Pola Hidup Sehat
DERETAN PENYAKIT yang Dapat Diturunkan pada Keturunannya, Penyakit yang Diwariskan Orangtua ke Anak
Orang yang tampaknya sehat bisa saja memiliki penyakit keturunan atau berisiko menurunkan kelainan genetik pada keturunannya.
Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
Kanker kulit melanoma dikategorikan sebagai penyakit genetik autosomal dominan.
Hal ini berarti, hanya ada satu salinan gen yang bermutasi.
Salinan gen yang telah bermutasi dibawa dari orang tua penderita penyakit menurun.
Anak dengan orang tua pengidap penyakit menurun autosomal dominan seperti kanker kulit melanoma berisiko 50% mewarisi penyakit tersebut.
5. Asma
Salah satu penyakit yang dapat diturunkan pada keturunan adalah asma.
Asma termasuk penyakit genetik karena kelainan gen diturunkan dari orang tua ke anak.
Namun, pola keturunannya tidak sederhana dengan mengurutkan kromosom maupun gen dari orang tua.
Riset yang terbit pada jurnal American Thoracic Society menemukan, penyakit asma dianggap penyakit menurun karena keluarga sedarah berbagi gen yang telah diturunkan.
Selain itu, asma dianggap sebagai penyakit genetik karena adanya gabungan dari variasi gen dari ayah dan ibu.
Menurut riset yang terbit pada jurnal British Medical Journal, asma yang berkaitan dengan penyakit yang dapat diturunkan pada keturunan adalah asma yang disebabkan alergi (asma atopik).
Penelitian ini menemukan, gen yang berkaitan dengan asma atopik diturunkan secara autosomal dominan, yaitu adanya satu salinan genetik yang mengalami mutasi.
Namun, riset menemukan, mutasi gen ini hanya diturunkan melalui garis matriarkal (sisi perempuan).
• BUAH yang Berfungsi untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi dan Dapat Menyembuhkan Batuk
6. Diabetes melitus
Penelitian WHO menemukan risiko diabetes tipe 2 sebagai penyakit yang diturunkan pada keturunan keluarga tingkat pertama (keluarga inti).
Artinya, anak dan saudara kandungnya yang lahir dari orang tua pengidap diabetes berisiko 3x lebih besar memiliki diabetes juga, ketimbang jika riwayat tersebut diidap oleh kakek-nenek atau paman dan bibinya.
Jika salah satu anak kembar identik mengalami diabetes tipe 2, risiko diabetes tipe 2 pada kembarannya pun bisa mencapai 60% hingga 90 persen.
Sementara itu, diabetes yang terjadi sebelum usia 25 tahun terjadi akibat adanya mutasi genetik pada gen yang mengatur enzim penghasil hormon insulin.
Dampaknya, pankreas tidak mampu menghasilkan hormon insulin secara normal sehingga gula darah jadi naik tidak terkontrol. (*)