Ingatkan Milad Muhammadiyah Patuhi Prokes, Pabali Musa : Tingkatkan Vaksinasi Covid-19

Untuk itu, Pabali Musa menegaskan inti dari pueringatan Milad Muhammadiyah untuk dapat memberi manfaat kepada bangsa dan Negara.

Penulis: David Nurfianto | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/David Nurfianto
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Barat (Kalbar), Pabali Musa saat sambutan pada pembukaan Milad Muhammadiyah yang ke-112 Hijriah/109 Masehi, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Barat (Kalbar) di Universitas Muhammadiyah Pontianak, Jumat 22 Oktober 2021. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Barat (Kalbar), Pabali Musa mengingatkan kepada peserta Milad Muhammadiyah ke-112 Hijriah/109 Masehi untuk tetap mematuhi protokol kesehatan (Prokes).

"Khususnya kepada Panitia Milad Muhammadiyah di Kalbar, agar semua kegiatan dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan dan untuk kegiatan yang offline jumlah yang hadir agar dibatasi,” ujar Pabali Musa. Sabtu 23 Oktober 2021.

Pabali Musa mengatakan bahwa berdasarkan informasi dari dinas kesehatan Covid-19 saat ini masih harus diwaspadai.

"Sebab di daerah perbatasan, kasus Covid-19 mulai naik lagi dengan masuknya pekerja migran yang melewati jalur tak resmi," ungkapnya.

UMP Tuan Rumah Milad ke-109 Muhammadiyah Kalbar, Doddy Irawan : Menjadikan Muhammadiyah Berkemajuan

Oleh sebab itu, Pabali Musa turut mengimbau masyarakat, khususnya warga Muhammadiyah untuk tetap waspada. Karena sampai saat ini belum ada kebijkan pencabutan prokes Covid-19.

"Begitu juga di Kalbar, belum ada daerah yang benar-benar bebas dari Covid-19. Ada yang naik level PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat-red) atau zonanya dan ada juga yang turun,” paparnya.

Untuk itu, Pabali Musa mengungkapkan bahwa muhammadiyah juga berupaya membantu pemerintah menangani pandemi Covid-19.

"Kita sedang menggerakkan gebyar vaksinisasi Covid-19 di tingkat pusat hingga daerah," imbuhnya.

Mengenai perayaan milad, Pabali Musa mengatakan bahwa 80 persen isi Alquran itu adalah peringatan tentang masa lalu. Jadi, 80 persen kandungan Alquran itu adalah sejarah.

"Saya harap peringatan Milad Muhammadiyah ini, ada nilai sejarah yang bisa memberikan manfaat bagi masyarakat," pintanya.

Tak hanya itu, Pabali Musa juga menyampaikan tiga catatan terkait Milad Muhammadiyah.

Pertama, milad merupakan gebyar kaderisasi karena melibatkan semua komponen di Muhammadiyah dalam kegiatan ini.

Sehingga gebyar milad merupakan ajang untuk menarik simpatisan untuk bergabung menjadi kader Muhammadiyah.

Kedua, menumbuhkan rasa bangga dengan Muhammadiyah dan bermuhammadiyah.

Ketiga, melalui peringatan milad ini, Muhammadiyah ingin berperan aktif membangun simpati dan memberi manfaat kepada masyarakat melalui semangat Al-Maun.

Untuk itu, Pabali Musa menegaskan inti dari pueringatan Milad Muhammadiyah untuk dapat memberi manfaat kepada bangsa dan Negara.

“Serta berbagi manfaat kepada masyarakat, itu adalah intinya, apalagi di tengah persoalan pandemi Covid-19 ini,” tutupya. (*)

(Simak berita terbaru dari Pontianak)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved