Memetakan Cagar Budaya di Kota Pontianak dengan Google Earth

resep jurnalisme data ini akan melengkapi informasi tersebut dengan titik koordinat untuk setiap lokasi cagar budaya. Foto serta informasi singkatnya

Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/Tangkapan Layar
Proyeksi Google Earth Rute Air Menelusuri Bangunan Cagar Budaya di Kota Pontianak 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010, cagar budaya merupakan warisan budaya bersifat kebendaan yang berupa benda, bangunan, struktur, situs dan kawasan. Selain warisan sejarah, cagar budaya kerap menjadi bahan penelitian, dan dikunjungi para wisatawan.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, terdapat sejumlah Cagar Budaya di ibu kota Kalimantan Barat tersebut. Cagar itu terdiri atas benda, struktur, bangunan, dan situs yang  tersebar di sejumlah wilayah. Informasi cagar budaya di Pontianak dipublikasikan di https://data.pontianakkota.go.id/  tetapi hanya berupa tabel dan foto. Itu pun tidak semua cagar budaya memiliki foto dan keterangan yang memadai.

Karena itu, resep jurnalisme data ini akan melengkapi informasi tersebut dengan titik koordinat untuk setiap lokasi cagar budaya. Foto serta informasi singkatnya juga akan dilengkapi.

Kumpulkan Puluhan Gepeng, Walikota Pontianak Data dan Carikan Solusi untuk Kehidupan Lebih Baik

Penentuan titik koordinat akan memudahkan pemetaan pada rencana pengembangan pembangunan. Selain itu, mengefektifkan  promosi wisata, dan memudahkan wisatawan saat ingin mengunjungi lokasi tersebut.

Penentuan titik koordinat juga sebagai langkah mitigasi dalam melindungi bangunan, situs dan struktur cagar budaya dari ancaman penggusuran dan alih fungsi peruntukan.

Pemetaan cagar budaya di Pontianak menggunakan perangkat google earth. Aplikasi ini tersedia gratis dan cukup populer di masyarakat. Itu sebabnya google earth digunakan supaya datanya tersedia setiap saat serta  dapat diakses oleh siapa pun dan  di mana pun. Penggunaan google earth juga memudahkan penyuntingan dan pembaruan informasi. 

Akses data

Penentuan koordinat didahulu dengan membuka portal https://data.pontianakkota.go.id/, yang dikelola Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pontianak. 

Tampilan halaman utama portal informasi Kota Pontianak, https://data.pontianakkota.go.id
Tampilan halaman utama portal informasi Kota Pontianak, https://data.pontianakkota.go.id (TRIBUNPONTIANAK/Tangkapan Layar)

Kemudian, masukkan kata kunci ‘Cagar Budaya’ pada kolom ‘Cari Data Publik Kota Pontianak’. Maka, muncul tiga seri data mengenai cagar budaya di Kota Pontianak, yakni tahun 2015, 2016, dan 2018.

Laman pilihan tiga data cagar budaya
Laman pilihan tiga data cagar budaya (TRIBUNPONTIANAK/Tangkapan Layar)

Setelah itu, unduh file data yang berformat excel tersebut. Dengan demikian, ada tiga data tahunan sebagai sumber data terbuka untuk memetakan cagar budaya di Kota Pontianak.

Laman pengunduhan data Cagar Budaya di Kota Pontianak Tahun 2015 pada Portal https://data.pontianakkota.go.id/
Laman pengunduhan data Cagar Budaya di Kota Pontianak Tahun 2015 pada Portal https://data.pontianakkota.go.id/ (TRIBUNPONTIANAK/Tangkapan Layar)

Data tahun 2015 memuat 11 bangunan, dua struktur, satu benda dan empat situs cagar budaya di Kota Pontianak. Bangunan, struktur, benda, dan situs tersebut, di antaranya Istana Kadriah Kesultanan Pontianak, Tugu Khatulistiwa, Mesin Air Sumorbor, Komplek Pemakaman Raja-Raja Kesultanan Pontianak di Batulayang.

Data Cagar Budaya Tahun 20215
Data Cagar Budaya Tahun 2015 (TRIBUNPONTIANAK/Tangkapan Layar)

Data tahun 2016 memuat 15 benda dan tiga struktur cagar budaya di Kota Pontianak, yang merupakan tambahan atau pembaruan dari data tahun 2015. Benda dan stuktur tersebut, di antaranya Alquran tulisan tangan, Titik Patok Nol Kilometer Pontianak, Singgasana, dan tiang bendera Kesultanan Pontianak, serta Tugu Sultan Muhammad Alkadrie.

Data Cagar Budaya Tahun 2016
Data Cagar Budaya Tahun 2016 (TRIBUNPONTIANAK/Tangkapan Layar)

Data tahun 2018 memuat 12 benda, dua sturkutur, tiga bangunan, dan satu situs cagar budaya merupakan tambahan atau pembaruan dari data tahun sebelumnya. Benda, struktur, bangunan, dan situs tersebut, di antaranya Cap Stempel Istana Kadriah, dan Sajadah Sultan Syarief Muhammad Alkadrie, Yayasan Kuning Agung, Asrama Bruder Maria Tak Bernoda, Menara Air Jalan Jendral Ahmad Yani, dan Makam Parit Mayor.

Data Cagar Budaya Tahun 2018
Data Cagar Budaya Tahun 2018 (TRIBUNPONTIANAK/Tangkapan Layar)

Penelusuran lokasi

Berbekal data dari hasil pengunduhan itu, dilakukan penelusuran lokasi setiap cagar budaya melalui peta pada google earth. Untuk itu, ketik ‘earth.google.com’ pada peramban.

Tampilan awal laman google earth
Tampilan awal laman google earth (TRIBUNPONTIANAK/Tangkapan Layar)

Setelah proses loading, layar utama akan menampilkan citra satelit berupa peta. Kemudian, klik menu pada bagian kiri atas di layar utama, pilih ‘Project’, dan klik ‘Create Project in Google Drive’. 

Laman Create Google Earth
Laman Create Google Earth (TRIBUNPONTIANAK/Tangkapan Layar)

Setelah klik ‘Project in Google Drive’, muncul menu baru, dan ketik ‘Cagar Budaya Kota Pontianak’ pada  kolom ‘Project Title’.’Kemudian, tuliskan keterangan singkat mengenai pemetaan ini pada kolom ‘Add Description’.

Project Title
Project Title (TRIBUNPONTIANAK/Tangkapan Layar)

Pemetaan ini hanya meliputi bangunan, struktur, dan situs bersejarah karena sejumlah benda cagar budaya disimpan atau menjadi koleksi Istana Kadriah Kesultanan Pontianak. Itu terkecuali Cap Stempel Istana Kadriah Kesultanan Pontianak, Kain Tabir Kelengkang, Pedang Jepang Wakizasi, Sajadah, dan dua pasang jas Sultan Syarif Muhammad Alkadrie. Barang bersejarah tersebut disimpan di Museum Provinsi Kalimantan Barat. 

Selain itu, mesin uap sumorbor yang berada di halaman Kantor Kecamatan Pontianak Kota. Kemudian, Lonceng Tua Pek Kong di Vihara Bodhisatva Karaniya Metta. 

Namun, terdapat lima benda cagar budaya yang tidak diketahui persis alamat lengkap penyimpanannya. Benda bersejarah itu ialah surat emas, kain sampiran puadai, dan puadai hijau, kompor, serta tempat nyirih.

Proses pemetaan diawali dengan menandai atau tagging pada lokasi Masjid Jami Sultan Abdurrahman. Masjid tersebut merupakan bangunan pertama sewaktu Sultan Syarief Abdurahman mendirikan Kota Pontianak pada 23 Oktober 1771. Untuk memulai penandaan lokasi itu, klik ‘New Feature’ sehingga muncul kotak dialog, dan pilih ‘Search add to Place’, 

Google Earth
Google Earth (TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA)

Selanjutnya. ketik ‘Masjid Jami Pontianak pada kolom ‘Pencarian’ atau ‘Search’ sehingga langsung muncul hasil pencarian yang mengidentifikasi masjid tersebut. Kolom “Search’ pada pojok kiri atas, disamping ikon menu utama.

Search Koordinat Masjid Jami Sultan Abdurrahman
Search Koordinat Masjid Jami Sultan Abdurrahman (TRIBUNPONTIANAK/Tangkapan Layar)

Setelah itu, pilih place ‘Jami Mosque Kadriyah Palace’ sehingga pencitraan satelit mengarahkan ke koordinat Masjid Jami Sultan Abdurrahman. Selain peta geospasial, terdapat foto beserta nama masjid, tetapi belum ada keterangan singkat apapun.

Koordinat Masjid Jami Sultan Sy Abdurrahman
Koordinat Masjid Jami Sultan Sy Abdurrahman (TRIBUNPONTIANAK/)

Langkah selanjutnya, arahkan kursor, dan klik ‘Add Project’. Maka, muncul tampilan menu bar di bagian kiri halaman proyeksi. Kemudian klik ‘Replace’ untuk mengupload foto terbaru dan mengganti ‘Title’ dengan Masjid Jami Sultan Abdurrahman dan menuliskan keterangan singkat (teaser) pada kotak dibawah title. 

Perlakuan selanjutnya memilih ikon koordinat di kotak ‘placemark’ pilih ikon bulan bintang. Ikon bulan bintang merupakan ikon yang mewakili bangunan Agama Islam. Terdapat banyak pilihan ikon yang telah di kategorikan sesuai dengan tema dari proyeksi yang sedang dikerjakan.

Laman memberikan keterangan pada koordinat proyeksi
Laman memberikan keterangan pada koordinat proyeksi (TRIBUNPONTIANAK/Tangkapan Layar)

Setelah menandai masjid Jami Sultan Abdurrahman, perlakukan dan langkah serupa juga dilakukan pada Koordinat Istana Kadriah Kesultanan Pontianak. Istana itu mengoleksi sejumlah benda cagar budaya diantaranya singgasana dan kursi ukir raja, cermin bayangan seribu,  pahar, alquran tulis tangan, meja batu dan sejumlah benda cagar budaya yang ada didalam daftar. Oleh karena itu, benda-benda cagar budaya itu dicantumkan dalam kotak informasi di titik koordinat Istana Kadriah Kesultanan Pontianak.

Koordinat Museum Kalimantan Barat
Koordinat Museum Kalimantan Barat (TRIBUNPONTIANAK/Tangkapan Layar)

Penandaan yang sama juga dilakukan pada Museum Provinsi Kalimantan Barat di Jalan Jendral  Ahmad Yani, walaupun bangunan Museum Provinsi Kalbar bukan termasuk dalam daftar bangunan cagar budaya. Hal itu dilakukan lantaran Gedung itu menyimpan koleksi-koleksi benda-benda cagar budaya Kota Pontianak.

Seluruh proses penandaan dan langkah-langkah yang sama dilakukan terhadap seluruh cagar budaya di Kota Pontianak. Terkhusus untuk, kerkof, asrama bruder, dan TK Bruder dilakukan dengan menelusuri alamat resmi bangunan. 

Diawali dengan mencari nama Jalan Ar Hakim dan menandai lokasi dengan mengklik logo ‘Add placemark’ setelah itu arahkan kursor layar map kemudian berikan keterangan seperti langkah-langkah yang dijelaskan sebelumnya.

Langkah itu dilakukan pada bangunan yang belum ada di titik koordinat dalam google earth.

Penandaan Cagar Budaya Kerkhof Pontianak dengan Google Earth
Penandaan Cagar Budaya Kerkhof Pontianak dengan Google Earth (TRIBUNPONTIANAK/Tangkapan Layar)

Rute Cagar Budaya Kota Pontianak

Keberadaan Cagar Budaya di suatu wilayah merupakan aset yang sangat berharga. Selain sebagai wahana merawat ingatan kolektif masyarakat terhadap pembangunan kota pada zaman dahulu. Gedung lama atau bangunan cagar budaya dengan ciri khas arsitektur yang ada berpotensi menjadi daya tarik masyarakat untuk berwisata sejarah. 

Ada banyak bangunan bersejarah di Kota Pontianak yang sudah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya. Bangunan tersebut tersebar di sejumlah wilayah di Kota Pontianak. Pada resep jurnalisme data ini, terdapat rute wisata sejarah yang bisa dijelajahi dengan jalur darat atau jalur air.

Rute Air bisa menjadi alternatif yang menarik bagi wisatawan untuk menelusuri jejak-jejak pembangunan masa lalu yang berada di sepanjang bibir sungai kapuas. Beberapa diantaranya yakni di mulai dari kawasan Pontianak Timur dan Pontianak Utara Masjid Jami Sultan Abdurrahman, Istana Kadriah, Makam Batu Layang, dan Tugu Khatulistiwa. 

Rute Air Menelusuri Bangunan Cagar Budaya di Kota Pontianak
Rute Air Menelusuri Bangunan Cagar Budaya di Kota Pontianak (TRIBUNPONTIANAK/Tangkapan Layar)

Perangkat Pendukung

Pengaplikasian google earth membutuhkan kapasitas perangkat yang mumpuni. Walaupun koneksi internet stabil, Google Earth bisa jadi sulit diakses jika kapasitas perangkat pendukungnya tidak memadai.

Pengujian resep jurnalisme data ini menggunakan hingga tiga perangkat pendukung supaya lancar mengakses dan bekerja dengan google earth. Perangkat pertama berupa komputer personal dengan spesifikasi Memory 4GB Processor i3-7020U CPU @ 2.30GHz(CPUs),~2,3GHz.

Proses proyeksi, penandaan koordinat atau tagging dan pemberian deskripsi pada setiap lokasi baru berjalan lancar setelah mengganti lagi perangkat pengakses. Perangkat ketiga tersebut memiliki processor 2,3 GHz Intel Core i5, dengan memory 8Gb 1600 MHz DDR3. perangkat berupa laptop. 

Perangkat Pertama
Perangkat Pertama (TRIBUNPONTIANAK/Tangkapan Layar)

Pengaksesan google earth  dengan perangkat ini membutuhkan waktu relatif lama sekitar lebih dari 10 menit padahal koneksi internet stabil. Proses loading untuk menuju dashboard sering gagal, dan terhenti pada jendela utama google earth. Perangkat pertama berupa Laptop dengan spesifikasi memory 4Gb Prosesor Intel Core i3-7020u CPU @ 2.30Ghz

Kondisi serupa juga dialami pada perangkat kedua, Akses ke gogle earth masih lambat dan kerap tersendat. Perangkat kedua ini berupa Personal Cumputer (PC) dengan Spesifikasi Memory 16 GB dengan prosesor Intel Core i3-10100 CPU @ 3.69GHz.

Spesikasi perangkat Kedua
Spesikasi perangkat Kedua (TRIBUNPONTIANAK/Tangkapan Layar)

Proses proyeksi, penandaan koordinat atau tagging dan pemberian deskripsi pada setiap lokasi baru berjalan lancar setelah mengganti lagi perangkat pengakses. Perangkat ketiga tersebut memiliki processor 2,3 GHz Intel Core i5, dengan memory 8Gb 1600 MHz DDR3. perangkat berupa laptop.

Spesifikasi Perangkat Ketiga
Spesifikasi Perangkat Ketiga (TRIBUNPONTIANAK/Tangkapan Layar)

Pemanfaatan data 

Hasil proyeksi koordinat cagar budaya dengan google earth dapat dibagikan dengan pihak manapun diolah sesuai dengan keperluan dan kebutuhan. Hasil pemetaan yang dilakukan dapat dilihat dengan mengklik tautan https://earth.google.com/earth/d/1GckAwNTYyTQx8FCnIrO4wnXgl_O_OwaG?usp=sharing bagi pengguna dapat digunakan sebagai bahan presentasi, penelitian dan panduan berwisata sejarah di Kota Pontianak.  (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved