Peroleh Pangkat Prajurit Dua Usai Pendidikan, Ini Cerita Anggota Komcad Asal Mempawah

Komcad atau Komponen Cadangan adalah sumber daya nasional yang telah disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilisasi guna memperkuat kekuatan dan kemamp

Penulis: Ramadhan | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Foto bersama anggota Komcad Rindam XII Tanjungpura, di Pusdiklatpassus, persiapan gladi penutupan Pembulatan latihan Komcad Tahun Anggaran 2021. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menetapkan 3.103 orang sebagai Komponen Cadangan atau Komcad Tahun Anggaran 2021.

Upacara penetapan digelar di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus), Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, pada Kamis 7 Oktober 2021.

Dimana upacara tersebut juga dihadiri langsung oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

Dikutip dari laman PPID.Kemhan.go.id, merujuk UU NO 23 Tahun 2019 tentang pengelolaan sumber daya nasional untuk pertahanan negara.

Komcad atau Komponen Cadangan adalah sumber daya nasional yang telah disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilisasi guna memperkuat kekuatan dan kemampuan komponen utama (TNI).

Komcad terbagi empat bagian, yaitu: Komcad sumber daya manusia, Komcad sumber daya alam, Komcad sumber daya buatan, dan Komcad sarana dan prasarana.

Semuanya dipersiapkan untuk bisa dimanfaatkan ketika negara dalam kondisi darurat di bawah ancaman perang atau bencana alam.

Mobilisasi Komcad hanya bisa dilakukan oleh Presiden atas persetujuan DPR RI.

Polres Mempawah Bersama Polsek Jajaran & Tim Satgas Covid-19 Sukses Lakukan Vaksinasi 1399 Orang

Dari 3.103 orang yang ditetapka sebagai Komcad Tahun Anggaran 2021, tentunya ada juga Komcad yang berasal dari Kalbar dan terutama dari Kabupaten Mempawah, salah satunya yakni Prajurit Dua (Prada) Muhammad Sandi.

Muhammad Sandi merupakan warga Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, yang juga mengikuti pendidikan dan pelatihan Komponen Cadangan Tahun Anggaran 2021.

Saat ditemui Tribunpontianak.co.id, Prada Muhammad Sandi berbagi kisah dan pengalamannya seputar mengikuti Komcad.

Kisah tersebut diceritakan Sandi berawal ketika dirinya mulai mendaftarkan diri sebagai Komcad.

Dikatakannya saat mau memulai mendaftar Komcad, dirinya baru mendapat informasi di hari terakhir pendaftaran.

"Saya tahu tentang Komcad pas hari terakhir pendaftaran, jadi dari pagi saya langsung melengkapi berkas supaya bisa mendaftar," jelasnya kepada Tribun, Jumat 15 Oktober 2021.

Gelar Vaksinasi Senin 18 Oktober Mendatang, Kejari Mempawah Sediakan Sembako Gratis Bagi Peserta

Dikatakannya juga, ketika dirinya mendengar terkait informasi Komcad, dirinya mendapat informasi bahwa Komcad merupakan suatu bentuk bela negara.

"Jadi jiwa saya langsung terpanggil untuk membela negara, dan saya lihat usia maksimal 35 tahun, dan saya masih ada kesempatan. Jadi peluang yang ada tersebut tidak saya sia-siakan lagi," katanya.

Memang sebelum pendaftaran kata Sandi, dirinya sempat dilema karena mengingat dirinya yang sudah berkeluarga dan memiliki anak.

"Kalau saya sendiri memang sudah beristri dan memiliki tiga orang anak. Jadi sebelum saya mendaftar saya izin ke istri saya, lalu istri mengizinkan sehingga saya yakin untuk mendaftar menjadi Komcad," katanya.

Lebih lanjut kata Sandi, seusai dirinya mendaftar dan mengikuti tes, pada akhirnya dirinya dinyatakan lulus untuk menjadi siswa Diklatsar Komcad di Rindam XII Tanjungpura Singkawang.

Berkemampuan Militer, Personel Komcad TNI Dilarang Semena-Mena Serta Harus Siap Membantu Masyarakat

"Saat dinyatakan lolos, dan pertama pembagian koperlap ataupun pembagian segala bentuk perlengkapan untuk pendidikan. Disaat ini saya merasa bangga dan tidak menyangka saya bisa mengikuti pendidikan. Seketika itu juga air mata haru langsung keluar dari mata saya," ucapnya bercerita.

Pertama kali memasuki Pendidikan kata Sandi, dirinya bersama teman-teman lainnya langsung mendapatkan banyak ilmu dan pelajaran yang sangat penting dan menambah pengalaman.

"Saat kita pendidikan memang kita dilatih dan ditempa, terutama terkait kedisiplinan, dan menanamkan jiwa korsa ditiap diri anggota," katanya.

Pendidikan selama tiga bulan di Rindam XII Tanjungpura Singkawang kata Sandi, banyak meninggalkan kesan yang berharga buat dirinya.

Banyak hal baru yang belum pernah dilaluinya bisa dirasakannya saat pendidikan.

"Pokoknya keseharian kita penuh kedisiplinan. Mulai dari makan, tidur dan semuanya penuh dengan yang namanya disiplin. Disitu juga kita diajarkan tentang bertahan hidup di hutan, belajar makan di alam, mana makanan yang boleh dimakan dan mana yang tidak boleh. Selanjutnya kita juga ada yang namanya piket serambi dan piket malam. Pokoknya sangat-sangat berkesan," terangnya.

Dikatakan Sandi, pada pendidikan di Rindam ada sekitar 500 siswa Latsarmil Komcad, dari berbagai daerah di Kalbar.

"Sebanyak 500 orang dilatih dan dididik, memang saat pendidikan jujur saja awal-awalnya ada rasa dongkol bersama teman baru, karena belum kompak. Tapi lambat laun saat berjalannya pendidikan rasa dongkol itu hilang dan bahkan menjadi rasa Korsa yang tinggi, dan bahkan sudah rasa keluarga semua," bebernya.

Saat menjelang selesai pendidikan tiga bulan di Rindam XII Tanjungpura kata Sandi, dirinya bersama teman-temannya mendapat kabar bahwa ada Pembulatan latihan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus), Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, selama kurang lebih dua pekan.

"Jadi sat mau selesai pendidikan di Singkawang, kami dapat informasi akan ada Pembulatan latihan di tempatnya Kopassus. Awal mendengarnya terkejut, tapi itulah awalnya bisa menginjakkan kaki dan ditempa latihan oleh Kopassus," terangnya.

Dapat Pangkat dan Seragam Berikut Tugas Komcad Gaji, Fasilitas serta Cara Daftarnya

Sandi juga menceritakan saat tiba di Pusdiklatpassus, dirinya tidak menyangka bisa berada di tempat latihan pasukan khusus.

"Disitu juga saya merasa bangga bisa latihan di tempat Kopassus. Karena disitu juga kita diajarkan ilmu militer, dan kita juga diajarkan menembak," terangnya.

Dirinya juga bercerita, saat tiba di tempat Pusdiklatpassus memang ada beberapa hal yang harus disesuaikan, terutama terkait cuaca.

"Cuaca disana itu sangat-sangat dingin. Bahkan jam 9 pagi saja saat kita berbicara serasa masih ada embun," bebernya bercerita.

"Apalagi di danau Situlembang, airnya benar-benar sangat dingin, dan saya bersama teman-teman pernah merasakan berendam di danau tersebut," ujarnya mengingat masa-masa latihan.

Kemudian kata Sandi, hal yang paling berkesan saat pembulatan latihan yakni saat acara penutupan, dimana anggota Komcad dari Kalbar memberikan pertunjukan dan persembahan dengan memperkenalkan senjata tradisional Suku Dayak Kalimantan, dan terutama sumpit.

"Kita memperkenalkan dan mempertunjukkan keahlian dalam menggunakan senjata tradisional sumpit di depan Presiden dan bapak Menhan secara langsung. Memang rasa sangat senang dan bangga," terangnya.

"Dimana kita ketahui bahwa sumpit tersebut adalah salah satu alat pembunuh senyap yang mematikan," ujarnya bercerita dengan bangga.

Lanjut dikatakan Sandi, setelah selesai pendidikan dan pembulatan latihan maka Komcad dikembalikan menjadi masyarakat sipil biasa pada umumnya.

"Segala perlengkapan dan senjata ditarik semua, kita dikembalikan seperti biasanya. Misal yang kuliah lanjut kuliah, dan yang sudah punya pekerjaan lanjut pekerjaannya. Namun kemaren bapak Menhan juga sudah mau mencarikan pekerjaan untuk anggota Komcad yang tidak memiliki pekerjaan," terangnya.

Sandi mengatakan saat ini dirinya kembali fokus menapaki bisnis yang pernah dijalankannya.

Apa itu Komcad ? Apa Syarat & Cara Daftar Komcad di komcad.kemhan.go.id ? Lalu, Berapa Gaji Komcad ?

"Dulu saya pernah berkecimpung di dunia bisnis yakni menjual martabak. Mungkin saya akan memulai lagi sembari juga akan mencoba mendaftar di Perusahaan-Perusahaan yang ada di Mempawah dengan menggunakan ijazah Pendidikan Komcad," katanya.

"Karena saya rasa banyak perusahaan di Mempawah, terutama Proyek Strategis Nasional yakni Pelabuhan Internasional Kijing dan Smelter PT BAI di Sungai Kunyit. Semoga pihak perusahaan juga bisa melirik kami anggota Komcad sehingga bisa bekerja di perusahaan entah itu menjadi bidang keamanan di Perusahaan," harapnya.

Selanjutnya dirinya juga memberikan semangat kepada para pemuda Mempawah yang hendak mendaftarkan diri menjadi Komcad.

"Nanti kalau ada gelombang kedua Komcad, yang perlu dipersiapkan memang fisik dan keseriusan. Intinya semangat," terangnya.

Sebagai penutup dirinya mengucapkan terimakasih kepada seluruh panitia dan pelatih yang telah mendidik dan memberikan ilmu yang berharga.

"Kepada para seluruh panitia dan pelatih Komcad, saya sangat berbangga diri dan berterimakasih karena telah mendidik kami dan memberikan ilmu pelatihan yang sangat luarbiasa," tutupnya. (*)

(Simak berita terbaru dari Mempawah)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved