Kronologi Prajurit TNI Asal Kalbar Gugur di Papua, Ditembak dan Diserang OTK dari Arah Selatan Pos

Almarhum Ida Bagus Putu gugur akibat luka tembak ketika mendapatkan serangan dari OTK dari arah selatan Pos sekitar pukul 06.30 WIT.

Penulis: Hadi Sudirmansyah | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Foto Pratu Ida Bagus Putu semasa hidup. Pratu Ida Bagus Putu gugur saat diserang orang tak dikenal (OTK) dalam menjalankan tugas di Papua pada Selasa 21 September 2021 pagi. 

"Iya, benar. Beliau warga asal Sintang. Tim kami sedang mempersiapkan proses pemakaman. Rencana jenazah akan dibawa ke kampung halaman," kata Dandim.

Jenazah Serda Amborsius, rencananya akan dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan Kusumalaya, Kecamatan Ketungau Tengah.

"Beliau gugur karena serangan lawan saat menjalankan tugas," kata Dandim.

Dandim menyampaikan duka cita mendalam atas gugurnya prajurit TNI yang bertugas di Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat.

"Kita berduka dan berbelasungkawa atas gugurnya seorang putra terbaik yang kita miliki dari Kalbar khususnya Sintang. Ini merupakan risiko dari warga yang menjadi prajurit TNI," katanya.

Duka Sahabat

Duka mendalam juga dirasakan Prada Paskalis Seven saat mendengar kabar teman seperjuangannya Serda Amborsius Apri Yudiman gugur dalam tugas di Papua Barat.

Semula, Prada Paskalis tak percaya dengan informasi yang masuk ke ponselnya pada Kamis pagi, sekitar pukul 06.00 WIB.

Dia baru percaya, sahabatnya gugur setelah mendengar langsung dari Komandan Kodim 1205/Stg, Letkol Inf Eko Bintara Saktiawan.

"Saya masih tidak percaya awalnya, sampai komandan kasih tahu. Dapat informasi terkejut, terus lihat foto dia juga, lalu saya cari informasi. Ternyata benar, kami dulu satu asrama," kenang Paskalis.

Serda Ambrosius merupakan sahabat Paskalis. Keduanya sama-sama lulusan SMPN 1 dan SMAN 1 Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang. Keduanya tinggal bersama di asrama.

Setelah lulus, dua sahabat ini juga bersama-sama mendaftar untuk ikut seleksi menjadi prajurit TNI.

Keduanya pun dinyatakan lulus pada tahun 2017 silam.

"Saya sama dia satu kelas sejak SMP sampai SMA. Kemudian tinggal juga satu asrama. Selama pendidikan dia bintara, saya tamtama, kita di cabang ketemu, dia sebagai Danru dan saya anggotanya," kata Paskalis.

Paskalis mengenal sosok Serda Ambrosius sebagai orang mandiri dan peduli.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved