Pola Hidup Sehat

CIRI Kolesterol Tinggi Pada Wanita, Obat Kolesterol Paling Ampuh dan Pantangan Kolesterol

Kadar kolesterol tinggi yang tidak terkendali dapat menyebabkan munculnya penyakit berbahaya, seperti stroke, serangan jantung....

Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ YOUTUBE
CIRI Kolesterol Tinggi Pada Wanita. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kadar kolesterol tinggi yang tidak terkendali dapat menyebabkan munculnya penyakit berbahaya, seperti stroke, serangan jantung, dan penyakit arteri perifer (PAD).

Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui tanda-tanda kolesterol tinggi agar terhindar dari penyakit-penyakit tersebut.

Sebenarnya kolesterol tidak selamanya buruk bagi tubuh Anda, karena sejatinya tubuh memerlukan zat tersebut untuk mendukung proses metabolisme, membangun sel-sel baru, membantu produksi vitamin D, dan membentuk hormon.

Sayangnya, gaya hidup yang tidak sehat kerap menjadi faktor utama penyebab meningkatnya kadar kolesterol dalam darah.

Jika kondisi ini terus dibiarkan, kolesterol akan membentuk plak yang dapat menghambat aliran darah, sehingga memicu timbulnya penyakit jantung dan pembuluh darah.

Sering kali, tidak ada gejala kolesterol tinggi pada wanita yang spesifik sehingga Anda mungkin tidak menyadarinya.

APA ITU Sinartrosis ? Kenali Jenis Penyakit dan Gangguan Sendi Termasuk Arthritis

Gejala hanya akan muncul setelah kolesterol tinggi menyebabkan gangguan pembuluh darah, seperti:

  • nyeri dada (angina)
  • kelemahan atau kebas pada tangan dan kaki
  • gangguan penglihatan pada salah satu mata
  • rasa sakit saat berjalan.

Kadar Kolesterol Normal untuk Wanita dan Laki - laki

Banyak wanita tidak menyadari telah mengalami kolesterol tinggi hingga mengalami salah satu kejadian yang mengancam jiwa, misalnya stroke atau serangan jantung.

Kolesterol dibagi menjadi dua yaitu Low-density lipoprotein (LDL) alias “kolesterol jahat” dan High-density lipoprotein (HDL) atau yang dikenal sebagai “kolesterol baik”.

Normalnya, kadar kolesterol total yang dianjurkan adalah di bawah 200 mg/dL.

Artinya, kadar LDL dan HDL sebaiknya tidak lebih dari angka tersebut.

Namun yang harus mendapat perhatian lebih adalah kadar LDL.

Sebaiknya pertahankan angka LDL di bawah 100 mg/dL.

Jika kamu memiliki riwayat atau faktor risiko penyakit jantung, maka kadar LDL yang dianjurkan adalah tidak lebih dari 70 mg/dL.

Kamu harus waspada jika kolesterol jahat tersebut sudah mencapai lebih dari 130 mg/dL.

Jika berada pada kondisi ini, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan ke dokter dan mulailah melakukan perubahan pola makan.

Tapi kamu juga harus memperhatikan kadar HDL dalam tubuh.

BERIKUT BUAH yang Memiliki Banyak Manfaat untuk Kesehatan dan Kecantikan

Sebagai kolesterol yang baik bagi tubuh, HDL dianjurkan untuk tetap berada pada angka yang tinggi.

Pada wanita, kadar HDL akan cenderung lebih tinggi daripada laki-laki.

Hal itu merupakan pengaruh dari keberadaan hormon estrogen.

Hormon tersebut melindungi wanita dari kolesterol tinggi, namun saat memasuki masa menopause dan tubuh kehilangan estrogen, biasanya kadar HDL akan kembali dikalahkan oleh LDL.

Jumlah kadar HDL yang dianjurkan adalah 50 mg/dL atau lebih.

Karena HDL adalah kolesterol yang bersifat baik, maka jumlahnya pun sebaiknya dipertahankan agar tinggi.

Pantangan Penderita Kolesterol Tinggi

Dilansir dari halodoc.com, berikut makanan pantangan kolesterol tinggi, yang perlu untuk dihindari.

1. Gorengan

Makanan-makanan yang digoreng dengan minyak atau margarin kadar kolesterolnya akan langsung naik.

Apalagi kalau dimasak dalam minyak jelantah yang sudah dipakai menggoreng beberapa kali. Misalnya tahu, tempe, bakwan, martabak telur, dan ayam goreng.

Cobalah untuk memasak dengan cara sehat lainnya, tanpa digoreng. Misalnya kukus atau rebus.

2. Lemak Jenuh

Makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi misalnya santan kelapa, daging kemasan seperti kornet dan sosis, minyak palm, dan mentega mengandung kolesterol tinggi.

Sebaiknya ganti makanan yang tinggi lemak jenuh dengan makanan dengan lemak tak jenuh.

Sebagai contoh, daripada pakai minyak palm atau mentega, pilih minyak zaitun.

PENYEBAB Gula Darah Tinggi dan Cara Mengatasinya, Ini Bahan Alami Penurun Darah Tinggi

3. Lemak Trans

Lemak trans adalah minyak yang sudah dipadatkan.

Biasanya, lemak trans ada dalam margarin dan minyak kelapa.

Maka, hidangan yang diolah dari margarin dan minyak kelapa pun tinggi kolesterol.

Kalau bisa, pilih margarin yang mengandung 0 gram lemak trans atau bebas lemak trans.

4. Jeroan

Hindari jeroan ayam dan sapi seperti hati, otak, usus, ampela, jantung, dan organ dalam lainnya. Pasalnya, jeroan bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam darah.

Lebih baik konsumsi daging yang rendah lemak, jangan organ dalamnya.

5. Kulit

Kulit ayam, sapi, atau kikil mengandung lemak jenuh yang lebih tinggi bahkan dari dagingnya.

Hal ini bisa meningkatkan kolesterol secara cukup signifikan.

Jadi jika makan ayam, sebaiknya jangan disajikan dengan kulitnya.

6. Telur Ayam

Sebutir telur ayam ras (ayam negeri) lengkap dengan kuning telur dan putih telur mengandung kira-kira 164 miligram kolesterol.

Sementara kuning telurnya saja mengandung kolesterol sekitar 242 miligram.

Belum lagi kalau telur digoreng dengan minyak palm.

Sebaiknya konsumsi sumber protein lain yang masih lebih aman, misalnya dari tahu dan tempe.

WASPADAI Pemicu Kanker Paru-paru, Siapa yang Berisiko Besar Terkena Penyakit Kanker Paru-Paru?

7. Makanan Cepat Saji

Selain karena gizinya kurang lengkap, makanan cepat saji atau junk food mengandung kolesterol tinggi karena proses pengolahannya.

Oleh karenanya, sebaiknya jadikan makanan cepat saji seperti kentang goreng, ayam goreng tepung, burger, dan sejenisnya sebagai pantangan, ya.

8. Udang

Makanan laut yang perlu diwaspadai pengidap kolesterol tinggi adalah udang.

Sebab, dibandingkan dengan makanan laut lainnya seperti ikan dan cumi, udang memiliki kadar kolesterol yang paling tinggi.

Bila ingin mengonsumsi makanan laut, sebaiknya imbangi dengan nutrisi dari sayur dan buah-buahan segar.

Jenis-jenis obat kolesterol di apotik

Jika kadar kolesterol Anda tidak kunjung turun meski sudah melakukan perubahan pola hidup, dokter bisa menyarankan Anda untuk mengonsumsi obat-obatan.

Begitu pula bila Anda berisiko tinggi mengalami serangan jantung atau stroke.

Dilansir dari sehatq.com, berikut jenis-jenis obat kolesterol di apotik yang dapat digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh, lengkap dengan efek sampingnya:

1. Statin

Statin adalah jenis obat penurun kolesterol yang sering menjadi pilihan pertama dokter.

Obat kolesterol di apotik ini dapat menurunkan trigliserida dan meningkatkan kolesterol baik atau HDL.

Sejumlah studi juga menunjukkan bahwa konsumsi statin mampu menurunkan peluang terjadinya serangan jantung.

Contoh obat golongan statin yang bisa diresepkan meliputi:

  • Simvastatin.
  • Atorvastatin.
  • Fluvastatin.
  • Lovastatin.
  • Pitavastation.
  • Pravastatin.
  • Rosuvastatin calcium.

Sebagian besar efek samping statin bersifat ringan dan akan menghilang seiring dengan adaptasi
tubuh terhadap obat.

Namun, minum obat kolesterol di apotik ini juga bisa memicu kondisi serius, seperti gangguan usus, kerusakan hati, dan peradangan otot.

Risiko diabetes tipe 2 pun ada meskipun kecil.

Hindarilah mengonsumsi buah limau gedang (grapefruit) maupun meminum jusnya sebelum dan setelah minum obat statin.

Buah ini memiliki kandungan yang dapat memengaruhi penyerapan obat-obatan statin.

FUNGSI Vitamin Karbohidrat dan Protein untuk Kesehatan Tubuh

2. Niacin

Niacin adalah salah satu obat kolesterol di apotek yang memiliki kandungan efektif untuk menurunkan kolesterol LDL dan menaikkan kolesterol HDL.

Obat ini adalah nama kimia dari vitamin B.

Selain ditemukan pada makanan, niacin juga tersedia dalam dosis tinggi yang digunakan untuk pengobatan kolesterol.

Kemerahan, gatal, dan sakit perut termasuk beberapa efek samping minum obat niacin yang bisa muncul ketika Anda mengonsumsinya.

Selain itu, selama memberikan niacin, dokter akan memantau fungsi hati Anda dengan ketat. Pasalnya, niacin dapat menyebabkan keracunan.

Orang yang mengidap diabetes juga perlu berhati-hati ketika menggunakan niacin karena obat ini memiliki kandungan yang bisa menaikkan kadar gula darah.

3. Resin

Obat kolesterol di apotik lainnya adalah resin.

Resin atau bile acid resin bekerja di dalam usus untuk membantu pembuangan kolesterol dari dalam tubuh.

Senyawa ini akan menempel pada cairan empedu agar cairan ini tidak terserap kembali ke hati.

Contoh obat kolesterol di apotek yang termasuk jenis resin meliputi:

  • Cholestyramine
  • Colesevelam
  • Colestipol

Sama seperti obat kolesterol di apotik lainnya, minum obat resin juga bisa memicu efek samping.

Beberapa di antaranya, meliputi sembelit, perut kembung, dan sakit perut.

4. Fibrate

Fibrate dapat menurunkan trigliserida dan meningkatkan kadar HDL. Obat-obatan ini tidak efektif dalam menurunkan kadar kolesterol LDL.

Namun, jika pasien memiliki kadar trigliserida yang tinggi atau HDL yang rendah, dokter mungkin akan menggabungkan fibrates dengan statin.

Kombinasi ini dapat menurunkan kadar kolesterol LDL sekaligus trigliserida, serta meningkatkan kolesterol HDL.

Obat kolesterol di apotik yang termasuk golongan fibrate:

  • Gemfibrozil
  • Fenofibrate
  • Clofibrate

Mual, sakit perut, dan terkadang diare merupakan beberapa efek samping yang bisa terjadi saat minum obat fibrate.

Obat ini juga dapat menyebabkan pembentukan batu empedu bila dikonsumsi selama bertahun-tahun, serta bisa meningkatkan efektivitas obat pengencer darah (seperti warfarin) ketika kedua obat digunakan bersamaan.

5. PCSK9 inhibitor

PCSK9 inhibitor merupakan obat terobosan baru dalam menurunkan kolesterol.

Obat kolesterol di apotik ini dapat memblokir protein bernama PCSK9.

Dengan demikian, tubuh lebih mudah untuk menghilangkan kolesterol LDL dari darah.

Obat ini biasanya digunakan oleh orang yang mewarisi kelainan genetik hiperkolesterolemia, yang tidak bisa ditangani dengan perubahan gaya hidup maupun konsumsi obat statin.

Contoh obat kolesterol di apotik yang termasuk PCSK9 Inhibitor, meliputi alirocumab dan evolocumab.

Dalam uji klinis, efek samping minum obat alirocumab yang paling umum adalah rasa nyeri, gatal-gatal, bengkak, atau memar di bagian tubuh yang mendapatkan suntikan.

Sementara, evolocumab bisa memicu reaksi efek samping berupa pilek, flu, sakit punggung, serta gangguan kulit pada lokasi suntikan.

Harap diingat lagi bahwa minum obat penurun kolesterol di apotek harus dilakukan dengan resep dan anjuran dari dokter.

Cara mengatasi kolesterol tinggi

Apabila kadar kolesterol Anda terbukti tinggi, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.

1. Pemberian obat

Pemberian obat penurun kolesterol seperti statin didasarkan pada keseluruhan risiko serangan jantung dan stroke yang muncul akibat kolesterol tinggi.

Termasuk faktor nonkolesterol, seperti usia, genetik, tekanan darah, kebiasaan merokok, dan peningkatan gula darah.

Jika Anda memiliki kondisi-kondisi tertentu, seperti:

  • Terdapat penyakit pembuluh darah
  • Terbukti mengalami aterosklerosis
  • Berisiko tinggi mengalami penyakit jantung.

Maka dokter akan meresepkan obat jenis statin untuk pencegahan walaupun nilai LDL Anda normal.

Karena obat ini pada dasarnya untuk mengobati plak di arteri.

2. Diet dan gaya hidup

Berikut adalah beberapa contoh gaya hidup sehat untuk meningkatkan kadar kolesterol sehat dan menurunkan kadar kolesterol jahat:

  • Menjaga berat badan yang ideal
  • Tidak merokok
  • Berolahraga selama 30 menit setidaknya lima hari atau lebih per minggu.
  • Tubuh yang kurang aktif dapat menyebabkan penurunan kadar kolesterol baik HDL.

Konsumsi makanan yang dapat menurunkan LDL, seperti buah-buahan, sayur-mayur, protein tanpa lemak, dan serat larut tinggi, seperti kacang-kacangan dan gandum.

Hindari minuman dengan pemanis, pilihlah air dan teh tanpa pemanis.

Mengonsumsi makanan yang mengandung lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda dalam jumlah yang memadai, seperti yang ditemukan dalam minyak zaitun, kacang-kacangan, dan ikan berlemak seperti salmon.

Agar kolesterol tetap terkendali, lakukan pemeriksaan kolesterol secara rutin dan perhatikan apa saja yang Anda konsumsi.

Lengkapi kewaspadaan dengan gaya hidup sehat, sehingga Anda dapat mengelola kolesterol dan lemak darah sekaligus menjaga kesehatan jantung.

Perhatikan kondisi kesehatan tubuh terhadap tanda kolesterol tinggi yang mungkin dialami. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved