kalbar), Tenny Calvenny Soriton, Kadis Kesehatan Mempawah, Jamiril, para jajaran stakholder lainnya, dan para peserta.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mempawah, Jamiril, menyebutkan dalam kegiatan kali ini diikuti oleh dua Kecamatan yakni Kecamatan Mempawah Hilir dan Mempawah Timur.
• Bupati Erlina Buka Kegiatan Orientasi Kader TPK Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Mempawah
"Untuk peserta orientasi Kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) Untuk Percepatan Penurunan Stunting ini diikuti oleh 56 TPK, dari Kecamatan Mempawah Hilir dan Mempawah Timur," jelas Jamiril dalam laporannya.
Lebih lanjut, Jamiril menjelaskan bahwa stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pada pertumbuhan terhadap anak.
"Yakni contohnya tinggi anak tidak sesuai pada usia pertumbuhannya ataupun lebih pendek dari standar usianya," katanya.
Jamiril menjelaskan bahwa jika gizi tidak baik, dampak yang ditimbulkan memiliki jangka pendek dan jangka panjang.
"Gejala stunting jangka pendek adalah meliputi hambatan perkembangan, penurunan fungsi kekebalan, perkembangan otak yang tidak maksimal yang dapat mempengaruhi kinerja otak dan belajar tidak maksimal," terangnya.
"Kalau gejala jangka panjang yakni obesitas, penyakit jantung koroner, hipertensi, dan asteoforosis," jelasnya lagi.
Lebih lanjut Jamiril menjelaskan, stunting masih menjadi ancaman di Pusat maupun Daerah.
"Berdasarkan data gizi balita stunting di Kabupaten Mempawah tahun 2020 sebesar 17, 89 persen. Dimana target nasional yang ditetapkan sebesar 27 persen. Jadi hingga saat ini kita masih dibawah target nasional," katanya. (*)
[Update Informasi Seputar Kabupaten Mempawah]