Pola Hidup Sehat
BENARKAH Antibodi Vaksin Sinovac Turun 6 Bulan Pasca Disuntik? WHO Beberkan Kebenarannya
Sebagian masyarakat khawatir perihal antibodi vaksin Sinovac, terutama rumor yang menyebutkan efektivitasnya menurun 6 bulan pasca vaksinasi.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sebagian masyarakat khawatir perihal antibodi vaksin Sinovac, terutama rumor yang menyebutkan efektivitasnya menurun 6 bulan pasca vaksinasi.
Warganet risau jika mereka tak lagi terlindungi secara optimal dari risiko penyebaran Covid-19.
Apalagi informasi di media sosial itu menyebarkan hasil penelitian pada vaksin tersebut yang dilakukan di China.
Penelitian di China tersebut melibatkan 540 orang partisipan berusia 18 hingga 59 tahun.
Para partisipan menerima dosis vaksin Sinovac ketiga setelah 6 sampai 8 bulan pasca dosis kedua dan menunjukkan hasil yang jauh lebih memuaskan.
Dalam penelitian itu juga kadar antibodi diukur ulang setelah 28 hari pemberian dosis ketiga.
• APAKAH Habis Vaksin Boleh Minum Es dan Makanan yang Tidak Boleh Dimakan Setelah Vaksin Covid ?
Kadar antibodi yang ditemukan meningkat hingga lebih dari tiga kali lipat dibandingkan sebelumnya.
Kabar tersebut kemudian memicu anggapan agar masyarakat perlu mendapatkan vaksin dosis ketiga sebagai booster untuk menangkal infeksi virus.
Ditambah lagi fakta bahwa Sinovac merupakan merk vaksin yang paling banyak disuntikkan di Indonesia.
Vaksin produksi perusahaan Tiongkok ini juga yang pertama tersedia di Indonesia dan dipakai di berbagai program vaksinasi pemerintah.
Penjelasan Kemenkes
Dikutip dari Live Instagram CNBC Indonesia, dr Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, Juru Bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes, mengatakan bahwa antibodi yang terbentuk dari seluruh merek vaksin COVID-19 bisa menurun.
"Jadi bukan hanya Sinovac ya, kalau kita lihat Pfizer, Moderna, Johnson and Johsnson, dan juga Novovax itu semua akan turun dari hasil studi yang mereka lakukan. Tapi ingat, WHO sudah menjamin walaupun turun dalam enam bulan, vaksin masih cukup efektif melawan COVID-19" kata dr Nadia.
Penurunan efikasi vaksin sendiri menurutnya dapat terjadi karena adanya varian baru dari COVID-19.
• HINDARI 8 MAKANAN Penyebab Kolesterol, Ini Buah Penurun Kolesterol Ampuh Turunkan Kolesterol
Dua dosis sudah cukup untuk tangkal virus corona
Ketua Tim Uji Klinis Nasional Vaksin Covid-19 Kusnandi Rusmil membenarkan bahwa antibodi dalam tubuh yang dihasilkan vaksin Covid-19 Sinovac menurun setelah 6 bulan menerima vaksin dosis kedua.
Dikutip Kompas.com, Kusnandi menyebutkan bahwa setiap orang yang sudah melakukan vaksin Covid-19 Sinovac dua dosis sudah memiliki antibodi yang tinggi untuk melawan virus corona.
"Tapi setiap orang yang sudah divaksin akan membentuk antibodi yang tinggi bila kontak dengan virus Covid," katanya.
Senada dengan Kusnadi, Spesialis penyakit dalam, RA Adaninggar,dr,SpPD, mengatakan bahwa penurunan antibodi sebagai sesuatu yang normal.
"Kadarnya pasti akan turun tentunya, selama beberapa saat sesuai sistem imun masing-masing," terangnya.
Sel memori bantu tubuh mengingat virus corona
Menurutnya, penurunan jumlah antibodi ini tidak perlu dikhawatirkan selama tidak ada infeksi virus atau belum divaksin ulang.
Toh kekebalan tubuh tetap bisa terjaga karena adanya yang namanya sel memori di dalam tubuh manusia.
Vaksin Sinovac, kata Dokter Ning, bisa menginduksi terbentuknya sel T alias sel memori yang akan memicu pembentukan antibodi dalam kadar yang tinggi jika terinfeksi Covid-19 lagi.
Sel ini, tambahnya, bisa mengingat bentuk dari virus tersebut sehingga ketika terinfeksi akan cepat memicu tubuh untuk membentuk antibodi.
Jumlah antibodi yang terbentuk bahkan bisa jauh lebih tinggi hingga tiga kali lipatnya.
Karena alasan ini pula, ia menilai vaksin dosis ketiga untuk masyarakat non tenaga kesehatan belum dibutuhkan.
Berbeda dengan masyarakat umum, para nakes membutuhkan booster ketiga untuk mempertahankan antibodi lantaran paparan virus yang amat tinggi.
• KANKER Serviks Disebabkan Oleh? Hindari 3 Makanan Pemicu Kanker Serviks & Ini Cara Pengobatannya
Mereka adalah garda depan penanganan pandemi.
"Sebaiknya masyarakat bersama pemerintah lebih fokus mempercepat laju program vaksinasi ke seluruh lapisan masyarakat sebelum melakukan booster dosis ketiga," ujarnya.
Dosis vaksin yang tersedia saat ini sebaiknya diberikan kepada orang-orang yang belum pernah mendapatkan vaksinasi.
Perluasan cakupan vaksin di berbagai wilayah di Indonesia ini dipercaya dapat mempercepat capaian herd immunity sehingga infeksi virus bisa diminimalisir.
Risiko paparan virusnya masih bisa dikontrol dengan disiplin mengenakan masker dan menerapkan protokol kesehatan.
Apalagi belum ada studi yang menyebutkan efektivitas vaksin Sinovac setelah 6 hingga 8 bulan pasca penerimaan dosis kedua.
Selain itu, batas antibodi yang mampu memberikan perlindungan dari Covid-19 bergejala parah belum diketahui.
Sehingga masih terlalu dini untuk memutuskan apakah penurunan tersebut berarti terdapat penurunan efektivitas.
Yang Perlu Dikonsumsi Sebelum dan Sesudah Vaksin COVID-19
Vaksinasi merupakan upaya untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap infeksi.
Vaksinasi dilakukan dengan dosis tertentu dan diberikan dengan dosis tertentu pula.
Setelah vaksinasi dapat terjadi efek vaksin akibat sistem imun yang bekerja setelah vaksin diberikan.
Efek yang terjadi pascavaksin akan menghilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.
Efek samping ringan yang dapat muncul seperti demam, nyeri pada lokasi penyuntikan, pegal-pegal, mengantuk, dan sebagainya.
• PENYEBAB Kanker Serviks, Ini Virus Penyebab Kanker Serviks dan Jenis Vaksin Cegah Kanker Serviks
Sedangkan efek yang termasuk berat seperti bengkak pada lokasi penyuntikan, sesak napas, dan sebagainya.
"Setelah vaksinasi, tidak ada pelarangan dalam aktivitas yang dilakukan atau makanan serta minuman yang dikonsumsi. Sehingga apabila ingin mengonsumsi air dingin diperbolehkan, " ujar dr. Riska Larasati dikutip dari alodokter.com.
Namun perlu diingat sebaiknya setelah vaksin beristirahat serta mengonsumsi makanan bergizi supaya tubuh tetap sehat dan bugar.
Pada dasarnya tidak ada pola makan khusus yang perlu dilakukan jika kamu hendak mendapatkan dosis pertama vaksin COVID-19.
Namun, Center for Disease Control and Prevention (CDC) menyarankan untuk mengonsumsi makanan tertentu dan yang paling penting menghindari alkohol sebisa mungkin.
Berikut adalah beberapa makanan yang disarankan untuk lebih banyak dikonsumsi menjelang dan sesudah mendapatkan vaksin COVID-19:
- Konsumsi Makanan Gizi Seimbang dan Hindari Junkfood
Sebetulnya tidak ada penelitian yang cukup untuk mendukung bahwa makanan tertentu membuat vaksin COVID-19 jadi lebih efektif.
Namun secara umum, makan makanan bergizi tinggi dan mengonsumsi vitamin C memang membantu sistem kekebalan tubuh.
Selain itu, tidak ada bukti kuat bahwa mengonsumsi suplemen apa pun dapat membuat COVID-19 vaksin bekerja lebih baik.
Vaksin COVID semuanya telah diuji pada orang yang makan makanan biasa mereka, jadi para ahli tahu mereka efektif tanpa persiapan nutrisi khusus.
• PREDNISONE Obat Apa? Dapat Sembuhkan Banyak Penyakit, Ini Efek Samping Inflason Prednisone
Kamu pun harus waspada terhadap suplemen atau produk apa pun yang mengklaim dapat meningkatkan respons vaksin.
Namun, makan sebagian besar makanan utuh seperti buah-buahan dan sayuran dan lebih sedikit makanan olahan atau junk food akan membantu sistem kekebalan tubuh bekerja lebih baik secara umum karena peradangan dalam tubuh lebih sedikit.
Diet sehat yang dipertahankan dalam jangka panjang juga dapat meningkatkan daya tanggap kekebalan dan membantu kita melawan infeksi dengan lebih baik dan mungkin meningkatkan tanggapan kekebalan terhadap vaksinasi.
Namun, jika kamu baru konsumsi makan makanan sehat pada pagi hari sebelum vaksin, masih diragukan dampaknya terhadap efektivitas vaksin.
- Minum Banyak Cairan
Dokter setuju bahwa tetap cukup terhidrasi sebelum dan sesudah mendapatkan vaksin COVID-19 sangat penting.
Jika seseorang cukup cairan, baik dari minum air putih atau makanan tinggi kadar air, tubuh akan berada dalam performa yang paling baik.
Jadi, sebelum dan sesudah mendapatkan vaksin, disarankan untuk minum banyak cairan.
Konsumsi juga makanan seperti buah-buahan, sayuran, dan sup berbasis kaldu untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
CDC juga merekomendasikan minum cairan setelah vaksin, terutama jika kamu mengalami demam.
Hal yang Perlu Dihindari Selama Vaksin COVID-19
Selain makanan di atas, ada juga beberapa saran selama vaksin COVID-19, antara lain:
- Jangan Vaksin dengan Perut Kosong
Tidak perlu berpuasa malam sebelum vaksin, sebab ini bisa membuat kamu pusing dan lebih mungkin pingsan jika kamu mengalami reaksi setelah vaksin.
Sebelum datang ke lokasi vaksin, pastikan sudah sarapan seperti yogurt dan buah, telur dan buah atau sarapan sehat lainnya.
- Alkohol
Saat ini memang tidak ada bukti bahwa minum alkohol akan membuat vaksinasi COVID-19 kurang efektif.
Juga tidak ada bukti bahwa vaksin COVID-19 tidak aman bagi individu yang mengonsumsi alkohol.
Namun, CDC dan dokter menyarankan untuk menghindari alkohol sehari sebelum dan sesudah mendapatkan vaksin karena alkohol menekan sistem kekebalan tubuh dan dapat membuat dehidrasi.
- Jangan Begadang atau Tidur Terlalu Larut Saat Hendak Vaksin COVID-19
Sebelum vaksin, pastikan kamu mendapatkan tidur malam yang nyenyak.
Tidur malam yang cukup sebelum vaksinasi sangat penting dan mungkin lebih penting daripada apa pun yang dikonsumsi pagi itu.
Sebab tidur malam yang buruk dapat mengurangi fungsi kekebalan sebanyak 70 persen.
Tubuh menggunakan tidur untuk membangun kembali pertahanannya, dan kurang tidur bisa menekan sistem kekebalan tubuh. (*)
Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Antibodi Vaksin Sinovac Akan Turun Setelah 6 Bulan, Benarkah?”