Pola Hidup Sehat

BENARKAH Sakit Pundak Karena Kolesterol? Hindari Makanan Pemicu Kolesterol

Meski kadang penderita kolesterol tinggi mengeluhkan beberapa indikasi seperti leher yang terasa tegang, kesemutan, kram, sakit kepala....

Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ YOUTUBE
Hindari Makanan Pemicu Kolesterol. 

Menurut penelitian pada 2015, orang yang rutin diet makan satu buah alpukat setiap hari, kadar kolesterol jahat (LDL) cenderung rendah.

8. Cokelat

Cokelat termasuk makanan yang bisa menurunkan kadar kolesterol tinggi.

Kandungan zat antioksidan dan antiinflamasi dalam cokelat terkait dengan penurunan kolesterol jahat.

Namun, Anda perlu mempertimbangkan jenis makanan ini apabila sedang menjalani diet untuk menurunkan berat badan. Pasalnya, makanan ini tergolong tinggi kalori.

9. Bawang Putih

Bawang putih telah ribuan tahun digunakan sebagai bahan masakan dan obat herbal.

Bawang putih mengandung senyawa alicin yang bisa membantu mengontrol tekanan darah agar tetap stabil.

Selain itu, bawang putih juga berpotensi membantu menurunkan kolesterol jahat dan total.

10. Buah beri

Buah beri seperti stroberi, blueberry, blackberry, rasberi, dll termasuk makanan untuk menurunkan kolesterol tinggi.

Tak hanya menurunkan kolesterol jahat, makan buah beri juga bisa menurunkan gula darah.

Meskipun memiliki rasa yang manis, buah beri termasuk asupan dengan kandungan indeks glikemik rendah.

Buah kaya serat ini bisa dicerna perlahan oleh tubuh dan tidak membuat gula darah melonjak.

Hindari Makanan Pemicu Kolesterol 

Supaya kadar kolesterol dalam darah senantiasa terjaga, catat jenis-jenis makanan yang dapat menyebabkan kolesterol tinggi seperti yang dijabarkan di bawah ini.

  • Makanan yang digoreng

Berbagai makanan yang digoreng, apalagi deep-fry, mengandung kolesterol tinggi sehingga harus dihindari. Makanan yang digoreng tinggi kalori dan dapat mengandung lemak trans yang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Selain itu, konsumsi goreng-gorengan terlalu sering telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, obesitas, dan diabetes.

  • Makanan cepat saji

Mengonsumsi makanan cepat saji merupakan faktor risiko utama berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan obesitas.

Anda yang sering mengonsumsi makanan cepat saji cenderung memiliki kolesterol lebih tinggi, lebih banyak lemak perut, memiliki tingkat peradangan yang lebih tinggi, dan gangguan pengaturan gula darah.

Waspadai juga makanan kemasan seperti kue kering, mayones, kerupuk, makanan beku, dan sebagainya yang menggunakan lemak trans untuk memperpanjang masa kedaluwarsanya.

HARGA Alat Tes Gula Darah Kolesterol Asam Urat 3 in 1, Harga di Apotik Hingga Online

  • Daging olahan

Daging olahan seperti sosis, bacon, ham, daging asap, ham, nugget, serta daging olahan lainnya adalah makanan dengan kolesterol tinggi yang harus dibatasi.

Konsumsi daging olahan yang berlebihan telah dikaitkan dengan peningkatan angka penyakit jantung dan kanker tertentu, seperti kanker usus besar.

Sebuah studi menyatakan, 50 gram daging olahan per hari dikaitkan dengan risiko 42 persen lebih tinggi terkena penyakit jantung.

  • Makanan penutup

Kue basah maupun kue kering, es krim, dan sajian penutup lainnya (dessert) juga tak sehat karena cenderung tinggi kolesterol, sering ditambahkan banyak gula, lemak, serta kalori yang tidak sehat.

Terlalu banyak konsumsi makanan jenis ini dapat berdampak negatif bagi kesehatan secara keseluruhan, serta dapat menyebabkan penambahan berat badan dari waktu ke waktu.

Penelitian telah mengaitkan penambahan asupan gula dengan obesitas, diabetes, penyakit jantung, penurunan kognitif, dan kanker tertentu.

Selain itu, makanan jenis ini sering kali tidak dilengkapi nutrisi yang dibutuhkan tubuh, seperti vitamin, mineral, protein, dan lemak sehat.

TANDA Kolesterol Tinggi Pada Kaki dan Tangan, Ini Cara Mengurangi Kolesterol dengan Cepat

  • Seafood

Sebagian jenis makanan laut seperti udang, lobster, hingga caviar juga mengandung kolesterol tinggi. Jika memang ingin mengonsumsinya, jangan sampai berlebihan.

Perhatikan juga cara memasaknya. Paling baik adalah direbus atau dikukus, bukan digoreng.

Jika Anda menyukai makanan laut, pilihlah yang mengandung lemak baik seperti omega-3.

Ikan salmon, sarden, dan tuna yang tinggi akan omega-3 dapat meningkatkan kadar high-density lipoprotein (HDL) alias kolesterol baik, sekaligus menurunkan kadar low-density lipoprotein (LDL) si kolesterol jahat.

  • Jeroan

Di Indonesia, banyak orang yang menggemari olahan jeroan alias organ dalam seperti otak, usus, babat, hati, dan sebagainya.

Jeroan memang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi, apalagi sampai berlebihan, karena tingginya kandungan kolesterol (juga purin pemicu asam urat).

Cara mengolah jeroan dengan menambahkan santan bisa membuat kadar kolesterolnya meroket, sehigga membahayakan kesehatan.

Susu dan produk olahannya

Susu sapi, yoghurt, dan keju merupakan produk yang mengandung banyak lemak jenuh dan banyak orang yang tidak menyadarinya.

Agar kadar kolesterol terjaga, beralihlah ke produk yang bebas atau sedikit lemak (2 persen), atau pilih susu skim.

  • Es Krim

Es krim umumnya mengandung lemak dan gula, yang menjadikan teksturnya lembut, creamy, dan manis.

Namun, kadar lemak jenuh dan gula yang tinggi di dalamnya jelas memicu pembentukan kolesterol.

Bila Anda tetap ingin makan es krim, pilihlah yang rendah lemak seperti sorbet.

  • Minyak Sayur

Secara alami, produk nabati tidak mengandung kolesterol.

Akan tetapi, bisa mengandung asam lemak jenuh yang tinggi seperti pada minyak kelapa (coconut oil), minyak kelapa sawit (palm oil), dan minyak inti sawit (palm kernel oil).

Anda tetap bisa memakainya untuk memasak asal tidak berlebihan dan tidak digunakan berulang kali.

  • Produk Minuman Kemasan

Berbagai produk minuman kemasan seperti minuman bersoda, jus buah, teh, kopi, serta minuman lainnya memiliki kadar gula pemanis yang tinggi.

Gula pemanis seperti gula pasir atau gula jagung diketahui berhubungan dengan rendahnya kadar kolesterol baik (HDL).

Oleh karena itu, konsumsi gula tambahan perlu dibatasi, maksimum 6 sendok atau 25 gram per hari.

  • Makanan Mengandung Lemak Trans

Lemak trans mampu meningkatkan kolesterol yang berkontribusi terhadap risiko penyakit jantung. dr. Fiona menjelaskan, “Asam lemak trans adalah lemak yang paling buruk sehingga perlu dihindari.

Jika menumpuk dalam jumlah berlebih di dalam tubuh, kejadian penyakit diabetes, penyakit jantung dan stroke tidak bisa dihindari lagi.”

Jenis makanan yang dipanggang dalam kemasan, makanan penutup, bahkan beberapa jenis cokelat, berisiko mengandung lemak trans yang buruk untuk kadar kolesterol.

  • Makanan mengandung karbohidrat

Ketika Anda makan karbohidrat dalam taraf berlebihan, tubuh akan memecahnya seperti gula.

Padahal di balik itu, makan makanan mengandung karbohidrat terlalu banyak karbohidrat olahan justru dapat meningkatkan kolesterol.

Penelitian menunjukkan bahwa makan makanan yang mengandung serat sebenarnya dapat membantu menurunkan peradangan dengan beberapa cara yang mengejutkan.

Jadi, konsumsilah karbohidrat dalam jumlah yang tidak berlebihan ya. (*)

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved