Warga Terdampak Banjir Keluhkan Badan Gatal, BMKG: Potensi Hujan Lebat Sepekan ke Depan
Dikatakan Ria Norsan bantuan itu diberikan guna membantu masyarakat yang terdampak bencana alam banjir.
Lalu, Desa Sungai Ringin, dengan jumlah 218 KK dan 719 jiwa. Warga yang mengungsi sebanyak 16 KK atau 48 Jiwa. Desa Tanjung, dengan jumlah 312 KK dan 902 jiwa yang terdampak, dan 47 KK atau 155 jiwa diantara harus mengungsi.
Desa Merapi, dengan jumlah 258 KK dan 1.025 jiwa yang terdampak, serta 52 KK atau 172 jiwa harus mengungsi. Desa Seberang Kapuas, dengan jumlah 361 KK dan 1.191 jiwa serta 18 KK atau 59 jiwa yang mengungsi. Kemudian, Desa Peniti, dengan 123 KK dan 406 jiwa, serta 6 KK atau 20 jiwa mengungsi.
Untuk wilayah Kecamayan Belitang yang terdampak banjir kiriman, di antaranya, Desa Belitang Satu, dengan 514 KK dan 1.696 jiwa serta 206 KK atau 680 jiwa mengungsi. Desa Belitang Dua, dengan 350 KK dan 1.155 jiwa serta 105 KK atau 346 jiwa harus mengungsi. Kemudian, Desa Sungai Ayak Dua, Kecamatan Belitang Hilir dengan jumlah 485 KK dan 1.940 jiwa serta 97 KK atau 320 jiwa mengungsi.
"Totalnya hingga saat ini sebanyak 3.026 KK atau 10.370 jiwa yang terdampak banjir,
mengungsi 668 KK atau 2.199 jiwa dan meninggal 1 orang," kata Matius Jon.
Untuk korban meninggal diketahui merupakan seorang pria paruh baya, bernama F. Dondom (57) di Desa Mungguk, Kecamatan Sekadau Hilir. Korban meninggal akibat tenggelam saat
hendak mengangkat tangguk ikan di kolong rumah, pada Senin 25 Oktober 2021 lalu. Diketahui pada saat itu kondisi sekitar kediaman korban juga sedang terkena banjir.
Adapun upaya responsif yang telah dilakukan BPBD Sekadau saat ini di antaranya, tetap mengaktifkan Posko Bencana Kabupaten selama 24 jam. Patroli rutin di Sungai Kapuas dan Sungai Sekadau.
Melakukan evakuasi warga yang rumahnya terendam air banjir. Kemudian melakukan penyaluran bantuan logistik kebutuhan dasar bagi warga terdampak. Selain itu, BPBD juga meminjamkan perahu evakuasi kepada kelompok warga yang lingkungannya terkena dampak banjir.
"Untuk bantuan saat ini kita sedang mengupayakan bantuan dari Provinsi Kalbar, kemudian Pak Bupati juga akan memberikan bantuan berupa beras yang akan kita ambil hari ini ke Sanggau. Kemungkinan 15 ton, tetapi penyalurannya secara bertahap mengingat sejumlah desa yang cukup sulit dijangkau seperti di Kecamatan Belitang," ujar Matius Jon.
Sementara untuk di dalam kota akan diupayakan dalam waktu dekat membuka dapur umum. Bantuan yang sudah disalurkan saat ini baru di dua desa yaitu di desa Mungguk dan Sungai Ringin berupa mie instan, dan minyak goreng.
Dari provinsi itu rencananya jenis bantuan makanan instan kalau dari Bupati nantinya bantuan pangan berupa beras. Terkait open donasi, dikatakan Matius Jon diharapkan diinisiasi oleh organisasi masyarakat, karena melalui pemerintahan sudah ada cara lain untuk membantu masyarakat.
"Kita harapkanlah partisipasi dari mereka seperti ormas kepemudaan, keagamaan, nah saat ini yang aktif adalah ormas Lawas yang intens menyalurkan bantuan bagi masyarakat, karena kalau banjir ini masih bertahan hingga sepakan maka diperlukan bantuan logistik," ungkapnya.
Masyarakat juga diimbau untuk melakukan upaya kondisi banjir yang bisa saja semakin memburuk dengan melakukan evakuasi bagi barang-barang berharga bagi masyarakat yang berada di dataran rendah dan pinggiran sungai.
Selain itu masyarakat juga dihimbau untuk menghindari aktivitas di sekitar genangan air, karena menghindari adanya binatang liar. Untuk PLN, Matius Jon juga menyarankan untuk secara rutin mengecek gardu-gardu atau aliran yang berpotensi menimbulkan arus pendek. Kalau arus pendek itu terendam air juga berpotensi berbahaya bagi masyarakat.
"Karena berdasarkan ramalan BMKG, untuk dua bulan kedepan itu potensi hujan semakin meningkat, jadi masyarakat kita minta mulai saat ini mulai mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," tandasnya.
Prediksi BMKG
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Barat memprakirakan sebagian besar wilayah Kalbar masih berpotensi terjadi banyak hujan hingga sepekan kedepan. Wilayah Kalbar bagian Barat, seperti Sambas, Kota Singkawang, Bengkayang, Mempawah, Kota Pontianak, Kubu Raya, Kayong Utara dan Landak diprakirakan masih terus berpotensi terjadi hujan.
“Hujan lebat diprakirakan akan terjadi lagi mulai tanggal 1 November 2021 hingga 4 November 2021,” kata Kepala Stasiun BMKG Supadio Pontianak, Nanang Buchori.
Wilayah Kalbar bagian Tengah, Timur dan Selatan, yakni Sanggau, Sekadau, Sintang, Melawi, Kapuas Hulu dan Ketapang diprakirakan akan terus terjadi hujan lebat mulai, 29 Oktober 2021 hingga 4 November 2021. Nanang Buchori mengatakan wilayah Kubu Raya dan Kota Pontianak perlu mewaspadai potensi terjadinya genangan, khususnya yang berada di bantaran Sungai Kapuas.
“Karena adanya banjir kiriman, naiknya debit air Sungai Kapuas, yang saat ini telah meluap di Kabupaten Sanggau sejak sekira tiga hari yang lalu,” ujarnya.