Populer 24 Jam
POPULER Kisah Putri Ahmad Yani, Lawan Indonesia di 8 Besar Sudirman Cup dan Polemik Baru Demokrat
Jenderal Ahmad Yani dibunuh pada peristiwa 1 Oktober 1965 yang hingga kini masih menyisahkan kepedihan.
Lalu melansir dari Tribun Makassar via Kompas.com melalui wawancara khusus wartawan Widianti Kamil, putri Jenderal Ahmad Yani, Amelia Yani pun menceritakan tentang kehidupannya.
Demi menyembuhkan trauma peristiwa G30S/PKI, Amelia Yani bahkan memilih untuk hijrah ke pedesaan yang berada di wilayah Sleman, DIY.
Kepindahan putri Jenderal Ahmad Yani tersebut terjadi pada 1998.
"Tapi, kemudian, saya pindah ke desa, saya pindah ke sebuah dusun, dusun Bawuk namanya (Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, 1988). Enggak ada listrik," kata Amelia Yani.
Amelia Yani menetap di desa tersebut selama kurang lebih 20 tahun.
Bagi Amelia Yani, tinggal di desa berhasil melunturkan segala dendam, amarah, kebencian, dan penyakit hati lainnya yang selama ini dia rasakan.
"Tinggal di desa itulah yang menyembuhkan saya dari semua rasa dendam, rasa amarah, rasa benci, kecewa, iri hati, dengki. Itu hilang. Di desa, itu hilang," tuturnya.
"Lebih dari 20 tahun saya di sana. Jadi hampir seperempat abad, saya ada di desa. Ketika itu saya menyekolahkan (mulai SMA) Dimas (anak tunggal) ke Australia," imbuhnya. Selengkapnya>>>>
• PDRI Dukung Sosok Perempuan Jadi Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Kalbar
Polemik Baru Partai Demokrat
Kini Yusril Ihza Mahendra ikut serta dalam polemik Partai Demokrat.
Yusril diketahui menjadi kuasa hukum kubu Moeldoko untuk menggugat AD/ART Partai Demokrat ke Mahkamah Agung.
Sontak, keputusan Yusril membantu kubu Moeldoko untuk melawan kubu Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi sorotan publik.
Hal ini pun mendapat respon dari pengamat politik UIN Syarief Hidayatullah, Adi Prayitno.
Adi merasa heran dan menilai keputusan Yusril bisa memunculkan conflict of interest.
"Poin saya pada sosok Yusril-nya, apapun judulnya dia advokat atau lawyer, posisinya di Partai Bulan Bintang (PBB) tentu akan memunculkan conflict of interest," kata Adi, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV, Senin 27 September 2021.