Populer 24 Jam

POPULER Kisah Putri Ahmad Yani, Lawan Indonesia di 8 Besar Sudirman Cup dan Polemik Baru Demokrat

Jenderal Ahmad Yani dibunuh pada peristiwa 1 Oktober 1965 yang hingga kini masih menyisahkan kepedihan.

Editor: Marlen Sitinjak
IST
Populer 24 Jam - Kisah Putri mendiang Jenderal Ahmad Yani, Polemik Baru Demokrat dan Lawan Indonesia di babak perempat final Sudirman Cup 2021. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Berikut berita terpopuler sepanjang, Rabu 29 September 2021.

Pada posisi teratas ditempati informasi seputar G30S. Ada kisah Amelia Yani, putri dari Jenderal Ahmad Yani.

Jenderal Ahmad Yani dibunuh pada peristiwa 1 Oktober 1965 yang hingga kini masih menyisahkan kepedihan.

Di posisi kedua ada Yusril Ihza Mahendra yang nimbrung dalam polemik Partai Demokrat.

Yusril diketahui menjadi kuasa hukum kubu Moeldoko untuk menggugat AD/ART Partai Demokrat ke Mahkamah Agung.

Sontak, keputusan Yusril membantu kubu Moeldoko untuk melawan kubu Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi sorotan publik.

Hal ini pun mendapat respon dari pengamat politik UIN Syarief Hidayatullah, Adi Prayitno.

Populer berikutnya adalah perjuangan tim badminton Indonesia pada Piala Sudirman 2021 di Finlandia.

Indonesia melaju ke perempat final dengan status juara Grup C. Lalu siapa lawan Indonesia di perempat final?

Potret Peninggalan Rumah Jenderal Ahmad Yani Saat Peristiwa G30S/PKI yang Menjadi Museum

Berikut berita populer sepanjang Rabu 29 September 2021:

Kisah Putri Jenderal Ahmad Yani

Peristiwa penculikan pada G30S/PKI ini dilakukan karena tudingan akan melakukan makar kepada Presiden Pertama Indonesia, Seokarno.

Jenazah para perwira yang gugur ini kemudiang dibuang ke dalam sumur yang disebut sebagai Lubang Buaya.

Salah satu perwira TNI yang gugur dalam peristiwa ini adalah Jenderal Ahmad Yani.

Jenderal Ahmad Yani terbunuh pada 1 Oktober 1965 dini hari di rumahnya yang berada pada Kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Lalu melansir dari Tribun Makassar via Kompas.com melalui wawancara khusus wartawan Widianti Kamil, putri Jenderal Ahmad Yani, Amelia Yani pun menceritakan tentang kehidupannya.

Demi menyembuhkan trauma peristiwa G30S/PKI, Amelia Yani bahkan memilih untuk hijrah ke pedesaan yang berada di wilayah Sleman, DIY.

Kepindahan putri Jenderal Ahmad Yani tersebut terjadi pada 1998.

"Tapi, kemudian, saya pindah ke desa, saya pindah ke sebuah dusun, dusun Bawuk namanya (Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, 1988). Enggak ada listrik," kata Amelia Yani.

Amelia Yani menetap di desa tersebut selama kurang lebih 20 tahun.

Bagi Amelia Yani, tinggal di desa berhasil melunturkan segala dendam, amarah, kebencian, dan penyakit hati lainnya yang selama ini dia rasakan.

"Tinggal di desa itulah yang menyembuhkan saya dari semua rasa dendam, rasa amarah, rasa benci, kecewa, iri hati, dengki. Itu hilang. Di desa, itu hilang," tuturnya.

"Lebih dari 20 tahun saya di sana. Jadi hampir seperempat abad, saya ada di desa. Ketika itu saya menyekolahkan (mulai SMA) Dimas (anak tunggal) ke Australia," imbuhnya. Selengkapnya>>>>

PDRI Dukung Sosok Perempuan Jadi Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Kalbar

Polemik Baru Partai Demokrat

Kini Yusril Ihza Mahendra ikut serta dalam polemik Partai Demokrat.

Yusril diketahui menjadi kuasa hukum kubu Moeldoko untuk menggugat AD/ART Partai Demokrat ke Mahkamah Agung.

Sontak, keputusan Yusril membantu kubu Moeldoko untuk melawan kubu Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi sorotan publik.

Hal ini pun mendapat respon dari pengamat politik UIN Syarief Hidayatullah, Adi Prayitno.

Adi merasa heran dan menilai keputusan Yusril bisa memunculkan conflict of interest.

"Poin saya pada sosok Yusril-nya, apapun judulnya dia advokat atau lawyer, posisinya di Partai Bulan Bintang (PBB) tentu akan memunculkan conflict of interest," kata Adi, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV, Senin 27 September 2021.

"Ada apa begitu Yusril sebagai pengacara yang cukup terkenal ikut campur dalam persoalan dualisme partai," tambah Adi.

Di sisi lain, Adi juga menyoroti soal bahayanya menggugat AD/ART partai.

Sebab, menurutnya persoalan AD/ART merupakan persoalan internal partai.

"Tentu jadi berbahaya karena persoalan AD/ART itu persoalan dapur partai orang."

"Bisa mancing banyak orang nanti menggugat AD/ART partai-partai lainnya, ini yang bahaya," ungkap Adi.

Adi pun menilai, Yusril perlu berhati-hati dalam menanggapi persoalan ini.

"Dalam konteks ini Yusril harus hati-hati betul mengungkapkan argumen-argumen hukumnya."

"Dalam kapasitas dan konteks apa AD/ART yang merupakan internal Partai Demokrat harus direcoki."

"Ini yang menjadi gaduh karena Yusril ini bukan pengacara kemarin sore, tapi cukup berpengalaman dalam banyak hal memenangkan pertarungan," jelas Adi. Selengkapnya>>>>

Jadwal Jam Tayang Sudirman Cup 2021 Kamis 30 September 2021, Kapan Jadwal Indonesia di 8 Besar ?

Siapa Lawan Indonesia?

Tim badminton Indonesia mengunci juara Grup C Piala Sudirman 2021, setelah menang 3-2 menghadapi Denmark.

Status juara grup menghantarkan Indonesia ke babak perempat final menghadapi satu di antara runner up Grup A, B atau D.

Sedangkan Denmark yang menghuni posisi dua harus menghadapi satu di antara juara Grup A, B atau D.

Menilik klasemen sementara, saat ini runner up Grup A ditempati Thailand, Korea Selatan di grup B dan Malaysia menempati posisi dua Grup D.

Sedangkan penguasa Grup A adalah China, Grup B China Taipei dan pemuncak klasemen sementara Grup D adalah Jepang.

Uniknya baik Thailand, Korea Selatan dan Malaysia menghadapi juara sementara grup masing-masing di penyisihan terakhir.

Dari komposisi ini, Indonesia berpeluang besar menghadapi Thailand, Korea Selatan atau Malaysia di babak delapan besar. Selengkapnya>>>>

[Update Berita Terpopuler 24 Jam]

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved