Banjir Sintang
Warga Terdampak Banjir di Sintang Mulai Terserang Penyakit ISPA dan Gatal-gatal
“Ispa, demam, gatal, diare. Dominan scabies hasil pusling sungai durian mendominasi. Di Tanjung Puri juga dominan gatal-gatal. Pusling Puskesmas Dara
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONIANAK.CO.ID, SINTANG - Para warga terdampak banjir di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, mulai terserang penyakit. Selain diare dan maag, warga mulai terserang Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) hingga penyakit kulit (Scabies). Dua penyakit ini, saat ini paling banyak mendominasi.
"Hampir rata-rata di posko pengungsian itu banyak ditemukan scabies, magh, hipeternesi, kolestrol tinggi, dan diare. Paling banyak ISPA dan scabies. Maka dari itu kita tetap menyiapkan obat dari TRC puskemas maupun dinkes sintang, khusunya PSC 199. Untuk obat, insya allah siap," kata Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan dan koordinator PSC 119 Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Azni Firmania, Minggu 7 November 2021.
Berdasarkan data pasien korban banjir khusus di Kabupaten Sintang pada bulan Oktober sampai 5 November2021, penyakit gatal-gatal paling banyak dialami korban banjir, totalnya mencapai 82 orang. Dispepsia 57 orang, hipertensi 63 orang, ISPA 36 orang dan Diare 31 orang.
“Ispa, demam, gatal, diare. Dominan scabies hasil pusling sungai durian mendominasi. Di Tanjung Puri juga dominan gatal-gatal. Pusling Puskesmas Dara Juanti, ditemukan ispa dan gatal yang dominan,” kata Azni kepada Tribun Pontianak.
Anak-anak, juga terserang gatal-gatal. Di posko pengungsian SD Muhammadiyah, misalnya, sudah teridentifikasi 3 orang anak derita scabies.
Tiga 3 orang anak terserang scabies sebelum mengungsi. Saat ini, ketiganya telah diungsikan ke posko Relawan Muhammadiyah dan mendapatkan perawatan yang belokasi di SD Muhammadiyah, Jalan Dharmaputra, Kecamatan Sintang.
• Dampak Banjir Sintang, 1.906 Jiwa Mengungsi, 45 Gardu Listrik PLN Sintang Terendam
"Saat ini ada tiga orang anak yang terserang penyakit Scabies (penyakit kulit) disebabkan kutu dan keadaan yang lembab akibat banjir sebelum diungsikan ke posko pengungsian," Kata Divisi Kesehatan Pos koordinasi Relawan Muhammadiyah Sintang, Agus Samsudrajat.
Tiga anak itu antara lain DA (1 tahun), HR (12 tahun), IG (8 tahun). Ketiganya kini telah diungsikan ke posko Relawan Muhammadiyah dan mendapatkan perawatan.
Agus menyebut, sudah ada bantuan tenaga kesehatan yang datang mengecek dan memberi stok obat-obatan dari Puskesmas Tanjung Puri. Akan tetapi masih kurang karena jumlah pengungsi yang terus bertambah setiap harinya.
Tenaga medis diharapkan Agus, bisa lebih proaktif lagi dalam membantu aktivitas penanganan masalah kesehatan yang ada terutama yang di posko-posko pengungsian.
"Saya berharap ada tenaga medis yang standby untuk mengontrol para pengungsi di posko pengungsian, dan adanya bantuan obat-obatan dari pemerintah," harap Agus.
Tak lupa, Agus juga mengingatkan kepada masyarakat untuk waspada tehadap serangan beberapa penyakit akibat banjir.
• Relawan Muhammadiyah Sintang Buka 3 Posko Pengungsian, Kapasitas Siap Tampung Ribuan Orang
"Karena ada beberapa penyakit menular seperti scabies, kalau ada keluhan sebaiknya segera koordinasikan kepada tenaga kesehatan terdekat karena kalau dibiarkan bisa meluas," sarannya.
Saat ini, Relawan Muhammadiyah memerlukan bantuan obat-obatan. Sebab,
Masalahnya warga sulit diajak untuk berobat.
"Obat yang kita perlukan buat hipertensi, diare, asam urat, flu, penyakit kulit, baik dewasa maupun anak sementara itu aja, sama demam," ujar Agus.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Harysinto Linoh mengatakan tim medis dari Puskesmas Tanjung Puri, Sungai Durian, Dara Djuanti dan Dinas Kesehatan rutin melakukan kunjungan ke seluruh posko pengungsian secara terjadwal.
“Jadi kalau ada pengungsi yang sakit, silahkan berobat, obat- obatan di dinkes cukup dan kita lagi mengajukan ke provinsi. Untuk warga yang terkena dampak banjir, yang paling sering itu adalah penyakit gatal-gatal, jadi usahakan tidak berendam terlalu lama. Kalau berendam, ya harap dicuci bagian yang terendam itu menggunakan sabun. Kalau memang sudah sakit, bisa menghubungi ke pos pelayana kesehatan terdekat,” imbau Sinto. (*)
(Simak berita terbaru dari Sintang)