Gubernur Sutarmidji Minta Pemerintah Pusat Segera Keruk Sungai Kapuas
“Tolonglah para pejabat kita yang ada di pusat untuk ikut menyuarakan. Banyak wakil Kalbar di DPR RI tolong suarakan,”tegasnya.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mengatakan bahwa banjir yang terjadi dalam jangka panjang di beberapa wilayah Kalbar karena adanya pendangkalan atau sedimentasi Sungai Kapuas yang sangat cepat.
Namun pendangkalan Sungai Kapuas tersebut tidak diikuti pengerukan dari pemerintah pusat, sebab pengerukan ini adalah tanggungjawab pemerintah pusat.
Akibat dari Sungai Kapuas yang tidak dikeruk menyebabkan pendangkalan semakin tinggi.
Selain itu ini terjadi dikatakannya akibat dari Peti yang merajalela.
• Tangani Banjir, Sutarmidji Minta Kepala Dinas Terkait di Provinsi Berkantor di Sintang dan Melawi
“Saya tidak tahu, siapa yang mengurus peti ini dan siapa yang menindak peti ini.
Sebab peti ini sudah menggunakan excavator,”tegasnya.
Akibatnya lingkungan rusak dan sungai tempat menampung air mengalami pendangkalan.
“Dimuara sekarang ini, kalau air tidak pasang hanya 4-6 mater. Biasanya 7-8 meter, artinya ada 2 meter sungai mengalami pendangkalan atau sedimentasi,”ujarnya kepada Tribun Pontianak,Minggu 7 November 2021.
Sutarmidji mengatakan bahwa maraknya Peti dan sedimentasi menjadi penyebab utama lambannya air surut.
Sedangkan, Hujan tidak begitu tinggi intensitas maupun debitnya walaupun dalam jangka panjang.
“Peti menyebabkan sedimentasi, lalu tidak ada pengerukan. Jadi jangan ada saling menyalahkan, ini masalah tanggungjawab siapa,”ujarnya.
Sutarmidji mengatakan seharusnya pusat segera mengeruk. Ia juga meminta agar wakil Kalbar yang menjadi pejabat di pusat untuk ikut menyuarakan.
“Tolonglah para pejabat kita yang ada di pusat untuk ikut menyuarakan. Banyak wakil Kalbar di DPR RI tolong suarakan,”tegasnya.
Ia mengatakan untuk apa jadi pejabat di pusat dari daerah, tapi tidak mampu menyuarakan kepentingan rakyat.
“Kalau saya sebagai Gubernur ngomong nanti gimana lagi. Ayolah kita bicara kepentingan masyarakat Kalbar dan ini menjadi konsen bersama tidak boleh saling menyalahkan,”pintanya.