Dampak Banjir Sintang, 1.906 Jiwa Mengungsi, 45 Gardu Listrik PLN Sintang Terendam
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang, mencatat 25.799 kepala keluarga menjadi korban banjir yang mencakup 12 kecamatan di
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,SINTANG - Sejak 25 Oktober 2021, banjir melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Hingga saat ini, banjir masih belum surut. Bahkan, cenderung naik.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang, mencatat 25.799 kepala keluarga menjadi korban banjir yang mencakup 12 kecamatan di luar Ketungau Hulu dan Ketungau Tengah.
"Sedangkan pada saat ini per tanggal 5 November 2021, adapun warga yang mengungsi khusus di Kecamatan Sintang sebanyak 1.906 jiwa dan akan terus bertambah," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Sintang, Kurniawan, Sabtu 6 November 2021.
• Relawan Muhammadiyah Sintang Buka 3 Posko Pengungsian, Kapasitas Siap Tampung Ribuan Orang
Selain itu, terdapat 45 unit gardu listrik PLN terendam air yang menyebabkan tidak berfungsi, sehingga mengakibatkan terjadinya pemadaman listrik dibeberapa lokasi Kabupaten Sintang.
Guna menyelamatkan masyarakat dari bencana banjir, Pemkab Sintang telah menetapkan tempat pengungsian bagi korban banjir di 32 lokasi terdapat di 12 krcamatan se Kabupaten Sintang.
"Jika bencana banjir terus meluas, Pemkab Sintang akan menambah tempat pengungsian korban banjir khususnya di sekolah yang bebas dari banjir dekat dengan pemukiman penduduk," kata Kurniawan.
Kurniawan menjabarkan, sejak bencana banjir melanda Kabupaten Sintang, seperti yang terjadi di Kecamatan Ambalau dan Serawai pada 2 Oktober 2021, pemerintah langsung mengupayakan pendistribusian bantuan beras. Antara lain: Kecamatan Serawai: 4 ton; Ambalau: 4,150 ton; Ketungau Hilir: 2 ton; Binjai: 500 kilogram; Dedai: 2 ton dan Kecamatan Sintang: 4 Ton
"Melihat kondisi banjir semakin meningkat, Pemkab Sintang sejak 27 Oktober mendirikan dapur umum yang dipusatkan di kantor Dinas Sosial. Di sisi lain, banyak juga pendidirian dapur umum yang dikelola swadaya masyarakat, seperti di Kodim Sintang, Kecamatan Sintang, keluragan, pemdes, swadaya masyarakat seperti masjid abu bakar," jelas Kurniawan.
Dengan kondisi banjir yang terus meningkat maka Pemda Sintang menetapkan tempat tidur umum yang dikelola baik oleh pemerintah maupun masyarakat sementara logistik diupayakan dibantu oleh pemda melalui Dinsos ke Camat Sintang, langsung didistribusikan ke dapur umum.
"Pelaksanaan pelayanan kesehatan untuk korban banjir terfokus pada pelayanan di Puskemas yang ada melalui tenaga kesehatan turun ke lapangan menemui warga menggunakan angkutan air, pelayanan kesehatan 24 jam," ujar Kurniawan. (*)
Update Informasi Seputar Kabupaten Sintang