Pola Hidup Sehat

Bell Palsy Adalah Penyakit ? Gejalanya Serupa dengan Stroke, Bisa Pulih Setelah 6 Bulan

Penderita Bell’s palsy akan mengalami peradangan pada saraf wajah, sehingga otot wajah menjadi lemah dan bentuk wajah menjadi berbeda.

Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ INSTAGRAM
Penyakit Bell Palsy. 

Penderita yang mengalami gejala ringan biasanya tidak membutuhkan pengobatan.

Namun penderita dengan gejala lebih parah membutuhkan penanganan guna mempercepat proses kesembuhan dan mencegah komplikasi jangka panjang.

Penanganan Bell’s Palsy biasanya dilakukan adalah pemberian obat berupa:

  • Obat kortikosteroid

Obat kortikosteroid ini dapat meredakan peradangan saraf wajah.

Kortikosteroid akan lebih efektif diberikan jika gejala Bell’s palsy baru terjadi selama beberapa hari. Contoh obat kortikosteroid adalah methylprednisolone.

  • Obat antivirus

Obat antivirus ini diberikan untuk mengatasi infeksi virus yang juga terjadi. Contoh obat antivirus antara lain atau valacyclovir.

  • Obat pereda nyeri

Untuk meredakan nyeri, dokter dapat memberi obat-obatan, seperti paracetamol atau ibuprofen.

Penderita Bell’s palsy ringan umumnya membutuhkan waktu pemulihan antara 2 minggu sampai 6 bulan.

Namun pada beberapa kasus, proses penyembuhan bisa memakan waktu yang lebih lama.

Untuk mempercepat kembalinya fungsi saraf dan otot wajah, ada beberapa perawatan lain yang dapat dilakukan, misalnya fisioterapi.

Selain itu, dokter juga dapat memberikan suntik botox bila penderita yang mengalami ketegangan pada salah satu otot wajah.

KENALI Gejala Penyakit Pneunomonia, Peradangan Paru-paru Ditandai Batuk Berdahak dan Demam

Botox akan disuntikkan langsung pada otot yang tegang tersebut.

Bagi penderita Bell’s palsy yang tidak bisa menutup kelopak mata atau terdapat gangguan pada kelenjar air mata, diperlukan perawatan tambahan guna mencegah mata kering.

Perawatan tersebut dilakukan dengan cara meneteskan obat tetes mata pada siang hari, mengoleskan salep mata pada malam hari, menggunakan pelindung mata atau kacamata, serta menutup kelopak mata dengan perekat saat tidur. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved