Kadiskes Harisson sebut Total 1.281 Anak di Kalbar Telah Terpapar Covid-19

Jika kemudian orangtua atau saudaranya yang lebih dewasa umurnya, terkena Covid-19, ketika pulang akan menyerang anak-anak di rumah

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK/Anggita Putri
Kadiskes Kalbar, Harisson 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Berdasarkan Data yang dikeluarkan Dinas Kesehatan Kalimantan Barat jumlah anak yang terpapar Covid-19 mencapai 1.281 anak atau sekitar 3,19 persen.

Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Harrison mengatakan bahwa angka itu tercatat sejak awal pandemi Covid-19 hingga 3 Oktober 2021.

Harrison mengatakan anak termasuk kelompok rentan selain ibu hamil, dan lansia. Berdasarkan standar WHO, anak adalah mereka yang berusia dari nol hingga delapan belas tahun. Dari kelompok umur itu, paling rentan adalah anak yang berusia di bawah lima tahun.

Ia nengimbau dalam menjalankan protokol kesehatan sudah sering disampaikan. Khususnya para orangtua. Bila keluar rumah atau berinteraksi dengan orang maka harus benar-benar menerapkan protokol kesehatan. Termasuk menjaga imunitas tubuh.

Syarat Pelaksanaan Event Olahraga di Daerah PPKM Level 3 dan 2

“Jika kemudian orangtua atau saudaranya yang lebih dewasa umurnya, terkena Covid-19, ketika pulang akan menyerang anak-anak di rumah,” ujarnya, Kamis 7 Oktober 2021.

Ia melanjutkan catatan kasus itu menjadi fakta untuk mendorong orangtua agar melindungi anak-anak mereka di rumah. “Caranya, jika berinteraksi di luar upayakan tidak tertular,” jelas Harrison.

Sementara secara keseluruhan jumlah kasus di Kalbar hingga 3 Oktober 2021 sebanyak 40.138 kasus konfirmasi Covid-19.

Kemudian 38.880 orang atau sekitar 96,87 persen dinyatakan sembuh. Lalu 1.046 orang, atau 2,61 persen meninggal dunia. Sementara kasus aktif terdata sebanyak 212 kasus dan tersebar di 14 kabupaten/kota di Kalimantan Barat.

Ditempat terpisah, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Kalimantan Barat menyebutkan ada sekitar 644 anak terkonfirmasi positif Covid-19 selama pandemi. Kemudian jumlah anak yang sembuh sekitar 638 kasus.

IDAI Kalbar juga mencatat 16 anak di provinsi Kalbar yang terkonfirmasi positif Covid-19 meninggal dunia.

Ketua IDAI Kalimantan Barat, James L. Alvin Sinaga menilai angka meninggal dunia anak itu terbilang tinggi. Meski demikian ia mengingatkan agar tidak hanya melihat secara jumlah.

“Memandangnya begini. Memang ada 16 anak yang meninggal dunia dan terkonfirmasi positif Covid-19 tapi memiliki penyakit penyerta,” ujarnya.

Menurutnya yang perlu menjadi perhatian adalah jumlah anak yang terpapar Covid-19. Anak-anak terpapar Covid-19 karena tertular dari orang dewasa.

“Sehingga ketika ada orang dewasa yang terpapar Covid-19 maka harus dilacak dan ditest pada siapa saja kontak eratnya,” ujarnya.

Disamping itu dikatakannya, para orangtua harus lebih meningkatkan kewaspadaan untuk menjaga anak-anaknya agar terhindar dari Covid-19.

Selain itu, paling utama penerapan protokol kesehatan. Penerapannya pun tidak hanya di luar tapi juga di dalam rumah.

“Mereka yang bekerja di luar, harus memiliki kesadaran yang tinggi untuk menjaga anaknya agar tidak terpapar Covid-19,” jelas dia.

Alvin menambahkan upaya lain yang harus dilakukan dengan meningkatkan capaian vaksinasi pada anak.

Dengsn begitu dirinya yakin kasus Covid-19 pada anak bisa ditekan jika capaian vaksinasi sesuai target.

“Kemungkinan untuk terkena semakin kecil daripada yang belum. Jika angka konfirmasi bisa ditekan maka kasus meninggal dunia juga bisa turun,” katanya.

Meski capaian vaksinasi pada anak semakin tinggi, dikatakannya bukan berarti protokol kesehatan semakin kendor.

“Bukan berarti buka masker, tetap patuh pada protokol kesehatan,” ucap dia.

Terkait dengan vaksinasi pada anak juga disampaikan IDAI dalam bentuk rekomendasi seiring digelarnya pembelajaran tatap muka. Rekomendasi itu merujuk dari yang dikeluarkan Pengurus Pusat IDAI.

Syarat agar anak boleh mengikuti sekolah tatap muka untuk anak dengan usia yang sudah diwajibkan mendapat vaksin Covid-19 adalah harus sudah divaksinasi. Guru dan perangkat sekolah lainnya juga harus sudah divaksinasi. (*)

(Simak berita terbaru dari Pontianak)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved