Pola Hidup Sehat
APA FUNGSI Akar ? Inilah Ciri - ciri Tumbuhan Dikotil dan Monokotil
Tumbuhan-tumbuhan yang sudah di domestikasi bisa menghasilkan biji, buah-buahan dan sayuran yang berguna sebagai bahan dasar pangan manusia.
Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
Untuk menghasilkan sel telur, inti kutub, biji, dan buah-buahan.
Di dalam bakal biji (ovula) terjadi proses pembelahan sel untuk menghasilkan sel telur dan dua sel inti kutub.
Ketika serbuk sari menempel di kepala putik, ia akan melepaskan dua sel sperma yang akan bergerak menuju bakal buah melalui tangkai putik.
Di dalam bakal buah, satu sel sperma bergabung dengan sel telur untuk membentuk zigot yang menjadi cikal bakal tanaman baru.
Proses ini disebut juga dengan fertilisasi.
Sel sperma kedua akan bergabung dengan dua inti kutub untuk menghasilkan endosperma, yang berfungsi untuk memberikan nutrisi bagi embrio tanaman.
- Biji
Biji adalah organ perkembangbiakan bagi tumbuhan.
Dapat dikatakan bahwa biji adalah embrio dari tumbuhan.
Biji yang matang akan membentuk tunas.
Tunas tersebut akan bertumbuh dan berkembang menjadi tanaman muda.
Seiring bertambahnya waktu, biji berubah menjadi tumbuhan dewasa seperti induknya.
Selain itu, biji juga berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan seperti pada kacang hijau dan kacang kedelai.
Cara Tumbuhan Hidup
Setiap tumbuhan mempunyai habitat dan cara adaptasi yang berbeda-beda.
Hal tersebut tergantung pada lingkungan tempat hidupnya dan juga cara berkembangnya.
Dikutip dari bobo.grid.id, cara adaptasi tumbuhan terbagi menjadi 5 cara sebagai berikut:
1. Xerofit
Xerofit adalah jenis tumbuhan yang beradaptasi di lingkungan hidupnya yang panas dan kering.
Tumbuhan jenis Xerofit tahan dengan udara yang kering dan kurang air.
Ciri-ciri tumbuhan xerofit:
- Permukaan tumbuhan dilapisi oleh lapisan seperti lilin yang berguna untuk mengurangi penguapan.
- Ukuran daunnya biasanya kecil dan berduri untuk mengurangi adanya penguapan.
- Tumbuhan Xerofit mempunyai akar yang panjang yang berguna untuk mencari air sampai ke dalam.
- Batangnya juga tebal, dan berguna untuk menyimpan cadangan air.
Contoh tumbuhan xerofit:
Kaktus, kurma, lidah buaya, adenium, sansiviera, adenium, dan buah naga.
Dikutip dari laman kemendikbud.go.id, lidah buaya memiliki daun yang tebal, sempit dan kadang berubah seperti duri dan sisik.
Jadi lidah buaya termasuk dalam tumbuhan xerofit, selain itu batangnya yang tebal memiliki jaringan yang berfungsi untuk menyimpan cadangan air bagi tubuhnya.
2. Hidrofit
Tumbuhan Hidrofit adalah tumbuhan yang hidup di tempat basah dan di air.
Ciri-ciri tumbuhan hidrofit:
- Letaknya terapung di atas air
- Mempunyai permukaan daun yang lebar
- Batangnya menggembung dan berongga berisi udara sehingga bisa membuat mengapung di air seperti pelampung
- Akarnya kecil untuk mempemudah air dapat menyebar ke seluruh daun.
Contoh tumbuhan hidrofit:
Kangkung, teratai, kiambang, dan eceng gondok.
Dikutip dari kemendikbud.go.id, enceng gondok memiliki ciri-ciri batang tumbuhan yang mengembung berisi rongga udara, maka ia termasuk dalam tanaman hidrofit.
3. Higrofit
Tumbuhan higrofit adalah tumbuhan yang bertahan hidup di daerah yang lembap dan biasanya tumbuh di hutan-hutan.
Ciri-ciri tumbuhan higrofit:
- Berdaun tipis dan lebar
- Punya banyak stomata atau celah-celah kecil pada daun
Contoh tumbuhan higrofit:
Pakis, dedalu atau gandarusa, dan lumut.
Dikutip dari kemendikbud.go.id, pakis termasuk dalam jenis tumbuhan higrofit yang beradaptasi dengan lingkungan lembab dengan cara menggulung daunnya untuk bertahan hidup.
4. Halofit
Tumbuhan halofit merupakan tumbuhan yang tahan hidup di pantai atau laut.
Tumbuhan halofit mampu beradaptasi di lingkungan dengan kadar garam yang tinggi.
Ciri-ciri tumbuhan halofit:
- Memiliki akar yang sangat kuat.
- Separuh badannya biasanya tergenang di air.
- Akarnya tertanam di bawah air atau ada yang di permukaan air.
Contoh tumbuhan halofit:
Pohon bakau atau mangrove.
Pohon bakau atau biasa disebut mangrove tinggal di hutan yang banyak tumbuh di air payau dan dipengaruhi oleh pasang surut air laut.
Pohon bakau menyesuaikan diri dengan adanya akar tunjang yang berfungsi menahan diri dari hempasan ombak.
5. Mesofit
Tumbuhan mesofit merupakan tumbuhan yang biasa hidup di lingkungan yang tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering.
Tumbuhan ini biasanya hidup di lingkungan tempat tinggal kita dan masuk dalam golongan tumbuhan berkayu dan ada juga yang rerumputan.
Ciri-ciri tumbuhan mesofit:
- Akarnya tumbuh pesat dan bercabang.
- Daunnya biasanya tipis dan lebar.
- Stomatanya biasa berada di bawah daun untuk menghindari penguapan yang berlebihan
Contoh tumbuhan mesofit:
Pohon mangga, rambutan, rerumputan, pisang, dan pepaya.
Dalam dunia tumbuhan terdapat tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokil.
Monokotil disebut tumbuhan yang memiliki biji satu dan atau tunggal.
Sementara dikotil adalah tumbuhan yang memiliki biji berkeping.
Tahukan kamu perbedaan monokotil dan dikotil meski sama-sama tumbuhan berbiji?
Tumbuhan monokotil
Tumbuhan monokotil merupakan tumbuhan yang memiliki biji tunggal tidak terbelah atau hanya berkeping satu.
Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), monokotil salah satu dari kelompok besar tanaman berbunga.
Ada sekitar 60.000 spesies monokotil termasuk rumput sejati dan anggrek.
Sebagian besar dari mereka dibedakan oleh keberadaan satu daun biji dalam embrio yang terkandung dalam biji.
Karakter fisik tumbuhan monokotil ditandai oleh biji-biji dengan kotiledon tunggal, daun-daun yang berjajar paralel.
Bagian bunga biasanya datang dalam kelipatan tiga, dan butiran serbuk sari memiliki fitur bukaan tunggal (atau alur).
Akar monokotil tidak memiliki kambium vaskular.
Dikutip situ resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud), ada beberapa jenis-jenis yang termasuk tumbuhan monokotil, yakni:
- Suku rumput-rumputan (graminae), contoh tumbuhan tersebut adalah, padi, jagung, bambu, rumput, tebu, dan gandum.
- Suku pinang-pinangan (palmae), contoh pada tumbuhan tersebut, yakni kelapa, rotan, kelapa sakit, aren, dan salak.
- Suku jahe-jahean (zingiberaceae), contoh pada suku jahe-jahean, seperti kunyit, jahe, dan lengkuas.
- Suku nanas-nanasan (bromeliaceae), contoh pada suku tersebut yakni nanas.
- Suku pisang-pisangan (musaseae), contoh pada suku tersebut yakni, pisang ambon, pisak kipas, dan pisang hias.
- Suku anggrek-anggrekan (orcidaceae), contoh pada suki tersebut, yakni anggrek bulan, anggrek macan, anggrek yang tumbuh di hutan Irian Jaya.
Ciri-ciri pada tumbuhan monokotil sebagai berikut:
- Akar berupa akar serabut Jumlah kotiledonnya satu
- Tulang daunnya sejajar
- Batang tidak berkambium
- Batang tidak bercabang
- Bunga kelipatan tiga
Tumbuhan dikotil
Tumbuhan dikotil setiap anggota tumbuhan berbunga, memiliki sepasang daun, dan dalam embrio benih.
Ada sekitar 175.000 spesies tumbuhan dikotil yang dikenal dan tersebar.
Sebagian besar tanaman kebun, semak dan pohon, dan tanaman berbunga berdaun lebar seperti magnolia, mawar, geranium, dan hollyhock adalah dikotil.
Dikotil biasanya memiliki bagian bunga (kelopak, benang sari, dan putik).
Sebagian besar dadaunan berbentuk jaring, yang berati pembuluh yang mengalir air dan makanan menunjukan pola seperti jaring.
Pada batang, pembuluh biasanya disusun dalam cincin kontinu dekat permukaan batang.
Sekitar 50 persen dari semua spesies dikotil adalah kayu.
Mereka menunjukkan peningkatan tahunan dalam diameter batang sebagai akibat dari produksi jaringan baru oleh kambium.
Lapisan sel yang tetap mampu membelah sepanjang kehidupan tanaman ini.
Percabangan batang adalah hal biasa, seperti halnya akar tunggang.
Pori-pori mikroskopis (stomate) pada permukaan daun biasanya tersebar dan berada dalam berbagai orientasi.
Tumbuhan dikotil memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Memiliki sepasang kotiledon atau bakal daun yang terbentuk, dan melekat pada embrio dengan hipokotil.
- Kotiledon sudah berbentuk sejak tahapan biji dan mudah terbelah.
- Akarnya tunggang
- Pada bagian kaliptrogen yaitu tudung akar tidak memiliki tudung akar
- Akarnya berkambium
- Bunga memiliki kelipatan empat atau lima
- Batang bercabang-cabang, memiliki banyak dahan dan ranting.
Suku-suku berikut jenis-jenis tumbuhan dikotil yakni:
- Suku getah-getahan (euhorbiaceae), contohnya itu seperti singkong, karet, dan puring.
- Suku polong-polongan (leguminosae), contohnya adalah puti malu, petai, flamboyan, kembang merak, kacang kedelai, dan kacang tanah.
- Suku terong-terongan (solanaceae), contohnya adalah kentang, terong, tomat, cabai, dan kecubung.
- Suku jeruk-jerukan (rutaceae), contoh pada suku tersebut adalah jeruk manis, dan jeruk bali.
- Suku kapas-kapasan (malvaceae), contohnya adalah kembang sepatu, dan kapas.
- Suku jambu-jambuan (mirtaceae), contohnya adalah cengkih, jambu biji, jambu air, dan jambu monyet.
- Suku komposit (compositae), contohnya adalah bunga matahari, bunga dahlia, dan bungan krisan.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tumbuhan Monokotil dan Dikotil: Ciri, Contoh dan Perbedaannya"
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cara Tumbuhan Menyesuaikan Diri dengan Lingkungan Tempat Hidupnya dan telah tayang di Kompas.com dengan judul "Struktur dan Fungsi Organ-Organ pada Tumbuhan” (*)