Pola Hidup Sehat
Apa Itu Penyakit Scabies Pada Manusia ? Kenali Gejala Penyakit Scabies dan Penyebabnya
Pasalnya, tungau skabies dapat menyebar dengan cepat melalui kontak fisik yang erat, misalnya dalam keluarga, play group atau penitipan anak.....
Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kudis, juga dikenal dengan skabies (scabies), adalah penyakit kulit menular akibat tungau Sarcoptes scabiei.
Tungau tersebut dapat masuk ke dalam kulit untuk bertahan hidup, bertelur, dan bahkan bisa terus berada dalam kulit hingga dua bulan lamanya.
Infeksi akibat tungau Sarcoptes scabiei dapat menyebabkan kulit terasa sangat gatal sebagai reaksi alergi.
Rasa gatal biasanya akan lebih terasa parah pada malam hari.
Ada dua jenis skabies, yaitu kudis biasa dan Norwegian scabies atau skabies berkrusta (kudis api).
Orang yang terkena kudis umumnya hanya memiliki 15 – 20 tungau di kulitnya.
• Inilah Hewan yang Menyebabkan Penyakit Pes, Apa Itu Penyakit Pes ?
Namun, orang dengan skabies berkrusta bisa memiliki hingga seribu tungau di kulit.
Kudis dapat menyerang semua orang dari berbagai usia, ras, tingkat sosial, dan situasi hidupnya. Bahkan, orang yang sangat menjaga kebersihannya pun bisa terkena kudis.
Pasalnya, tungau skabies dapat menyebar dengan cepat melalui kontak fisik yang erat, misalnya dalam keluarga, play group atau penitipan anak, sekolah, panti jompo, hingga penjara.
Gejala Penyakit Scabies
Gejala scabies yang muncul bisa bervariasi, tergantung apakah kamu sudah pernah terkena tungau sebelumnya atau tidak.
Saat seseorang terkena tungau kudis pertama kali, diperlukan waktu sampai 2-6 minggu sampai gejala timbul.
Jangka waktu tersebut akan lebih pendek pada serangan berikut nya karena sistem kekebalan tubuh lebih cepat bereaksi, yaitu 1-4 hari.
Gejala scabies yang paling umum adalah rasa gatal yang dapat memburuk di malam hari, karena pada saat itulah, tungau kudis menaruh telurnya ke dalam kulit.
Gatal sering dirasakan di sela-sela jari, ketiak, selangkangan, dan daerah lipatan lain.
Selain gatal, ruam dan jejak seperti galian yang tipis dan tidak teratur juga bisa muncul ketika tungau menggali ke dalam kulit.
Ruam akibat kudis juga bisa menjadi luka bila pengidap menggaruk kulitnya.
Hati-hati, luka terbuka bisa menyebabkan impetigo.
• Kanker Usus Dapat Disebabkan Oleh? Waspadai Ciri-ciri Kanker Usus Seperti Ini
Kudis berkrusta juga dikenal sebagai kudis Norwegia, yaitu bentuk kudis serius yang menyebabkan gejala kulit yang parah.
Orang yang terkena scabies berkrusta akan mengalami gejala berupa kerak yang meluas, abu-abu, dan tebal.
Penyebab Skabies
Tungau berkaki delapan yang menyebabkan skabies pada manusia dapat dilihat secara mikroskopis.
Tungau betina membuat galian di bawah kulit dan meninggalkan telur di lokasi tersebut.
Saat telur menetas, larva dari tungau mulai beralih ke lapisan terluar kulit, di mana larva tersebut mengalami maturasi dan menyebar ke area lain dari kulit individu tersebut atau individu lainnya.
Gatal yang timbul pada skabies merupakan reaksi alergi dari tubuh terhadap tungau, telur, dan kotorannya.
Kontak fisik yang dekat dan lebih jarang serta berbagai pakaian atau alas tidur dengan individu yang terinfeksi dapat menyebabkan penularan tungau.
Terdapat jenis tungau yang berbeda-beda yang menginfeksi anjing, kucing, dan manusia.
Manusia dapat mengalami reaksi kulit sementara dari tungau yang umumnya menginfeksi hewan.
Meski demikian tidak dapat mengalami skabies secara langsung dari sumber ini layaknya dari kuman Sarcoptes scabiei yang memang menginfeksi kulit manusia.
• APA Itu Penyakit Jantung Rematik? Ini Gejala Penyakit Jantung Rematik dan Cara Mengobatinya
Pengobatan Kudis
Tak hanya orang yang terinfeksi, pengobatan kudis juga mungkin diperlukan semua orang yang pernah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi atau tinggal bersama dengan penderita.
Hal ini termasuk melakukan hubungan seks dengan orang terinfeksi kudis.
Bahkan, orang yang tidak menandakan adanya tanda dan gejala kudis juga perlu diobati.
Apalagi jika scabies menginfeksi banyak orang di panti jompo, penjara, dan fasilitas umum bersama lainnya.
Hal ini dilakukan sebagai cara untuk mencegah wabah kudis beberapa waktu kemudian.
Biasanya kudis bisa sembuh dan hilang jika Anda rutin menggunakan semua obat yang diresepkan dokter.
Obat-obatan ini perlu dioleskan dari mulai leher hingga ke jari-jari kaki.
Untuk bayi dan anak-anak, dokter mungkin akan meminta orangtua untuk mengoleskan salep ke kepala dan wajahnya.
• KHASIAT Buah Jambu Biji Adalah Sebagai Obat Penyakit? 15 Manfaat Jambu Biji untuk Kesehatan
Biasanya obat-obatan ini perlu dioleskan sebelum Anda tidur.
Dengan begitu, obat memiliki waktu hingga sekitar 8 jam untuk menyerap ke dalam kulit dan mengatasi kudis serta tungau yang bersarang.
Dokter juga akan meminta Anda untuk mengulangi proses ini setiap hari selama satu minggu untuk hasil yang lebih optimal.
Pastikan untuk melakukan pengobatan sesuai petunjuk dokter.
Selain obat-obatan dari dokter, ada perawatan lain yang bisa Anda lakukan di rumah untuk menunjang penyembuhan kondisi kudis yang Anda derita.
Beberapa di antaranya adalah mengompres kulit dan mengoles losion penenang.
Gejala umum yang biasanya menyerang orang-orang yang terkena kudis adalah gatal-gatal.
Terkadang, rasa gatal ini dapat menyiksa dan bahkan mengganggu kegiatan Anda.
Saat hal ini terjadi, Anda tentu tak tahan untuk segera menggaruknya.
Padahal seperti yang telah disebutkan, menggaruk area yang terkena kudis dapat menimbulkan infeksi yang lebih parah.
Untuk mengurangi gatal, sebaiknya kompres kulit menggunakan handuk yang sudah dicelupkan dalam air dingin atau air hangat.
Anda juga bisa mengoleskan lotion calamine pada area yang bermasalah.
Lotion calamine akan membantu meredakan gatal serta perih dan iritasi kulit ringan.
Lotion ini dijual bebas di apotek dan bisa dibeli tanpa resep dokter.
Namun, bila Anda ragu untuk menggunakannya, lebih baik konsultasikan dahulu kepada dokter apakah boleh menggunakan losion ini atau tidak. (*)