Demi Bisa Bertemu dengan Mentri PUPR, Emak-Emak di Sintang Rela Basah Kuyup Lewati Banjir

Juliana mengaku senang bisa berjumpa dan berjabat tangan langsung dengan Mentri Basuki dan Lasarus, orang yang selama ini hanya dia tonton di televisi

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Agus Pujianto
Warga Kelurahan Kapuas Kiri Hilir, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, ini rela menceburkan diri ke dalam genangan banjir demi bisa bertemu langsung dengan idolanya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono. Emak-emak yang belakangan diketahui bernama Juliana itu tampak mengigil kedinginan saat menerima paket sembako dari Mentri PUPR. 

Juliana mengaku senang bisa berjumpa dan berjabat tangan langsung dengan Mentri Basuki dan Lasarus, orang yang selama ini hanya dia tonton di televisi.

"Rasanya senang sekali. Saya ndak cuma dengar dan lihat di televisi, tapi bisa lihat langsung," katanya.

Pasang Geobag Cegah Banjir Luapan Sungai

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono mengatakan pihaknya bakal memasang geobag sebagai tanggul sementara di bantaran sungai kapuas dan Melawi untuk mengantisipasi banjir di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.

"Saya baru lihat (lokasi banjir) sebagian. Dan ini saya kita kota sintang-nya (jalan lintas melawi). Kalau dilihat (dari peta kota sintang) ini dalam perjumpaan 2 sungai kapuas dan melawi di sini yang (menyebabkan) banjir. Saya ingin coba diukur dulu dengan geobag. Karena prediksinya BMKG, akan ada lagi La Nina bulan Februari, jauh lebih besar menurut prediksi. Jadi saya akan segera bikin ini dengan geobag, yang panjang seperti yang kita bikin di luwu utara. Mudah-mudahan lebih cepat (selesai). Tolong masyarakat kerjasamanya yang baik," kata Basuki usai meninjau lokasi banjir di Kabupaten Sintang, Kamis 18 November 2021.

Basuki, belum menyebut panjang Geobag yang akan dipasang. Menurutnya, Balai Wilayah Sungai (BWS) yang akan segera mengukurnya.

"Teman saya dari balai sungai akan mengukur. Geobag yang panjang, itu lebih kuat. Mudah-mudahan ini salah satu (solusinya). Soal berapa panjang ini masih mau diukur," jelasnya.

Geobag atau bantalan penahan air kata Basuki solusi jangka pendek mengatasi banjir di Kota Sintang.

"Ini solusi jangka pendek. Soal kerusakan lingkungan, daya tampung air, saya kira itu nanti. Yang penting saya menghadapi Januari-Februari 2021 (banjir besar efek La Nina) supaya jangan terulang lagi, minimal tidak lebih parah dari ini," tegasnya.

Soal peninggian badan jalan, Basuki menyebut tidak bisa diperbaiki. Hal ini justru akan memperarah pemukiman penduduk.

"Kalau badan jalan seperti ini tidak bisa diperbaiki. Pertama kali saya harus mengendalikan banjnir ini. Kita atasi dulu biar (ruas jalan) tidak tergenang . Kalau bisa diatasi banjirnya ndak perlu ditinggikan (jalan Lintas Melawi)," ujar Basuki.

Kedatangan Mentri PUPR ke Sintang, diakui Basuki atas arahan Presiden Jokowi.

"Saya ke sini atas perintah presiden. Kita mendahuhului sebelum beliau, untuk melaporkan secara teknis. Kalau non teknis sudah dilakukan oleh Pak Lasarus. Komisi V DPR RI. Bantuan juga sudah ada dari Bu Mensos dan BNPB," kata Basuki.

Mentri Basuki melihat, terdapat perbedaan warna air sungai. Menurutnya, warna air sungai kapuas lebih jernih dibandingkan sungai melawi. Hal itu, kata dia mengindikasikan bahwa tangkapan air di perhuluan sungai melawi lebih rusak daripada sungai kapuas.

"Sungai melawi coklat airnya, kapuas lebih jernis. Artinya yang melawi ini hulunya lebih rusak daripada yang di kapuas," kata Basuki.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved