Pola Hidup Sehat

MENGAPA Aliran Darah Penderita Anemia Sangat Cepat ? Ini Makanan Penambah Darah untuk Anemia

Kurang darah atau anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik.

Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ YOUTUBE
Ilustrasi anemia. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kurang darah atau anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik.

Akibatnya, organ tubuh tidak mendapat cukup oksigen, sehingga membuat penderita anemia pucat dan mudah lelah.

Anemia dapat terjadi sementara atau dalam jangka panjang, dengan tingkat keparahan yang bisa ringan sampai berat.

Anemia merupakan gangguan darah atau kelainan hematologi yang terjadi ketika kadar hemoglobin (bagian utama dari sel darah merah yang mengikat oksigen) berada di bawah normal.

Orang dewasa dikatakan menderita anemia bila kadar hemoglobinnya di bawah 14 gram per desiliter untuk laki-laki, dan di bawah 12 gram per desiliter untuk wanita.

Apabila kadar hemoglobin di bawah 8 gram per desiliter, anemia sudah tergolong berat dan disebut dengan anemia gravis.

KENALI GEJALA Penyakit Tonsilitis, Cara Alami Sembuhkan Radang Amandel atau Tonsilitis

Untuk mengatasi anemia tergantung kepada penyebab yang mendasarinya, mulai dari konsumsi suplemen zat besi, transfusi darah, sampai operasi.

Hasil pengamatan dalam penelitian menggunakan metode Oswald, didapatkan darah pada penderita anemia mempunyai waktu tempuh yang lebih cepat daripada darah orang normal.

Hal ini disebabkan karena konsentrasi sel darah merah sangat rendah.

Gejala Anemia

Anemia pada taraf ringan mungkin tidak memunculkan gejala yang begitu berarti.

Dilansir dari hellosehat.com, umumnya, gejala anemia adalah:

  • Merasa mudah marah
  • Merasa lemah atau lelah lebih sering dari biasanya
  • Sakit kepala
  • Sulit berkonsentrasi atau berpikir

Namun, kondisi ini bisa semakin parah apabila tidak kunjung ditangani.

PENYAKIT Influenza Disebabkan Oleh? Gejala Influenza Beda dengan Batuk Pilek Biasa

Jika semakin memburuk, gejala kurang darah yang muncul bisa lebih berat, seperti:

  • Ada warna putih pada bagian dalam kelopak mata bawah
  • Kuku jari kaki dan tangan rapuh
  • Punya keinginan makan yang disebut sebagai pica, yaitu seperti makan es batu atau tanah
  • Merasa pusing saat berdiri
  • Warna kulit pucat
  • Sesak napas

Penyebab Penyakit Anemia

Zat besi, vitamin B-12, dan asam folat sangat dibutuhkan oleh sel darah merah di dalam tubuh.

Umumnya 0,8 hingga 1 persen sel darah merah berganti setiap harinya, dan sel darah merah dapat hidup 100 hingga 120 hari.

Secara umum, proses apapun yang mengganggu keseimbangan antara produksi dan penghancuran sel darah merah, dapat menyebabkan anemia.

KEBIASAAN yang Dapat Memicu Penyakit Kanker Paru-paru, Peneliti Telah Membuktikannya

Dilansir dari sehatq.com, beberapa penyebab umum anemia adalah:

  • Penurunan produksi sel darah merah
  • Peningkatan penghancuran sel darah merah
  • Perdarahan yang menyebabkan kehilangan sel darah merah lebih cepat dibandingkan regenerasinya

Jenis-jenis anemia dan penyebabnya:

  • Anemia defisiensi zat besi

Anemia ini merupakan jenis yang paling umum terjadi.

Anemia ini disebabkan oleh kekurangan zat besi di dalam tubuh.

Sumsum tulang belakang membutuhkan zat besi yang cukup, untuk memproduksi hemoglobin.

Tanpa zat besi yang memadai, tubuh tidak dapat menghasilkan cukup hemoglobin untuk sel darah merah.

Anemia zat besi seringkali dialami oleh wanita hamil, wanita yang kehilangan darah akibat banyaknya menstruasi, tukak, kanker, dan penggunaan rutin obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti aspirin.

  • Anemia defisiensi vitamin

Selain zat besi, tubuh memerlukan vitamin B12 dan asam folat, untuk menghasilkan sel darah merah yang cukup dan sehat.

Diet yang menyebabkan kekurangan kedua nutrisi ini, dapat menyebabkan penurunan produksi sel darah merah.

Namun, beberapa orang yang telah mengonsumsi cukup vitamin B12 pun, masih mengalami anemia defisiensi vitamin B12.

Sebab, tubuh mereka ternyata tetap tidak dapat memproses vitamin tersebut.

Kondisi ini dikenal sebagai anemia pernisiosa.

Penyakit tertentu seperti kanker, HIV/AIDS, rheumatoid arthritis, penyakit ginjal, penyakit Chron, dan penyakit peradangan lainnya, dapat mengganggu produksi sel darah merah.

  • Anemia aplastik

Anemia aplastik merupakan anemia yang jarang terjadi, tapi bisa mengancam nyawa, ketika tubuh tidak dapat memproduksi sel darah yang cukup.

Penyebab dari anemia ini adalah infeksi, pemakaian obat-obatan tertentu, penyakit autoimun, dan paparan terhadap bahan kimia yang beracun.

Anemia yang berhubungan dengan penyakit pada sumsum tulang belakang.

Berbagai jenis penyakit seperti leukemia dan myelofibrosis, dapat menyebabkan anemia, yang memengaruhi produksi sel darah pada sumsum tulang belakang.

INILAH PENYAKIT yang Dapat Diturunkan Pada Keturunannya, Penyakit Tak Bisa Disembuhkan

Dampak dari kanker dan gangguan seperti kanker dapat bervariasi, mulai dari ringan sampai dengan mengancam nyawa.

  • Anemia hemolitik

Anemia ini terjadi apabila hancurnya sel darah merah, lebih cepat dibandingkan dengan regenerasinya oleh sumsum tulang belakang.

Ada penyakit darah tertentu yang dapat meningkatkan penghancuran sel darah merah.

Kondisi ini bisa diturunkan secara genetik, maupun dialami di kemudian hari.

  • Sickle cell anemia (anemia sel sabit)

Anemia sel sabit diturunkan secara genetik, dan disebabkan oleh kecacatan atau kerusakan hemoglobin, yang mengakibatkan sel merah berubah bentuk menjadi sabit (sickle).

Ini merupakan bentuk yang abnormal.

Sel-sel yang abnormal ini akan mati sebelum waktunya, sehingga menyebabkan tubuh kekurangan kronis dari sel darah merah.

  • Anemia lainnya

Ada pula jenis anemia lainnya, seperti thallasemia dan anemia malaria.

Makanan Penambah Darah

Tubuh membutuhkan asupan vitamin, mineral, dan nutrisi tertentu dalam jumlah cukup agar bisa terus memproduksi sel darah merah yang sehat.

Mengonsumsi jenis makanan yang bernutrisi juga dapat membantu Anda terhindar dari kurang darah dan komplikasi yang mungkin muncul akibat anemia.

Dilansir dari hellosehat.com, berikut adalah beberapa jenis makanan yang berguna untuk penambah darah bagi orang anemia.

1. Makanan tinggi zat besi

Makanan tinggi zat besi penting sebagai penambah darah untuk anemia.

Zat besi membantu produksi hemoglobin yang dibutuhkan sel darah merah.

Makanan penambah darah dengan asupan zat gizi paling banyak bisa Anda dapatkan dari sumber hewani, seperti:

  • Daging merah
  • Unggas, seperti ayam
  • Jeroan, seperti hati sapi
  • Makanan laut, seperti tiram dan ikan

Zat besi yang berasal dari panganan hewani dapat diserap oleh tubuh sebanyak 70 persen.

Selain sumber hewani, Anda juga bisa mendapatkan tambahan zat besi dari sumber nbati, seperti sayuran yang berdaun hijau gelap, seperti bayam dan sawi hijau.

2. Makanan kaya tembaga (copper)

Makanan yang mengandung mineral tembaga merupakan salah satu asupan penting untuk penambah darah.

Mineral tembaga berfungsi untuk untuk membantu tubuh meningkatkan produksi sel darah merah.

Ketika kadarnya rendah, tubuh menyerap zat besi dalam jumlah yang sedikit.

Akibatnya produksi hemoglobin dalam sel darah merah berkurang.

Anda pun mengalami anemia defisiensi zat besi.

Makanan penambah darah yang tinggi mineral tembaga untuk orang anemia bisa didapatkan dari:

  • Gandum utuh
  • Kacang-kacangan
  • Daging unggas seperti ayam dan bebek
  • Makanan laut seperti udang dan kepiting
  • Buah ceri dan cokelat

3. Makanan tinggi asam folat

Asam folat atau vitamin B9 adalah nutrisi yang bisa membantu meningkatkan jumlah sel darah merah dalam tubuh.

Untuk itu, pengidap anemia wajib makan makanan yang mengandung asam folat tinggi, seperti:

  • Kacang polong
  • Kacang merah
  • Kacang hijau
  • Jeroan, seperti hati
  • Sayuran hijau, seperti bayam dan brokoli

Cobalah untuk tidak terlalu lama masak makanan yang mengandung asam folat. Kukus, tumis, atau microwave sayuran untuk mencegah kandungan asam folatnya hilang terlalu banyak.

4. Makanan kaya vitamin B12

Vitamin B12 mampu meningkatkan fungsi sumsum tulang agar lebih banyak menghasilkan sel darah merah normal.

Apabila kekurangan vitamin B12, bentuk sel darah merah yang dihasilkan bisa abnormal; cenderung oval dan tidak bulat pipih.

Sel darah merah yang tidak berkembang sempurna juga lebih cepat mati.

Nah, orang yang memiliki anemia dapat menjadikan makanan tinggi vitamin B12 sebagai penambah darah, seperti:

  • Jeroan, seperti hati sapi
  • Ikan
  • Daging merah
  • Telur
  • Susu dan produk olahannya
  • Sereal

Pastikan Anda makan daging sebanyak dua hingga tiga kali seminggu untuk mengatasi anemia.

Vitamin B12 jarang ditemukan pada sayur atau buah-buahan.

Anda yang memiliki pola makan vegetarian lebih berisiko mengalami kekurangan vitamin B12.

Jika Anda vegetarian, cobalah untuk makan makanan vegetarian yang diperkaya dengan vitamin B12 setidaknya tiga kali sehari.

Anda mungkin bisa juga mengonsumsi vitamin B12 sebanyak 10 mikrogram per hari atau sesuai anjuran dokter.

5. Makanan mengandung vitamin B6

Mirip seperti vitamin B12, vitamin B6 juga bisa membantu pembentukan sel darah merah.

Makanan penambah darah yang tinggi kandungan B6, meliputi:

  • Nasi
  • Gandum
  • Sereal, dan kacang-kacangan
  • Daging sapi, kambing, domba, dan ayam

6. Makanan tinggi vitamin A

Kekurangan vitamin A umumnya dapat memicu gejala anemia.

Hubungan antara vitamin A dengan anemia belum jelas.

Namun yang pasti, defisiensi vitamin A dapat menghambat tubuh menghasilkan sel darah merah yang sehat.

Kurang vitamin A dalam tubuh juga berisiko menyebabkan penyerapan zat besi menjadi tidak sempurna.

Ini akan memengaruhi produksi sel darah merah.

Beberapa makanan penambah darah untuk anemia yang tinggi vitamin B6, yaitu:

  • Susu sapi dan produk olahannya, termasuk susu murni
  • Telur ayam
  • Hati sapi atau ayam
  • Sayuran berwarna cerah seperti tomat, wortel, brokoli, dan ubi jalar.

7. Makanan mengandung vitamin C

Vitamin C adalah salah satu nutrisi yang penting untuk Anda yang punya anemia.

Vitamin C membantu proses penyerapan zat besi dalam tubuh.

Peningkatan zat besi dalam darah dapat membantu sumsum tulang untuk memproduksi lebih banyak sel darh merah sehat yang mengandung hemoglobin.

Anda bisa mendapatkan makanan penambah darah yang mengandung vitamin C dari:

  • Jeruk
  • Paprika
  • Stroberi
  • Tomat
  • Lentil

8. Makanan mengandung vitamin E

Meski sangat jarang terjadi, kasus kekurangan vitamin E nyatanya juga dapat meningkatkan risiko anemia hemolitik.

Anemia hemolitik adalah jenis anemia yang terjadi ketika sel darah merah menjadi rapuh dan lebih cepat mati.

Vitamin E punya fungsi penting untuk melindungi membran sel darah merah dari kerusakan oksidatif (akibat radikal bebas).

Untuk mencegah anemia, Anda bisa mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin E, seperti:

  • Minyak nabati, seperti minyak gandum, minyak kacang, dan minyak zaitun
  • Kacang-kacangan
  • Biji-bijian
  • Susu
  • Sayuran seperti bayam dan paprika merah
  • Buah alpukat

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved