TRADISI Rebo Wekasan di Sejumlah Wilayah Indonesia, Umat Islam Sholat dan Doa Tolak Bala

Dalam pelaksanaan acara biasanya diselenggarakan hingga beberapa hari dan puncaknya pada hari Rabu terakhir di bulan Sapar tersebut

Penulis: Madrosid | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/HAMDAN
Kerabat Istana Amantubillah membasuh sejumlah pusaka pada rangkaian event Ritual Robo Robo 2017, Senin (13/11/2017) 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Rebo wekasan adalah setiap rabu terakhir di bulan Sappar.

Di sejumlah wilayah Indonesia, tiap rebo wekasan diselenggarakan ritual atau acara.

Pelaksanannya bisa berbeda-beda di setiap daerahnya.

Namun secara umum, acara dan ritual dilaksanakan bertujuan untuk menolak tolak bala.

Bahkan acara atau ritual pada Rebo Wekasan sudah dijadikan warisan budaya yang terus dilestarikan hingga sekarang.

Rabu Wekasan atau Rabu Pungkasan tahun 2021 ini jatuh pada bulan Sapar 1443 H, tanggal 6 Oktober 2021 dalam penanggalan masehi.

Dalam pelaksanaan acara biasanya diselenggarakan hingga beberapa hari dan puncaknya pada hari Rabu terakhir di bulan Sapar tersebut.

Adapun acara yang diselenggarakan terdiri ritual adat, makan bersama hingga sholat sunnah membacakan doa tolak bala.

30 September 2021 Kamis Wage Dalam Kalender Jawa, Miliki Watak Emosional

Berikut tradisi upacara yang digelar di sejumlah wilayah Indonesia :

1. Robo-robo di Kabupaten Mempawah Kalbar rangkaian acara tolak balak di laut serta penyambutan Raja Mempawah Pangeran Mas Surya Negara masih dilestarikan hingga kini.

2. Sedekah Ketupat, Sidekah Kupat di daerah Dayeuhluhur, Cilacap.

2. Upacara Rebo Pungkasan, Wonokromo, Pleret, Bantul, Yogyakarta.Ngirab, di daerah Cirebonan.

3 Ngirab, di daerah Cirebonan.

4. Safaran di beberapa daerah, seperti membuat bubur khusus bulan Sapar yang diiringi doa tolak balak, tradisi ini banyak digelar oleh masyarakat Jawa, Madura.

Berbagai jenis ragam makanan yang dibuat dalam acara rabu wekasan berdasarkan daerah masing-masing.

Seperti Ketupat, Apem, dan Nasi tumpeng dan bubur cokelat putih (merah putih-red).

Di kalangan muslim juga sebagian melakukan sejumlah ibadah sholat dan doa yang bertujuan untuk tolak balak.

Hukum Melaksanakan Rebo Wekasan

Dikutip dari Tribunnews.com Ustadz Abdul Somad dalam Channel YouTube Nasehat Islam membahas tentang tradisi umat Islam Indonesia di hari Arba Mustakmir atau Rebo Wekasan ini.

“Ziarah kubur di hari Rabu terakhir bulan Safar, boleh tidak? Ziarah kuburnya boleh, bagus saja itu. Lalu berdoa memohon kepada Allah agar kita dihindarkan dari segala musibah, ini juga boleh,” jelas Ustadz Abdul Somad.

Untuk keyakinan Allah menurunkan ribuan musibah di hari Rabu terakhir Safar atau Arba Musta’mir, menurutnya itu tak ada haditsnya ketarangan apapun tentang hal tersebut.

“Itu menurut para ulama tasawuf, mereka dapat itu dari ilham bukan dari hadits Nabi Muhammad. Tapi, kalau mau berdoa meminta dihindarkan dari musibah, silakan saja. mau berdoa sambil bertawasul kepada wali-wali Allah juga boleh,” katanya.

Bertawasul adalah memakai atau menyebutkan nama para wali itu saat berdoa dengan harapan Allah akan mengabulkan doa kita berkat kemuliaan para wali Allah tersebut.

“Misalnya bertawasul dengan Wali Songo. Saat berdoa bilangnya begini: Ya Allah, berkat kemuliaan para wali-Mu ini, aku memohon kepada-Mu, dan seterusnya. Kalau ini boleh,” pungkasnya.

REBO Wekasan Tahun Ini, Rangkaian Acara dan Doa Tolak Balak! Hukum Melaksanakan Rabu Wekasan

Sholat dan Doa Tolak Balak

Sholat sunnah tolak bala Rebo Wekasan biasanya dilaksanakan setelah terbitnya matahari.

Konon melaksanakan salat tolak bala di rabu wekasan menjauhkan semua bala yang akan datang kepada diri sendiri, keluarga.

Pelaksanaan sholat sunnah tolak balak atau Lidaf'ul Bala' diambil pada pagi hari Rabu terakhir bulan Sappar dilakukan paling sedikti 2 rakaat atau 4 rakaat dengan 2 kali salam.

Niatnya :

Usholli sunnatal lidaf'il balaai rokatainii lillaahi ta'ala

Artinya, "Saya sholat sunnah untuk tolak ba dua rakaat karena Allah Ta'ala."

Setiap rakaat ba’da fatihah membaca :

- Surat al-Kaustar 17 kali,

- Surat al-Ikhlash 5 kali,

- Surat al-Falaq dan an-Nas masing-masing 1 kali

Sebelum melaksanakan sholat membaca istighfar :

Saya memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung. Saya mengakui bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Tuhan yang hidup terus dan berdiri dengan sendiri-Nya.

Saya mohon taubat selaku seorang hamba yang banyak berbuat dosa, yang tidak mempunyai daya upaya apa-apa untuk berbuat mudharat atau manfaat untuk mati atau hidup maupun bangkit nanti.

Do’a Rebo Wekasan

Doa :

اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.

Allahummadfa’ ‘annal ghalaa’a wal wabaa’a wal fahsyaa’a wal munkara was suyuufal mukhtalifata wasy syadaa’ida wal mihana maadhahara minhaa wa maabaathana. Mim balaadinaa indonesia khaasshataw wa saairil buldaanil muslimiina ‘aammatan yaa rabbal 'alamiin. Rabbana aatina fiddunyaa khasanah wafil aakhirati khasanah waqinaa 'adzabannaar.

Artinya: Ya Allah, hindarkanlah dari kami kekurangan pangan, cobaan hidup, penyakit-penyakit, wabah, perbuatan-perbuatan keji dan munkar, ancaman-ancaman yang beraneka ragam, paceklik-paceklik dan segala ujian, yang lahir maupun batin dari negeri kami Indonesia ini pada khususnya dan dari seluruh negeri kaum muslimin pada umumnya, Yaa Allah Tuhan Sekalian alam. Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka".

Doa :

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ، وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شَرِّ هَذَا الزَّمَانِ وَأَهْلِهِ، وَأَسْأَلُكَ بِجَلَالِكَ وَجَلَالِ وَجْهِكَ وَكَمَالِ جَلَالِ قُدْسِكَ أَنْ تُجِيْرَنِي وَوَالِدَيَّ وَأَوْلَادِي وَأَهْلِي وَأَحْبَابِي وَمَا تُحِيْطُهُ شَفَقَةُ قَلْبِي مِنْ شَرِّ هَذِهِ السَّنَةِ، وَقِنِي شَرَّ مَا قَضَيْتَ فِيْهَا، وَاصْرِفْ عَنِّي شَرَّ شَهْرِ صَفَرَ، يَا كَرِيْمَ النَّظَرِ، وَاخْتِم لِي فِي هَذَا الشَّهْرِ وَالدَّهْرِ بِالسَّلَامَةِ وَالْعَافِيَةِ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَأَوْلَادِي وَلِأَهْلِي وَمَا تَحُوْطُهُ شَفَقَةُ قَلْبِي وَجِمْيعِ الْمُسْلِمِيْن. وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Artinya: “Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga Allah selalu memberi rahmat kepada Tuan kami, Muhammad SAW dan keluarganya serta sahabatnya semuanya. Aku berlindung dari keburukan zaman ini dan orang-orang yang memiliki keburukan itu, dan aku memohon dengan wasilah keagungan-Mu dan keagungan keridhaan-Mu serta keagungan kesucian-Mu, supaya Engkau melindungiku, kedua orang tuaku, keluargaku, orang-orang yang aku cintai dan sesuatu yang diliputi kasih sayangku, dari keburukan tahun ini, dan cegahlah aku dari keburukan yang telah Engkau tetapkan di dalamnya. Palingkanlah dariku keburukan di bulan Safar, wahai Dzat Yang Memiliki Pandangan Yang Mulia. Akhirilah aku di bulan ini, di waktu ini dengan keselamatan dan sejahtera bagi kedua orang tuaku, anak-anakku, keluargaku, dan sesuatu yang diliputi kasih sayangku seluruhnya. Semoga Allah selalu memberi rahmat dan keselamatan kepada tuan kami Muhammad SAW, dan keluarganya serta sahabatnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved