Wagub Kalbar Dorong Ekspor Kratom Lewat Pelabuhan Kijing dan Tekankan Standar Mutu
“Saya sudah lihat sendiri mesin-mesin pengolahan kratom di Kapuas Hulu. Ini aset luar biasa yang harus kita dorong bersama,” ujarnya.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PUTUSSIBAU – Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, menegaskan pentingnya menjaga kualitas kratom agar produk asal bumi Kapuas Hulu mampu bersaing di pasar internasional.
Hal ini ia sampaikan saat membuka kegiatan Panggung Inspirasi Petani yang diinisiasi Perkumpulan Petani Kratom Nusantara (PPKN) di GOR Indoor Voli Putussibau, Jumat 5 September 2025.
“Sekarang bukan zamannya mengejar jumlah. Pasar global, terutama Eropa dan Amerika, hanya mau kratom berkualitas tinggi. Edukasi cara menanam, jarak tanam, hingga proses panen harus benar-benar diperhatikan. Jangan sampai dicampur dengan daun lain, karena akan merusak reputasi produk kita,” tegas Krisantus.
Menurutnya, langkah pemerintah pusat membuka peluang ekspor lewat Peraturan Menteri Perdagangan No. 20 dan 21 Tahun 2024 harus dijawab dengan konsistensi mutu dari para petani dan pelaku usaha kratom di Kalimantan Barat.
Krisantus menilai Kapuas Hulu memiliki potensi besar sebagai sentra pengolahan kratom. Ia bahkan menyebut pengolahan terbesar di Kalbar berada di daerah ini.
“Saya sudah lihat sendiri mesin-mesin pengolahan kratom di Kapuas Hulu. Ini aset luar biasa yang harus kita dorong bersama,” ujarnya.
Selain itu, Wagub juga menyoroti pentingnya optimalisasi Pelabuhan Internasional Kijing sebagai jalur ekspor strategis. Selama ini, kata dia, hasil bumi Kalbar justru dicatat sebagai produksi daerah lain karena ekspor dilakukan melalui pelabuhan di luar provinsi.
“Kita ini sudah puluhan tahun rugi. Sawit dan tambang kita malah tercatat di Riau atau Jakarta. Karena itu, saya mendorong ekspor kratom dan komoditas lainnya lewat Kijing agar kontribusinya jelas untuk Kalbar,” tegasnya.
Baca juga: Warga Putussibau Selatan Datangi Gedung DPRD, Keluhkan Kondisi Jalan, Listrik, Hingga Air Bersih
Krisantus mengapresiasi inisiatif masyarakat yang berinovasi dalam industri kratom, termasuk melalui PPKN yang digagas Abang Muhammad Nasir. “Pemerintah Provinsi Kalbar mendukung penuh kreativitas ini agar kratom terus berkembang sebagai penopang ekonomi masyarakat,” katanya.
Kratom (Mitragyna speciosa) merupakan tanaman endemik Kalbar yang selain bernilai ekologis, juga telah lama dimanfaatkan masyarakat sebagai obat herbal.
Hasil kajian Balitbangkes Kemenkes RI pada 2019 pun menunjukkan kratom aman dikonsumsi secara bertanggung jawab dan tidak menimbulkan efek ketergantungan.
Dengan peluang ekspor yang semakin terbuka, Krisantus kembali mengingatkan bahwa kunci keberhasilan industri kratom Kalbar ada pada mutu produk dan tata kelola yang berkelanjutan. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
Wabup Susana Herpena Hadiri HUT ke-63 PWRI, Ini Pesan yang Disampaikan |
![]() |
---|
Wakil Bupati Sambas Heroaldi Minta RKPDes Selaras Program Nasional |
![]() |
---|
Wakil Ketua DPRD Mempawah Imbau Warga dan Pelajar Utamakan Keselamatan di Jembatan Darurat |
![]() |
---|
Polsek Segedong Cek Kondisi Jembatan Darurat, Warga Diminta Utamakan Keselamatan |
![]() |
---|
Video Pelajar Seberangi Sungai dengan Tali di Segedong Viral, Begini Penjelasan Kades dan Faktanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.