Edi Rusdi Kamtono Paparkan Cara Mengurai Kemacetan di Jembatan Kapuas 1 Kota Pontianak
Sebenarnya kita sudah punya master plan Kota Pontianak, Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pontianak yang direncanakan selama 30 tahun 2013 hingga 2033
Penulis: Imam Maksum | Editor: Try Juliansyah
Pengaturan secara elektronik dengan traffic light karena ada persimpangan dan pengaturan secara manual dengan menempatkan petugas. Baik dinas perhubungan maupun kepolisian yang bisa mengatur supaya arus tetap mengalir.
Untuk jangka menengah kita sudah upayakan untuk membangun duplikasi Jembatan Kapuas 1. Karena kapasitas yang kecil mesti kita tambah, jalannya akan kita lebarkan dengan penataan dua jalur.
Terus traffic management akan kita tata ulang. Ini merupakan solusi jangka menengah yang saya yakini sangat layak karena telah dikaji amdalnya dan amdal lalu lintasnya.
Seperti jembatan duplikasi Landak, itu kan sudah tidak terjadi lagi kemacetan. Setidaknya 10-20 tahun ke depan, itu bisa menjawab masalah transportasi. Sambil nanti adanya pembangunan Jembatan Kapuas 3 di Nipah Kuning, dan ada Duplikasi Jembatan Kapuas 2 di Kubu Raya termasuk pembangunan auto ringroad.
Kalau ini sudah selesai terbangun insya Allah tidak akan terjadi kemacetan-kemacetan yang parah di tengah kota. Karena sudah dibagi alur. Kalau sementara ini kan pelabuhan ada di Jalan Pak Kasih sementara pergudangan ada di Jalan Ahmad Yani II, termasuk angkutan yang ada di kabupaten,
Alhamdulillah di Mempawah dibangun pelabuhan laut, ini juga akan mengurangi kapasitas yang ada di pelabuhan Kota Pontianak. Dengan adanya jembatan Kapuas 3 angkutan berat tidak lagi lewat pusat kota.
Kendaraan bisa terbagi, dan juga nanti pembangunan jembatan Bardan Nadi-Siantan untuk jangka menengah. Semakin banyak akses menuju ke Pontianak Utara tentu lalu lintas transportasi akan terurai. Harapan kita akan terjadi kelancaran.
Termasuk juga kita akan mengendalikan pusat-pusat kegiatan. Mobilitas masyarakat baik pergi dan pulang. Sebagai contoh Jalan Ahmad Yani yang menjadi akses masyarakat hanya lewat.
Jadi ada masyarakat Kubu Raya yang bekerja di Kota Pontianak melewati Jalan Ahmad Yani kemudian 40 persen memang ada bekerja di sekitar Jalan Ahmad Yani.
Teori transportasi menjadi dasar kita melakukan upaya perencanaan secara komprehensif yang berkelanjutan yang bisa menjawab permasalahan kota.
Tribun Pontianak : Dalam upaya jangka menengah sudah ada rencana duplikasi. Sejauh mana perkembangannya. Kemudian dimana posisi Pemerintah Kota dalam pembangunan Duplikasi Jembatan Kapuas 1.
Edi : Jadi karena ini Jalan Nasional kita berharap anggarannya dari APBN karena Kemeterian PUPR yang lebih paham dan profesional dalam konstruksi rumit.
Kewajiban pemerintah kota membebaskan lahan. Jadi sekarang lahan ini sudah kita bebaskan. Sudah kita proses pembayarannya. Artinya tidak ada masalah lagi untuk masalah lahannya. Kemudian detail design nya juga sudah jadi. yang dibuat oleh konsultan dan sekarang dalam kajian keselamatan jembatan di Kementerian.
Setelah saya membawa berkas bukti lahan yang sudah dibebaskan, Pemerintah pusat sudah akan menganggarkan di Tahun 2022. Harapan kita ini tidak meleset dan harapan kita ini segera dilelang dan dibangun.
Bahkan Pemerintah Kota menawarkan juga, untuk membantu percepatannya untuk jalan akses dari simpang garuda sampai jembatannya sampai turunannya bisa kita biayai menggunakan APBD Kota Pontianak.