Berbagi saat Pandemi, Pembaca Harian Kompas Berdonasi untuk Persatuan Tuna Netra di Lampung

Mewakili Pertuni Lampung, Kanedi berterima kasih kepada DKK atas kepedulian dan penyaluran donasi dari pembaca Harian Kompas.

Editor: Jamadin
TRIBUN PONTIANAK/ ISTIMEWA
Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) salurkan donasi untuk warga terdampak pandemi Covid-19 pada Rabu, 3 November 2021. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Pembaca Harian Kompas melalui Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) kembali menyalurkan donasi untuk warga terdampak pandemi Covid-19 pada Rabu, 3 November 2021.

Paket sembako berjumlah 250 yang terdiri dari beras, tepung terigu, gula, minyak goreng, sarden serta kebutuhan kesehatan berupa vitamin dan masker disalurkan kepada Persatuan Tuna Netra (Pertuni) DPD Lampung dan DPC Bandar Lampung.

Penyaluran donasi dilakukan secara simbolis di kantor Pertuni DPC Bandar Lampung, dihadiri oleh Ketua DPC Pertuni Bandar Lampung Bambang Sukoco, Ketua Dipercab Ujang Firdaus, dan anggota lainnya.

Turut hadir perwakilan dari Forum Komunikasi Daerah Kompas Gramedia (FKD-KG), yakni Pemimpin Redaksi Tribun Lampung Andi Asmadi, Kepala Koordinator KompasTV Lampung Riyan Firdani, Buyer Reg. D Ismawati Akbari, dan Perwakilan Sonora Lampung Imam Dharma Setiawan.

“Sebanyak 250 paket sembako yang diberikan kepada Pertuni akan dibagikan kepada seluruh anggota Pertuni DPC Bandar Lampung maupun DPD Lampung. Bantuan yang dibagikan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi Pertuni,” kata Store Manager Gramedia Lampung Aris Kusnandar.

Sasaran penyaluran bantuan pada kesempatan kali ini termasuk kelompok masyarakat yang paling merasakan dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Yayasan DKK Salurkan Ratusan Paket Sembako pada Korban Terdampak Covid-19 dan Banjir di Semarang

“Banyak dari anggota Pertuni yang kehilangan pendapatan seperti anggota yang berprofesi sebagai pemijat, penjual kerupuk, hingga pemain alat musik di acara pernikahan,” ujar Aris.

Aris Kusnandar berharap bahwa program ini dapat terus berlanjut untuk membantu masyarakat lain yang juga merasakan dampak pandemi.

Sekretaris DPC Pertuni Bandar Lampung Kanedi mengungkapkan saat ini anggota DPC Pertuni Bandar Lampung berjumlah 175-200 orang.

“Kami tengah memperbaiki data, mayoritas anggota bekerja sebagai pemijat namun ada juga juru musik ataupun penjual kerupuk. Di masa pandemi ini permintaan pijat atau panggilan bermain musik menurun drastis,” jelasnya

Mewakili Pertuni Lampung, Kanedi berterima kasih kepada DKK atas kepedulian dan penyaluran donasi dari pembaca Harian Kompas.

Menurut Kanedi, perhatian dari Pemerintah Kota Bandar Lampung juga sudah baik, namun ia berharap akan semakin baik lagi untuk kedepannya agar anggota-anggota Pertuni dapat kembali terjun ke dunia kerja seperti sebelum masa pandemi melanda Indonesia.

Bantuan ini merupakan bagian dari 17.000 paket sembako yang disalurkan secara bertahap selama masa pandemi sejak Juli 2021 hingga November 2021 oleh Dana Kemanusiaan Kompas (DKK). DKK senantiasa menyalurkan himpunan donasi dari pembaca Harian Kompas untuk berbagai kelompok masyarakat yang kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Melalui kegiatan ini juga diharapkan dapat menginspirasi masyarakat untuk turut berbagi selama pandemi.

Sekilas mengenai Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas

Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) adalah lembaga filantrofi media yang didirikan oleh Jakob Oetama dan P.K. Ojong (founders Kompas Gramedia). DKK bertransformasi menjadi Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas sejak 2011.

Cikal bakal DKK dimulai pada 1966 ketika Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin, mengajak media massa memberikan sekaligus mengumpulkan dana dari masyarakat untuk membantu masyarakat miskin.

Pemicu lainnya adalah penggalangan dana melalui dompet pembaca Harian Kompas untuk membantu korban banjir di Solo tahun 1966.

Sejak 1982, DKK tidak hanya mengumpulkan dana tetapi juga terjun langsung menyalurkan dana kepada korban bencana letusan Gunung Galunggung, Tasikmalaya, Jawa Barat.

Kegiatan mengumpulkan dan menyalurkan dana pembaca secara langsung kepada korban bencana selanjutnya menjadi pola kerja

standar DKK saat terjun ke berbagai peristiwa bencana yang meliputi bencana alam, bencana akibat konflik, dan bencana kemanusiaan.

Pengumpulan dan penyaluran dana terbesar dilakukan ketika terjadi bencana gempa dan tsunami di Aceh dan Sumatera pada 2004-2005.

Selain terjun ke lokasi-lokasi bencana, DKK juga aktif menyalurkan dana bantuan pembaca untuk menanggulangi masalah kemiskinan, kesehatan, dan pendidikan.

Program-program besarnya antara lain operasi katarak untuk 10.000 warga tidak mampu, pembangunan sarana fisik pendidikan, pembangunan fasilitas sanitasi dan sebagainya.

Awalnya, penggalangan dana DKK melalui Dompet Kemanusiaan Kompas yang berada di bawah naungan Harian Kompas.

Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) salurkan  donasi untuk warga terdampak pandemi Covid-19 pada Rabu, 3 November 2021.
Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) salurkan donasi untuk warga terdampak pandemi Covid-19 pada Rabu, 3 November 2021.

Para relawannya meliputi wartawan dan karyawan Harian Kompas dari berbagai divisi. Pada perkembangan selanjutnya, penggalangan dana juga dilakukan oleh unit usaha lain di bawah Kompas Gramedia seperti KompasTV, Gramedia, dan Universitas Multimedia Nusantara.

Para relawannya kini tidak hanya sebatas karyawan Harian Kompas tetapi juga karyawan-karyawan dari berbagai unit usaha Kompas Gramedia yang tergabung dalam Forum Komunikasi Daerah (FKD).

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi narahubung:
Anung Wendyartaka, Manajer Eksekutif Yayasan DKK nomor HP- 0816-4818-528

Alamat Yayasan DKK - Gedung Kompas Gramedia, Unit 2 Lantai 3, Jl. Palmerah Selatan No. 22-28, Jakarta 10270. Telp. 021-5364415

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved